Gila Kumat Gegara Obat Penenang Habis, Mertua Tebas Leher Menantu Hingga Tewas
Tebasan Celurit Mertua ke Leher Sang Anak Hingga Nyaris Putus, Pelaku Alami Gangguan JiwaSyaiful Arif (35) memilih menunggu di depan rumah, tapi ter
BANGKAPOS.COM - Syaiful Arif (35) memilih menunggu di depan rumah, tapi terkejut ketika masuk ke dalam kamar melihat kondisi istrinya Erna (47) bersama sang mertua.
Saat itu jam menunjukkan kira-kira pukul 12.30 WIB saat Suwoto terbangun dari ranjang rumah di Desa Madumulyorejo, RT 05/RW 02, Dukun, Gresik, Jawa Timur Minggu (6/10/2019).
Erna menggelepar di lantai dan jeritannya mengundang Syaiful datang.
Ia kaget ketika masuk ke dalam kamar menemukan istrinya terluka.
Syaiful segera membawa Erna ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Jeritan Erna juga didengar Kamsinga (54). Istri Suwoto ini kemudian keluar rumah untuk melihat kondisi menantunya tersebut.
Tanpa disangka dari belakang Suwoto keluar rumah sambil memburu dan mengayunkan arit ke punggung istrinya itu.
Spontan tetangga korban keluar rumah dan mencoba menenangkan dan mengobati korban.
Usut punya usut, Suwoto kumat gilanya diduga karena obat penenangnya habis.
Tak lama polisi datang tapi Suwoto semakin beringas.
Dia mencoba melawan warga menggunakan arit yang dibawanya.
"Dia berusaha mengejar warga sambil membawa sabit. Terpaksa kita lumpuhkan di paha kanan dan kiri," ujar Kanit Intel Polsek Dukun, Aiptu Darmanto, di Puskesmas Mentaras, Minggu (6/10/2019).

Syaiful tak bisa menyembunyikan kesedihannya melihat Erna meninggal di perjalanan menuju Puskesmas Mentaras.
Erna mengalami luka robek di leher sekitar 15 sentimeter.
Sementara itu Kamsinga yang terluka bacok tergolong berat di punggung harus dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Rozak tetangga korban, menjelaskan Suwoto sudah lama mengidap gangguan jiwa dan sering kambuh.
"Sekitar 20 tahunanlah, sudah pernah dirawat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya," kata Suwoto.
Para tetangga sudah biasa mendengar teriakan dari rumah Suwoto.
Hanya saja Rozak tidak menyangka jika saat itu Suwoto nekat membacok menantu dan istrinya sendiri seperti kesurupan.
"Kalau yang saya tahu, dia tidak bisa lepas dari obat penenang. Kalau kumat bahaya," imbuh Rozak.
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menuturkan anggotanya terpaksa menembak paha kanan dan kiri Suwoto karena sudah tak terkendali.
Saat hendak ditangkap petugas Suwoto malah mengejar warga sambil mengacungkan arit sehingga membayakan.

"Pelaku memang mempunyai riwayat gangguan kejiwaan. Sekarang dirawat di Puskesmas Mentaras dan dijaga petugas," ujarnya di Puskesmas Mentaras.
Ceceran Darah Belum Dihapus
Minggu siang itu Kastiah baru saja menyelesaikan salat Zuhur. Ia tak percaya melihat kematian memburu tetangganya, Kamsinga.
Kamsinga bersimbah darah kena bacokan arit yang dilayangkan suaminya, Suwoto.
Jika mengingat itu Kastiah trauma. Bisa jadi warga Desa Madumulyorejo pun merasakan hal sama.
Wanita 70 tahun itu berjalan menghampiri rumah Suwoto yang persis di samping rumahnya.
Kastiah bercerita tentang peristiwa berdarah itu kepada Surya pada Senin (7/10/2019).
"Saya masih ingat betul kejadian kemarin. Saya baru selesai salat lalu melihat tetangga saya dibacok oleh suaminya sendiri," kata Kastiah.
Dia langsung duduk di bale bambu di depan rumah Suwoto.
Menurut Kastiah, di balik tembok rumah itu ceceran darah Erna dan Kamsinga belum dihapus.

Mengaca kejadian itu, ia tak ingin terulang lagi.
"Masih banyak darah di sana, bawa sabit keluar rumah darahnya masih menetes di depan rumah," kata Kastiah.
Suasana Dusun Madumulyorejo RT 05/RW 02, Desa Mentaras, terasa sepi sehari pascapembacokan.
Tak ada aktivitas dari warga sekitar.
Hanya ada anak kecil yang sedang bermain di teras rumah warga.
Kejadian Minggu siang itu merupakan peristiwa berdarah kedua yang dialami warga Desa Mentaras.
Masih di tahun ini Rozikin nekat menggorok leher ibunya di rumahnya.
Rumah Rozikin tidak jauh dari kediaman Suwoto.
Romzin tetangga korban was-was mengingat peristiwa berdarah itu.
Dia lebih memilih mengunci rumahnya saat keadaan sepi.
"Kalau bisa pemerintah buatlah aturan kalau pelaku sudah bebas agar tidak dikembalikan lagi ke desa. Kami trauma," ucap Romzin.
Pantas bukan hanya Kastiah, tapi warga Desa Madumulyorejo pun merasakan trauma.
Bahkan, mereka meminta agar Suwoto tidak dibawa pulang ke desa.
Korban Sudah Sadar
Pantauan Surya pada Senin (7/10/2019), garis polisi sudah terpasang di depan kediaman Suwoto.
Hanya ada satu sepeda motor yang berada di teras rumahnya.
Suwoto sempat dibawa ke Puskesmas Mentaras setelah dilumpuhkan oleh polisi.
Setelah sadar baru kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk diperiksa kejiwaannya.
Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo menjelaskan Suwoto alami gangguan kejiwaan.
Jawabannya tak jelas ketika ditanya penyidik.
"Penyidik masih menunggu kondisi pelaku stabil dulu. Saat diperiksa pelaku cenderung semaunya sendiri," ujar Kusworo di IGD RSUD Ibnu Sina, Senin (7/10/2019).
Mantan Kapolres Jember itu menjenguk Kamsinga yang menjadi korban suaminya.
Kamsinga yang masih terbaring lemas di ranjang sedang didampingi saudaranya.
Ia sudah tersadar dan bisa berkomunikasi dengan Kusworo.
"Kondisinya semakin baik, rencananya akan dipindah dari IGD ke ruangan lain," tutup dia. (*)
RSUD Depati Hamzah Dilaporkan ke Kejati Babel, Dirut Sebut Akan Hormati Proses Hukum |
![]() |
---|
Eddie, Terlahir dari Keluarga Miskin, di Usia 29 Tahun Kini Miliki 29 Rumah, ini Rahasia Suksesnya |
![]() |
---|
Dilantik Jokowi, Profil Zainuddin, Putra Desa Kemuja Jabat Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Raffi Ahmad Mendadak Syok dan Murka Dikasih kado Billy Syahputra: Astaghfirullah Ya Allah |
![]() |
---|
Dua Wanita Tewas Bersamaan, Ditemukan Luka di Daerah Intim, Pacar Korban Diperiksa Polisi |
![]() |
---|