Tokoh Masyarakat PNG 'Usir' Anggota Separatis Papua Merdeka: Mereka Timbulkan Masalah Diperbatasan
Masyarakat Papua Nugini Usir Anggota Separatis Papua Merdeka . . . . . .
Tokoh Masyarakat PNG 'Usir' Anggota Separatis Papua Merdeka: Mereka Timbulkan Masalah Diperbatasan
BANGKAPOS.COM, PAPUA -- Tokoh masyarakat Papua Nugini (PNG) di perbatasan dengan Indonesia, Ray Tanji, menolak kehadiran para separatis Papua Merdeka di wilayahnya.
Ray Tanji meminta aparat berwenang untuk memulangkan mereka ke Jayapura.
Dalam wawancara dengan program radio ABC Pacific Beat, Ray Tanji menyatakan kehadiran elemen gerakan Papua Merdeka di PNG telah menimbulkan banyak masalah bagi warga perbatasan.
"Saya minta Pemerintah Papua Nugini untuk menyingkirkan orang-orang ini dari Vanimo, karena merekalah yang menimbulkan masalah di perbatasan selama ini," ujarnya.
Tanji merupakan tokoh masyarakat di Wutung, Vanimo, Propinsi West Sepik yang berbatasan langsung dengan distrik Skouw, Jayapura, Indonesia.
• 3 Bidadari Jokowi Berhijab, Iriana Paling Curi Perhatian, Bandingkan dengan Kahiyang & Selvi Ananda
Tanji meminta aparat PNG untuk menyelidiki kehadiran dan aktivitas elemen separatis Papua Merdeka demi menjaga keamanan warga setempat.
Menurut dia, warga masyarakat PNG di perbatasan telah menderita akibat ulah para pejuang separatis tersebut.
"Pemerintah PNG hanya perlu melakukan satu hal, pulangkan mereka ke wilayahnya sendiri, yaitu ke Jayapura," ucap Ray Tanji.

Pada 1 Oktober lalu, dilaporkan adanya kontak senjata antara aparat militer RI dan elemen yang terkait dengan gerakan Papua Merdeka.
Akibat peristiwa itu, pihak berwenang langsung menutup akses perbatasan Indonesia - PNG di Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Jayapura.
• Jeritan Sang Istri saat Diperkosa Teman Suami di Kamar, Korban Baru Sadar saat Sudah Terjadi Hal Ini
Menurut laporan kantor berita Antara, penutupan perbatasan dibenarkan oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG dari Yonif 713/ST Mayor Inf Dony Gredinand.
Menurut dia, bunyi tembakan terdengar beberapa kali pada Pukul 06.00 WIT menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga perbatasan.

Mayor Dony juga membantah adanya aparat keamanan RI yang terkena tembakan, sebagaimana disebutkan dalam laporan yang belum terkonfirmasi bahwa ada dua prajurit RI yang terluka.
"Tidak ada yang kena tembakan atau lainnya, warga di perbatasan aman semua," ujar Mayor Dony.
Secara terpisah Komandan Kepolisian Propinsi West Sepik PNG Moses Ibsagi menjelaskan kepada ABC bahwa pihaknya belum pernah mendengar adanya aktivitas elemen Papua Merdeka di wilayah itu.
• Klarifikasi Raffi-Nagita, Ternyata Sensen Masih Kesal dengan Tere: Kalo Nge-share Dipakai Otaknya!
"Hal ini baru saya dengar. Tim saya sudah ke sana dan menemukan bahwa kontak senjata itu terjadi di dalam wilayah Indonesia, bukan di wilayah PNG," kata Ibsagi.
Dia menjelaskan bahwa warga PNG untuk sementara diminta tidak mengunjungi perbatasan karena pertimbangan keamanan.
"Kami minta para warga untuk jangan menyeberang perbatasan untuk sementara sampai situasi membaik," katanya.
Sementara itu, pada Jumat (4/10/2019) pekan lalu, warga Wutung sepakat mengajukan petisi kepada Pemerintah PNG untuk merelokasi para pengungsi asal Papua yang kini bermukim di Wutung dan wilayah lain di pesisir barat Vanimo.
Petisi ini, katanya, dimaksudkan untuk mengatasi risiko keamanan bagi para pengungsi dan warga setempat di perbatasan.
Pemuka masyarakat setempat menyatakan selama masih ada pengungsi di wilayah itu, maka warga setempat tetap rawan untuk mendapat serangan dari aparat.
• Tak Melulu Harus Pakai Warna Hitam, Ini 5 Trik Memilih Pakaian Agar Tubuh Terlihat Langsing
Sekolah-sekolah diliburkan dan angkutan umum diminta untuk tidak mengambil penumpang PNG yang akan berangkat ke Pasar Batas yang terletak di wilayah RI.
Warga melaporkan kontak senjata antara militer RI dan pejuang separatis tersebut terjadi di sekitar Pasar Batas.
Kelompok yang menamakan dirinya West Papuan Revolutionary Army (WPRA) mengaku bertanggung jawab atas kontak senjata tersebut.
Selama ini aktivitas menyeberang perbatasan baik melalui darat maupun laut terjadi di sekitar pesisir utara PNG di dekat Jayapura.
Dalam situasi normal, sedikitnya 100 warga PNG masuk ke Jayapura dan mengalami peningkatan pesat pada hari pasar di distrik Skouw dekat perbatasan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Masyarakat Papua Nugini Usir Anggota Separatis Papua Merdeka
• Reaksi Paula Verhoeven saat Mengetahui Chat Baim Wong dengan Marshanda, Terdiam dan Menunduk
• Tiga Menit yang Menegangkan saat Operasi Pembebasan Pesawat Woyla yang Dibajak Kelompok Komando ini
• 7 Manfaat Jus Peterseli yang Tak Terduga, Jus Andalan Citra Kirana Ini Ternyata Bisa Cegah Kanker
• Begini Nasib Aipda R Polisi yang Tendang Driver Ojol Gojek di Bogor Penerobos Jalur Presiden Jokowi
• Wanita Ini Tergoda jadi Suami CEO Sekaligus Miliarder, Setelah Nikah Malah Hal Tragis Terjadi
• Gara-gara Kuitansi Hotel, Pria Ini Pukuli Dokter, Sang Istri Ternyata Selingkuh dengan si Dokter
• Mbak You Ungkap Nasib Pernikahan Luna Maya Terancam, Raffi Ahmad Malah Beri Saran Begini Buat Luna