Berita Belitung
Sampan Pengangkut Wisatawan ke Pulau Lengkuas Terbalik, Satu Wisatawan Tewas
Sampan memang telah melebihi kapasitas yang seharusnya bermuatan maksimal 6-7 orang justru
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BELITUNG-- Niat ingin liburan merayakan hari raya Idul Fitri malah berubah menjadi musibah.
Sampan yang mengangkut 25 orang dari perahu menuju Pulau Lengkuas, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung terbalik, Sabtu (8/6/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.
Akibatnya, satu orang bernama Rozali (66) warga Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung dinyatakan meninggal dunia.
Lalu, empat penumpang yang mengalami gangguan pernafasan mendapat pelayanan medis di Puskesmas Tanjung Binga dan RSUD dr Marsidi Judono.
"Informasi dari Pos Pengamanan Tanjung Kelayang, sebuah sampan yang mengangkut penumpang dari perahu menuju Pulau Lengkuas terbalik.
Sampan memang telah melebihi kapasitas yang seharusnya bermuatan maksimal 6-7 orang justru mengangkut 25 orang ditambah kondisi gelombang," ujar Kabag Ops Polres Belitung Kompol Erlicshon kepada posbelitung.co.
Berdasarkan informasi empat korban yang mendapat perawatan medis sudah dipindahkan ke RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan.
Empat orang tersebut bernama Cici Herliyani (34) warga Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Kienta (2,6) warga Desa Tanjung Binga, Kecamtan Sijuk, Kabupaten Belitung,
Dea (16) warga Desa Perawas, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung dan Merisyuniarti (16) warga Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
"Untuk tindaklanjut, Satpol Air Polres Belitung sudah barang bukti berupa sampan untuk mengangkut penumpang serta mengambil keterangan saksi," kata Erlicshon.
Akan Ditertibkan
Kabag Ops Polres Belitung Kompol Erlicshon menegaskan bahwa sampan yang mengalami kecelakaan di Pulau Lengkuas merupakan sampan yang mengangkut pengunjung dari perahu menuju pulau.
Dikarenakan kondisi air laut surut, sehingga perahu pengangkut tidak bisa sandar ke sekitar pulau sehingga dimanfaatkan pemilik sampan menawarkan jasa mengangkut penumpang menuju pulau.
Namun dalam proses pengangkutan itu, penumpang tidak diberikan jaket pelampung sebagai alat keselamatan.
"Tidak ada (jaket pelampung), karena sebenarnya hanya seperti ojeg liar yang belum bisa kami tertibkan.