Janda Muda Tak Kuasa Melawan 8 Orang, Ngakunya Diperkosa di Semak-Semak
Tak cuma anak-anak bawah umur, istri orang hingga janda muda pun tak luput dari keganasan pria-pria tak bertanggungjawab.
Janda Muda Tak Kuasa Melawan 8 Orang, Ngakunya Diperkosa di Semak-Semak
BANGKAPOS.COM - Kasus-kasus tindakan asusila semakin merajela.
PIhak aparat pun tak segna-segan untuk melakukan tindakan terukur untuk membuat efek jera kepada para pelakunya.
Meski demikian, banyak dari kasus itu korbannya adalah generasi muda.
Maka dari itu, hendaknya para orangtua lebih waspada dan perhatian terhadap pergaulan anak.
Tak cuma anak-anak bawah umur, istri orang hingga janda muda pun tak luput dari keganasan pria-pria tak bertanggungjawab.
• Digerebek Satpol PP di Hotel, Siska Bersyukur Ditangkap Bareng Selingkuhannya
Kali ini ada kasus seorang janda muda yang diperkosa lebih dari satu pria.
Ada delapan pria yang melakukan perbuatan asusila pada ibu muda satu orang anak ini.
Namun, kepada polisi dia berkata lain.
Bangkapos.com melansir berita yang juga ada di Tribunnews.com menyebutkan dia mengaku diperkosa oleh delapan orang dan tak berdaya untuk melawan.
Hanya saja, ketika dirinya difoto untuk dokumentasi petugas, wanita itu malah berpose dengan menunjukkan dua jari tanda perdamaian.
Seorang perempuan berinisial NS (22) tepergok sedang berhubungan suami istri dengan sejumlah pria di semak-semak samping bangunan sebuah radio, Jalan Stadion Tenggarong, Minggu (29/9/2019) sekitar pukul 08.00.
Saat diamankan, NS yang ternyata seorang janda ini mengaku dirudapaksa.
Dilansir darI Tribunkaltim.co, perempuan itu kepergok wakar Radio sedang berbuat mesum bareng sekitar 8 pria.
Beberapa pria langsung kabur menerobos semak-semak di samping dan belakang gedung.
Mereka kabur menggunakan motor berplat nomor Samarinda.
"Saya memergoki perempuan ini bersama banyak pria. Saya lihat ada 2 perempuan tadi, cuma yang ditahan satu orang," kata Niko kepada Tribunkaltim. Co.
Mereka melakukan hubungan layaknya suami-istri di samping bangunan radio, tepat di belakang musala.
Semula Niko yang sedang bertugas jaga memergoki seorang pria sendirian duduk di motor, dekat pintu masuk gedung radio yang memang sepi karena pas hari libur.
Ketika didekati pria itu segera kabur dengan motornya.
Nico langsung mengecek ke samping bangunan yang ditumbuhi semak.
Ia menjumpai sekelompok pria sedang berbuat asusila, sampai akhirnya mereka kabur.
Nico segera menghubungi pihak kepolisian.
NS masih bertahan di lokasi bangunan radio.
"Saya barusan dirudapaksa 8 pria. Saya nggak bisa melawan karena diancam, daripada saya kenapa-kenapa," tuturnya kepada Tribunkaltim. Co.
Awalnya, ia sedang berjalan-jalan di lokasi Car Free Day (CFD).
Lalu ia diajak sekelompok pria.
"Saya boncengan tiga, saya duduk di tengah," ucap perempuan yang mengenakan kaus merah hati dan celana jins ketat.
Ia mengaku bajunya sempat ditarik-tarik beberapa pria itu namun tidak ada sama sekali terlihat bajunya robek.
Secara blak-blakan, NS mengaku pernah memakai narkoba.
Ia menunjukkan kedua lengannya yang ada bekas suntikan.
"Ayah saya preman di Timbau, sekarang dia dipenjara karena tertangkap sabu," ucap NS tanpa ditanya.
Perempuan berambut panjang ini mengaku punya seorang anak usia 7 tahun.
Saat ini anaknya sedang bersama orangtuanya di Loa Kulu.
"Saya ingin pria-pria yang merudapaksa saya ditangkap. Meraka datang dari Samarinda semua," ucapnya.
Tak lama, mobil polisi datang menjemput NS.
Tanpa sungkan, ia mengaku baru saja dirudapaksa 8 pria saat didatangi 2 petugas polisi.
Bahkan ketika petugas radio minta izin mengambil gambar NS untyluk dokumentasi, NS bergaya dengan kedua tangannya ke atas dan 2 jarinya membentuk simbol "peace".
Petugas kepolisian segera membawa NS ke kantor Polsek Tenggarong untuk dimintai keterangannya.
Ibu dan Anak Bunuh Adik
Berawal kasus rudapaksa dan pembunuhan anak angkat, terungkaplah kasus hubungan seksual menyimpang yakni anak kandung yang masih remaja dengan ibu kandungnya.
Aksi dilakukan salah satunya setelahmembunuh NP.
Bangkapos.com mengutip berita yang juga ada di Tribunnews.com menyebutkan ibu dan kedua putranya itu malah melakukan hubungan intim layaknya suami istri di depan jasad bocah yang baru mereka bunuh.
Terungkap pula kalau hubungan intim ibu dan anak itu sudah beberapa kali dilakukan.
Alasan kedua anak remaja RG (16) dan R (14) berulang kali berhubungan badan dengan ibu kandungnya, Yuyu alias SR (39), terkuak.
Tragedi hubungan badan anak dengan ibu kandung alias inses terkuak setelah kedua anak tersebut memberikan pengakuan.
Siapa yang memulai mengajak hubungan badan anak dengan ibu kandung itu pun terungkap jelas, terang benderang.
Kedua anak itu menurut saja melakukan hubungan badan anak dengan ibu kandung karena sudah terbiasa melihat video seks atau video porno di ponsel.
Dari mana video itu didatapkan, keduanya mengaku suka melihat video porno yang berseliweran di media sosial Facebook.
Terkahir kali RG melakukan hubungan badan inses anak dengan ibu kandungnya setelah keduanya melakukan pembunuhan sadis terhadap NP, bocah usia 5 tahun yang sudah menjadi anak angkat.
Aksi pembunuhan sadis itu dilakukan dengan cara mencekik bocah usia 5 tahun itu, lalu anak dan ibu kandung itu melakukan hubungan badan inses di depan mayat.
Setelah selesai melakukan hubungan badan inses, keduanya, membopong bocah usia 5 tahun, korban pembunuhan sadis, itu ke sungai tak jauh dari tempat tinggalnya di Sukabumi.
Warga Kampung Bojongloa, Desa Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi tersebut saat ini harus berurusan dengan polisi.
Berikut wawancara dengan SR dan R, dua remaja yang melakukan hubungan badan inses anak dengan ibu kandung, dan membunuh adik angkatnya:
Pengakuan Anak Kandung
Berikut pengakuan dua tersangka RG dan R saat ditanyai oleh Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi dalam jumpa pers di Polsek Cibadak Sukabumi, Selasa (24/9/2019).
Pengakuan tersangka R (14)
Pada saat kamu melakukan sama si anak itu (korban), kamu yang pertama kan memperkosa dia? Apa yang terjadi? Ceritakan pada saya."
"Dia udah mandi. Sama saya bawa ke kamar."
"Dia berontak, nangis ?."
"Enggak, gak berontak."
"Oh karena udah sering kan. Terus ?."
"Terus abis itu, si Aa (kakak) ngelihat. Langsung si kakak (giliran). Saya pergi main."
"Sama ibumu kamu berapa kali ngelakukan ?."
"2 kali pak. Ibu yang minta pak."
"Coba ceritakan ke saya !."
"Waktu itu abis pulang sekolah, abis mandi, ibu ngajak saya, sini ke kamar, katanya. Buka bajunya. Abis itu di*****. Udah di***** langsung di*****."
Pengakuan tersangka RG (16):
"Kamu berapa kali hubungan dengan ibu kamu?."
"3 kali pak."
"Bagaimana cerita pertamanya ?."
"Pertamanya abis mandi terus si Mamah ngajak, yuk ke kamar. Mau ngapain?. Ikut dulu katanya. Pas ikut, dibukain pakaiannya langsung aja pak di*****."
"Itu ketika bapak gak ada ?."
"Gak ada."
"Pada saat melihat R memperkosa almarhum, kamu ?."
"Setelah itu sama saya (perkosa)."
"Pada saat itu ibu masuk ?."
"Iya masuk."
"Apa yang dilakukan ibu kamu ?."
"Kaget. Pas kaget, kamu ngapain katanya begituan. Saya gak ngejawab karena saya ngaku salah.
"Yang nyekik pertama siapa ?."
"Saya pak."
"Kenapa kamu cekik?."
"Gak tahu pak, tahu-tahunya pengen cekik dia aja."
"Terus ibumu langsung cekik dia juga ?."
"Iya."
"Langsung pingsan dia?."
"Iya."
"Setelah pingsan apa yang kamu lakukan sama ibumu ?."
"Berhubungan badan pak."
"Di depan mayat itu ?."
"Iya. Pada hari itu sekali, seminggu sebelumnya sekali. Sebulan sebelumnya sekali."
"Setelah itu ?."
"(Korban) Langsung dibuang pak."
"Ide siapa ?."
"Ibu."
"Dia ngomong apa ?."
"RG ! Mati bukan?, katanya. Gak tahu. Pas dilihat udah mati. Buang aja ke kali, takut ada yang tahu. Dibuang lah digotong."
"Anak itu (korban) kan masih telanjang ?."
"Iya."
"Berarti sudah meninggal baru dipakaikan baju ?."
"Iya."
"Dibuang sama siapa?."
"Berdua. Ade ngikut di belakang."
"Kenapa kamu tega melakukan hubungan badan sama ibu kamu dan adik kamu?."
"Nafsu pak."
"Gara-gara apa?."
"Seringnya mah cuma liat doang pak. Sering lihat di HP."
"Apa itu ?."
"Video pak, video porno."
"Sejak kapan ?."
"Baru satu bulan."
"Dapet dari mana ?."
"Ada banyak pak, dari Facebook suka banyak yang lewat."
"Kamu menyesal ?."
"Menyesal pak.".
Suami Loyo
SR akhirnya mengungkap alasannya selama ini rutin berhubungan intim dengan kedua anak kandungnya.
Wanita berusia 39 tahun diketahui rutin berhubungan intim dengan kedua putra kandungnya yakni RG (16) dan R (14).
Warga Kampung Bojongloa, Desa Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi tersebut saat ini harus berurusan dengan polisi.
Terungkapnya hubungan seks antara ibu dan anak ini berawal dari penemuan jasad NP, gadis balita berusia 5 tahun.
Mulanya, jasad korban ditemukan tersangku ditepi sungai Cimandiri, Kawasan Kampung Platar RT 02/06 Desa Wangunreja, Kabupaten Sukabumi.
Rupanya, korban NP dibunuh oleh ibu angkatnya sendiri yakni SR. (Berbagai sumber/Tribunnews.com)