Soal Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Murid TPA, Begini Kesaksian Ustazah dan Bocah yang Masih Trauma
Soal Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Murid TPA di Basel, Begini Kesaksian Ustazah dan Bocah yang Trauma
Para Ustazah yang melihat kejadian kemudian mengambil Dn dan dibawa masuk kembali ke TPA.
Anak anak lain yang mengaji di TPA tersebut juga ketakutan.
Candra ayah Dn yang terlihat masih menyimpan kekesalan dengan berapi-api mengatakan sebagai orangtua dirinya tidak bisa menerima.
Dirinya juga berharap pimpinan di kepolisian dapat mengambil tindakan tegas tehadap kejadian tersebut sehinga tidak terjadi lagi kepada anak-anak.
"Kami orang kecil minta keadilan jangan perlakukan kami seperti ini tegakkan keadilan dan hukum," ucap Candra menahan emosi dan tangis.
Harus Ditindak
Setelah mendatangi KPAD Babel meminta pendampingan, Candra (31) warga Toboali Bangka Selatan dengan mendatangi SPKT Polda Kepulauan Bangka Belitung, melaporkan kejadian kekerasan terhadap anaknya Dn (9).
Kedatangan mereka didampingi oleh pihak KPAD Babel, P2H2P Basel dan Ibrahim selaku pengacara korban.
"Saya rasa tidak ada alasan untuk tidak menindak oknum tersebut karena kita membawa korban, para saksi dan hasil visum," kata Ibrahim.
Sapta Qodria Ketua KPAD Babel, mengatakan pihaknya melakukan pendampingan kepada korban untuk melaporkan ke Polda Babel.
Namun jika memang dengan berbagai pertimbangan kasusnya ditangani di Polres Bangka Selatan, tidak menjadi masalah.
Terpenting harus ditangani serius kerena peristiwa ini memiliki banyak dampak kepada korban.
"Sama saja ditangani oleh Polda atau Polres.
Intinya akan kita kawal agar kasus ini benar-benar ditangani serius.
KPAD juga akan memberikan bimbingan konseling terkait dampak psikis korban dan anak-anak lain di TPA," ungkap Sapta.
Ditangani Polres Basel
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Pol Istiono dikonfirmasi mengatakan kasus tersebut sudah ditangani oleh Polres Bangka Selatan.
Termasuk anggota tersebut juga diperiksa oleh Propam.
"Kasusnya sudah diproses di polres nanti tinggal polda memback up saja," kata Brigjen Pol Istiono.
Brigjen Pol Istiono juga meminta, kepada para kepala wilayah (kapolres dan kapolsek) harus mampu menekankan anggotanya untuk tidak melakukan tindak arogan kepada masyarakat.
"Ingat polisi adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat jangan sakiti hati masyarakat, layani dengan penuh ke iklasan, tebar senyuman, ciptakan suasana kekeluargaan dengan masyarakat," imbuh Brigjen Pol Istiono. (ara/die)