Breaking News

Mbah Moen Ungkap Penyebaran Islam di Sarang Rembang Awalnya dari Pendakwah asal Bangka Belitung

Kota Sarang dan Bangka Belitung ternyata memiliki hubungan erat satu sama lain, khususnya sejarah penyebaran agama islam di kota santri tersebut

Penulis: M Zulkodri | Editor: M Zulkodri
Kolase. facebook
Mbah Moen ceritakan sejarah penyebaran Islam di Sarang Rembang Jawa Tengah 

BANGKAPOS.COM--Kota Sarang dan Bangka Belitung ternyata memiliki hubungan erat satu sama lain, khususnya sejarah penyebaran agama islam di kota santri tersebut.

Hubungan tersebut diungkap oleh KH Maimoen Zubair atau kerap disapa Mbah Moen dalam acara silaturahmi 'Alim-ulama Nusantara yang diadakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di pondok pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah Kamis (16/3/2017) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, ulama besar Indonesia ini, mengatakan islam di Sarang penyebarannya pertama kali bukan dari Wali Songo, tetapi berasal dari pendakwah islam dari wilayah Bangka Belitung yang kemudian menyebarkan islam ke tanah jawa yang pertama kali di Sarang.

Sejarah ini menurut Mbah Moen diketahuinya dari ayahandanya, KH Zubair Dahlan yang didapat dari mbah beliau yang juga didapat dari buyut beliau.

" Jadi sampainya islam di Sarang ini pada masa majapahit lebih dahulu sebelum datang para wali songo, bukan dari demak atau negeri-negeri islam lainnya di nusantara ini tetapi dari pendakwah islam dari Bangka Belitung," ujarnya ketika memberi sambutan kala itu.

Diceritakan Mbah Moen ketika Kubilai Khan menguasai kerajaan China dan mengirim pasukan ekspedisi ke Jawa, prajuritnya dipotong teliganya oleh raja Singosari Kertanegera.

Tidak terima kemudian prajurit Kubilai Khan hendak melakukan aksi balasa dendam dengan menyerbu kerajaan Singosari dan mengirim pasukannya dikenal dengan pasukan Tartar.

Namun sampai di pulau Jawa, kerajaan Singosari kala itu sudah runtuh, dan menjadi kerajaan Majapahit.

Pasukan china Tartar itu dikalahkan oleh Majapahit, sehingga pasaukan asal China tersebut, melarikan diri ke berbagai daerah, sebagian ada yang kembali ke negeri asal.

menurut Mbah Moen sebagian dari pasukan Kubilai Khan itu ada yang muslim. Prajurit yang muslim itu setelah lari dari majapahit lantas menetap di Bangka Belitung. Lalu mereka berubah menjadi petani atau guru, ada yang berdakwah hingga ke Sarang itu terjadi sebelum era kerajaan Demak.

"Cerita ini saya dengar dari abah saya. Abah saya dari kakek saya. Kakek saya dari buyut saya. Buyut saya itu dulu mengajinya di Belitung, napak tilas ke pendakwah asal Belitung. Makanya di Kecamatan Sarang ada desa Belitung," pungkasnya menegaskan bahwa orang Belitung punya jasa besar bagi dakwah Islam di Nusantara.

Masjid Jami Blitung di Kota Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah
Masjid Jami Blitung di Kota Sarang Kabupaten Rembang Jawa Tengah (Facebook Syaikhuna Maimoen Zubair)

Dan sebagai ungkap sejarah ini, Beliau membuat prasasti dengan membangun gerbang pintu masuk jalan menuju Masjid Blitung di dusun Blitung desa Kalipang yang berjarak empat kilometer-an arah barat desa Sarang, yang bertuliskan "MASJID JAMI' WALI BLITUNG". Di belakang masjid tersebut juga terdapat makam Wali Belitung.

Beliau ungkapkan bahwa para kyai-kyai Sarang terdahulu mengaji di Blitung, Kyai Umar Ibn Harun, kerabat dekat Kyai Cholil, pun dulu mengaji di Blitung. Bahkan kitab-kitab untuk mengaji dulu pun dari Blitung.

Sejarah Serangan Pasukan Khubilai Khan 

Singasari sedang dilanda perang saudara yang melibatkan Kertanegara dan Jayakatwang.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved