Kasir Minimarket Tewas Tak Berbusana di Ranjang, Tangannya Terpotong hingga Dugaan Pelaku Oknum TNI
Keluarga DP tahu bahwa anaknya perpacaran dengan Vera Oktaria. Keluarga DP kemudian berinisiatif ingin menyambangi rumah korban
BANGKAPOS.COM - Peristiwa mulitasi yang melibatkan seorang kasir sebuah mini market kembali terjadi.
Kali ini korbannya bernama Vera Oktavia.
Meski pelaku masih belum ditangkap.
Namun dugaan pelaku mengarah kepada DP, pacar Vera Oktavia.
DP ini sendiri dikatakan orangtuanya merupakan anggota TNI yang saat ini sedang berada di Lahat
Dari penelusuran di akun facebook DP, banyak foto-foto yang ia bagikan saat mengenakan seragam TNI
Informasi yang dihimpun DP merupakan siswa Dikjur Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ.
Dikabarkan sudah satu minggu disersi (meninggalkan tempat) dari Dodiklatpur Rindam II/Swj Baturaja.
Informasi terakhir oknum siswa asal Kota Palembang yang sedang mengikuti Pendidikan di Rindam II/Swj yang berkedudukan di Muara Enim ini meninggalkan Dodiklatpur pada malam hari sekitar seminggu lalu.
Bahkan atasan sudah melakukan pencarian keberadaan Deri.

Terkait pihak keluarga korban yang menyebutkan bila Deri merupakan anggota TNI yang baru selesai pendidikan, Tribunsumsel.com mencoba untuk mengkonfirmasi kepada Pendam II Sriwijaya.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan yang coba dikonfirmasi melalui telepon selularnya, tidak mengangkat telepon.
Sehingga, Tribunsumsel.com, memutuskan untuk mengirim pesan WhatsApp kepada Kapendam.
Balasan Kapendam II Sriwijaya diperoleh dan hanya sangat singkat.
"Masih penyelidikan mas," jawab Kapendam II melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/5/2019).
Orangtua DP Ketakutan
Keluarga DP tahu bahwa anaknya perpacaran dengan Vera Oktaria. Keluarga DP kemudian berinisiatif ingin menyambangi rumah korban, namun mereka takut akan terjadi keributan, sabtu (11/5/2019) sore
"Tadi sudah ngomong samo pengurus masjid, boleh dak kami ke rumah korban, tapi kato pengurusnyo jangan dulu kagek ribut," terang Leni (43) sebagai ibu DP yang diduga tersangka atas pembunuhan Vera hingga dimutilasi.

"Saya harap, jika memang benar anak saya yang melakukannya kami akan menyerahkan kepihak yang berwajib, namun saat ini keberadaanya belum diketahui, sehingga kami belum bisa meminta keterangan," ujarnya
Diketahui sebelumnya, Riska teman sekolah Vera di SMP PGRI 1 Palembang, menyatakan bahwa DP sudah berpacaran dengan korban sejak masih SMP
"Terakhir dio (Vera) kirim pesan samo aku lewat instagram tanggal 1 Mei, cuma nanyo Riska dimano?, biasonyo diotu ngajak ngumpul," jelasnya.
"Sebelumnyo pernah cerito, kalo dio pengen mutusi, cowoknyo tu galak kasar katonyo," tegas Riska
Sama halnya menurut keterangan ibu korban, Suhartini (50) menyatakan DP sering melakukan kekerasan fisik terhadap anaknya.
"Anak aku sering ngomong, kalo cowoknyo itu sering melakukan kekerasan terhadap fisik," ucapnya
Dihujat Banyak Orang
Kasus mutilasi ini sendiri mendapat perhatian banyak warga Sumatera Selatan (Sumsel)
Bahkan akun facebook DP menjadi pelampiasan orang-orang yang kesal akan kelakuan DP
Tak segan mereka menyebut DP sebagai pembunuh
Kronologi
Berikut Tribunsumsel.com sajikan fakta, kronologif berdsarkan garis waktu sejak dikabarkan hilang sampai ditemukan.
Selasa 7 Mei 2019, Tampak Gelisah
Malam itu saat sedang bekerja di Indomaret Jl Jenderal Sudirman, Vera Oktaria terlihat gelisah.
Rekan tempatnya bekerja melihat paling tidak ada puluhan kali telepon masuk ke ponselnya.
"Malam itu saya mendengar telepon korban berdering kurang lebih 10 kali, terdengar korban mengangkat telepon dan berkata 'tidak bisa, tidak bisa' namun masih saja terdengar bunyi handphone nya hingga dia pulang bekerja," ujar Dwi teman sekerja Vera Oktaria.
Pukul 23.30, Vera Oktaria pamit pulang.
Sekitar satu jam kemudian, keluarga Vera Oktaria datang ke toko dan bertanya tentang keberadaan Vera yang belum juga pulang ke rumah.
Selasa 8 Mei 2019, Check In Hotel
Seorang pria berinisial D check in kamar Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba.
"Pemesan kamar tanpa menyertakan KTP saat menginap, menurut saksi ada dua orang laki-laki dan satu perempuan, diduga korban," kata Supriadi.
Supriadi menjelaskan, pria tersebut memesan kamar pada Rabu (8/5/2019).
Lokasi Hotel
Jumat 10 Mei 2019, Mayat Ditemukan
Petugas penginapan mencurigai kamar nomor 06 karena bau busuk.
Sehari sebelumnya petugas penginapan juga sudah curiga namun tak berbuat apa-apa. Baru keesokan harinya mereka menghubungi polisi.
Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.
Karena dikira tidak terjadi apa-apa Nuridin langsung menghubungi orang tuanya untuk menanyakan keberadaan tamu tersebut yang tidak kembali setelah membawa kunci tersebut.
"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin."
"Setelah pihak polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru dibuka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong jenazah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Nurdin.
Diduga Hendak Dibakar
Lokasi ditemukannya mayat perempuan yang dimutilasi di Muba, ternyata diduga akan dibakar pelaku.
Hal ini dari hasil olah tempat kejadian, bila ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.
"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).
Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer. Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur.
Dari situlah, dengan timer yang dibuat dan ada minyak tanah di dalam kamar membuat kamar menjadi terbakar. Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejak mereka akan hilang.
"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.