Nisfu Syaban

Inilah 3 Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad

Ada 3 kemuliaan malam Nisfu Syaban yang membuatnya begitu sayang untuk dilewatkan. Apa saja?

Penulis: Iwan Satriawan | Editor: Iwan Satriawan
Serambi Indonesia - Tribunnews.com
Ilustrasi Nisfu Syaban 

Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.

Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.

Ustaz Abdul Somad Ungkap Keutamaan Malam Syaban

Syaban adalah bulan keberkahan.

Bulan ini adalah bulan diangkatnya amalan manusia oleh Allah SWT.
Jika amalan mingguan umat muslim diangkat pada hari Kamis, maka amalan tahunan akan diangkat pada bulan Syaban.

Karena itu, umat muslim dianjurkan melaksanakan berbagai amalan seperti puasa, shalat sunat, membaca Alquran, berzikir, dan amalan-amalan lainnya.

Dai kondang Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya menjelaskan keutamaan bulan ini.

Syaban, bulan di dalamnya terdapat satu malam yang pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya, yaitu malam Nisfu Syaban.

Seperti dikutip Serambinews.com dari satu video YouTube yang diunggah melalui channel
Tafaqquh Video, Ustaz Abdul Somad mengawali ceramah tentang keutamaan dan amalan bulan Syaban dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.

Usamah datang menemui Nabi Muhammad SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah saya tidak
pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Syaban. Ada apa gerangan?"

Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini ( Syaban) merupakan bulan
semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.

Setelah itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan
Syaban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.

“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan,
kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan
selain di bulan Sya'ban,” kata Ustadz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved