Alissa Wahid Nangis Saat Gus Dur Pinjam Uang Rp 5 Juta, Alasannya Bikin Terenyuh

Siapa mengira, Alissa Wahid ternyata pernah memiliki kenangan menyakitkan terhadap ayahnya, Gus Dur atau Abdurrahman Wahid.

Editor: khamelia
Kolase TribunJateng/ Kompas.com
Jawaban Gus Dur Soal Pinjam Uang Rp 5 Juta Bikin Alissa Wahid Nangis, Jadi Kenangan Menyakitkan 

"Lho berarti bapak nggak punya uang? ungkap Alissa Wahid kaget.

Tak hanya itu, Alissa Wahid pun menangis.

"Jadi terus waktu itu saya nangis. Saya nangis saya merasa ya ampun, kan orang sering menuduh gitu ya, apa namanya, yang namanya pejabat itu pasti korup. Tapi Gus Dur nggak, bahkan 5 juta aja beliau nggak punya gitu, nah saya menangisi itu," lanjut Alissa Wahid.

Meski demikian, Alissa Wahid kemudian mengaku bersyukur terkait hal itu.

Sebab, hal itu menurutnya menandakan Gus Dur memiliki integritas.

"Sehingga memang beliau tidak menjual jabatannya. Tidak mendapat keuntungan dari jabatannya," tandas Alissa Wahid.

Kisah Hilangnya Ramon Magsaysay Award Milik Gus Dur, Tertinggal di Istana, Ditemukan di Surabaya

Pada 1993 silam, Presiden RI keempat, KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) pernah mendapat Anugerah Ramon Magsaysay Award pada kategori Community Leadership.

Namun, beberapa waktu belakangan medali tersebut hilang. Beruntung, medali tersebut ditemukan oleh para komunitas pengagum Gusdur, Gusdurian di Jawa Timur.

Berlangsung di salah satu rumah makan di Surabaya, perwakilan Gusdurian, Gatot Seger Santoso, pun mengembalikan penghargaan tersebut ke keluarga Gusdur, Kamis malam (Kamis, 27/6/2019).

Medali penghargaan ini pun diterima langsung oleh Alissa Wahid, putri sulung Gusdur.

Penghargaan berbentuk medali itu di satu sisinya terdapat gambar Ramon Magsaysay, mantan Presiden Filipina. Sementara di sisi lainnya, terdapat tulisan Award Community Leadhership Abdurrahman Wahid Indonesia for Promoting Religious Tolerance Fair Economic Development and Democracy in Indonesia.

Pada penjelasannya, Gatot mengaku mendapat informasi penemuan medali tersebut dari seorang kolektor lukisan di Surabaya.

"Medali tersebut ditemukan oleh seseorang di Surabaya. Beruntung, belum sempat dijual dan diinformasikan kepada saya," katanya.

Gatot lantas menanyakan kepada keluarga Gusdur melalui jaringan Gusdurian. Benar, medali yang diciptakan untuk mengenang Ramon Magsaysay, Almarhum Presiden Filipina itu hilang.

"Kami mendengar barang itu sangat laku di Singapura. Beruntung, kolektor itu langsung menghubungi saya," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved