Terseret Mobil 800 Meter, Pemuda 19 Tahun Tak Henti Ucap Istiqfar hingga Mobil Berhenti dan Selamat
Cerita Heriansyah (19) terseret mobil hingga 800 meter mengulik rasa penasaran banyak orang, ternyata begini ceritanya
Penulis: Edy Yusmanto |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Heriansyah (19) masih duduk di pembaringan Ruang Rajawali RSBT Pangkalpinang, Rabu (7/8/2019).
Sejumlah perban masih melekat di tubuh korban selamat dari kecelakaan yang terseret mobil hingga 800 meter itu.
Banyak yang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya dilakukan Heriansyah saat insiden menakutkan itu.
"Selama di bawah mobil banyak mengucapkan istigfar," kata teman Heriansyah, Ariandika ketika ditemui bangkapos.com di rumah sakit.
Heriansyah sendiri masih belum bisa diajak bercerita secara langsung.
PIhak keluarga pun masih memberikan banyak waktu untuk Heriansyah agar beristirahat dan memulihkan diri dari kejadian yang hampir merenggut nyawa.
Ariandika menceritakan saat detik-detik mencekam itu Heriansyah dalam kondisi sadar.
Dia hanya terus mengingat Tuhan sembari berdoa kapan ini berakhir.
"Di pikiran Heriansyah, kapan mobil ini berhenti, karena dia merasa tak kuat lagi. Nah, tiba-tiba dia terpental ketika mobil berhenti," cerita Ariandika.
Hari itu kata Ariandika, Heriansyah dan Dexa Egi hendak melayat rekannya sesama fans Real Madrid di Semabung.
Namun nahas peristiwa berdarah itu terjadi ketika keduanya melintasi Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan BB Bakery atau dekat Pengadilan Negeri Pangkalpinang dan Kantor PMI Pangkalpinang.
Motor yang dikendarai mereka ditabrak dari belakang oleh mobil Avanza yang dikendarai Deva (19).
Seusai menabrak, mobil itu sempat terhenti.
Namun mungkin karena panik dan takut diamuk massa, pengendara mobil justru tancap gas hingga 800 meter.
"Buhoi Heriansyah ini dari rumah ingin melayat temannya sesama fans Madrid di Semabung. Dan pagi sebelum berangka melayat temannya di Semabung masih wa saya," cerita Ariandika.
"Heri ini terjatuh ke kanan dan ketika ingin bangkintmobil menabrak lagi hingga terseret (800 meter," tambah Ariandika.
Ariandika menuturkan tak banyak yang dilakukan Heriansyah saat detik-detik mencekam itu.
Dia hanya pasrah dan berdoa. Apalagi, posisinya tak lazim yaitu di bawah mobil.
Beberapa saat sebelum mobil berhenti, Heriansyah terpental ke jalan.
"Helm saja tidak masuk sedangkan Heriansyah bisa berada di bawah mobil dan keluar terpental dari bawah mobil," ungkap Ariandika.
Menariknya, saat Heriansyah ditolong untuk dilarikan ke rumah sakit, ia masih sempat menelepon rekannya bekerja.
"Dalam keadaan sangat sadar selama dalam perjalanan heri masih sempat menelfon temennya di PT Timah. Di dalam RSBT pun Heriansyah maish mampu berjalan sendiri menuju IGD (instalasi Gawat Darurat)," kata seorang wanita berjilbab abu-abu yang terlihat terus mendampingi Heriansyah.
Ariandika mengatakan itu adalah ibu Heriansyah.
Suka Mengaji
Sosok Heriansyah di mata Ariandika terbilang baik.
Heriansyah dikenal sebagai lelaki cerdas dan pekerja keras.
Selain sibuk bekerja di PT Timah, Heriansyah juga menempuh pendidikan di Universitas Terbuka (UT) dan rajin ikut olahraga seperti bermain sepakbola.
"Heriansyah ini di desanya sering ikut pengajian-pengajian," ungkap Ariandika.
Soal olahraga, Ariandika tak meragukan kemampuan Heriansyah.
Jiwa kepemimpinannya di lapangan membuat lelaki yang akrab disapa Buhoi ini menjadi kapten tim.
"Dia sekarang menjadi menjadi kapten kami. Dan saya sudah ikut bermain bersama mulai dari SMP.. Dan sering di panggil untuk bermain di ajang-ajang besar," terang Ariandika. (Magang/Doni)