Video King Kobra Tak Berdaya Usai Telan Binatang Ini & Kobra Ketahuan Curi Telur Warga

Maklum saja, sudah banyak kejadian manusia tewas digigit kobra, hanya dalam waktu 15 menit.

Penulis: Alza Munzi | Editor: Alza Munzi
World of Buzz
Ilustrasi, seorang pria dengan berani menyeret ular kobra sepanjang 4 meter dengan tangan kosong. 

BANGKAPOS.COM - Warga terkejut menemukan ular kobra besar atau king kobra di dekat permukiman penduduk.

Melihat ada ular besar dekat rumah, warga tak mau ambil risiko.

Maklum saja, sudah banyak kejadian manusia tewas digigit kobra, hanya dalam waktu 15 menit.

King kobra yang dilihat warga ini sekitar 4 meter dan tubuhnya terlihat agak melemah.

Ketika ditemukan, kobra tidak agresif tetapi tetap membuat warga ketakutan.

Mereka tak mau jadi korban keganasan bisa king kobra.

Tampak perut king kobra membesar dan berbentuk seperti binatang.

Usut punya usut ternyata kobra baru saja menelan biawak.

Kejadian tersebut di Krabi, Thailand Selatan dan sempat viral di media sosial.

Peristiwa itu diketahui warga saat kobra menelan biawak dan ditemukan di halaman rumah Anantaya Polbamrungwong.

Warga melaporkan hal itu ke petugas satwa untuk menangkap kobr tersebut.

Tampak di video, kobra berhasil diamankan dan tidak terlalu banyak bergerak.

Makan telur

Petugas PJLP pemadam kebakaran Pesanggrahan, Sahroni berhasil mengamankan seekor ular kobra di Jalan Haji Gari, Gang Gotong Royong RT 001 RW 003, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ular yang mematikan itu pertama kali ditemukan oleh warga setempat.

Saat itu, ular kobra telah memakan dua butir telur yang berada di kandang ayam itu.

Sahroni pun sempat disembur bisa oleh ular itu saat hendak mengambil kepalanya.

"Disembur bisa tapi enggak kena ke saya. Kami juga sudah memakai perlengkapan damkar

lengkap jadi enggak kena," ujarnya kepada TribunJakarta.com di Pos Damkar Pesanggrahan pada Rabu (28/3/2019) malam.

Setelah berhasil ditangkap dari lobang, kepala ular itu kemudian ditutup dengan lakban 

mencegah terjadinya penyerangan oleh ular.

Cara mengatasi bisa kobra

Kita semua tahu bahwa digigit ular berbisa sangat bahaya dan bisa mengancam jiwa, terlebih jika kita tidak mengerti bagaimana penanganan setelahnya.

Apalagi selama ini ada pemahaman masyarakat yang keliru tentang penanganan korban digigit ular berbisa.

Umumnya, tindakan pertama dilakukan dengan mengikat daerah disekitar area gigitan ular.

Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan bisa ular agar tak menyebar ke seluruh tubuh.

Tindakan lainnya yang sering dilakukan adalah membuat sayatan di dearah gigitan untuk mengeluarkan darah.

Tujuanya pun sama, menghindari penyebaran bisa ular.

Namun menurut Tri, kedua tindakan tersebut salah besar, tidak membantu sama sekali. 

Bisa ular akan tetap menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti. Padahal yang diikat

adalah pembuluh darah. Akibatnya pembekuan darah hingga amputasi,” kata Tri saat dihubungi Kompas, Minggu (10/9/2017).

Tri menjelaskan, cara penanganan yang tepat adalah dengan membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tak bergerak.

Caranya sebenarnya tak sulit.

Anggota tubuh dihimpit dengan kayu, bambu, atau kardus layaknya orang patah tulang.

“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” kata Tri.

Bila bagian yang digigit ular telah berhasil diimobilisasi, waktu yang dimiliki untuk pergi ke 

rumah sakit atau klinik guna mendapatkan perawatan dan antibisa ular sebenarnya cukup lama.

"Anak teman saya di Papua dia kena neurotoksin. Karena tinggal di base camp di atas gunung untuk

turun ke Puskesmas butuh 2 hari. Anak ini selamat dengan imobilisasi. Masih hidup sampai sekarang,” ujar Tri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved