WIKI BANGKA

13 Cabang Usaha Sepatu Bangkrut, Jimmy Tak Menyerah Kini Sukses dengan Usaha Kuliner

Rugi besar bukan perkara mudah dihadapi Jimmy, dia sempat terpuruk saat usaha sepatu yang berjumlah 13 cabang harus gulung tikar.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Jimmy pemilik Warung Ayam Jimbronk. 

Setelah belajar membaca pasar dari kegagalan dengan melihat tren berbelanja masyarakat,  Jimmy akhirnya dia membuka usaha kuliner Warung Ayam Jimbronk.

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Rugi besar bukan perkara mudah dihadapi Jimmy, dia sempat terpuruk saat usaha sepatu yang berjumlah 13 cabang harus gulung tikar.

Dia membangun usaha sepatu sejak berada dijenjang perguruan tinggi, sampai harus 13 tahun menyelesaikan gelar sarjananya.

"Pas kuliah udah buka usaha sepatu sambil jual jus Jimbronk juga. Setelah dapat surat cinta dari kampus akhirnya saya mendapatkan gelar S1 saya. Karena mulai sepi gak ketutup lagi akhirnya bangkrut," ungkap Jimmy dengan nada lirih.

Setelah belajar membaca pasar dari kegagalan dengan melihat tren berbelanja masyarakat yang dia perhatikan, sehingga akhirnya dia membuka usaha kuliner.

"Kita alihkan dengan kondisi ekonomi yang sekarang sulit, akhirnya pilihan jatuh ke kuliner yang mungkin bisa berkembang mininal stabil lah," tutur Jimmy.

Dengan bermodal nama bekennya saat kuliah dia pun memutuskan memberi nama merek Jimbronk. Warung Ayam  Jimbrok pun hadir di kota Pangkalpinang tiga tahun lalu.

Modal usaha sisa dari usahanya yang sebelumnya bangkrut, dia beranikan diri membuka usaha kuliner. Sang istri pun turut membantu, dan mendukung Jimmy menjadi semangat tersendiri baginya.

"Bermodal pengalaman pas jual jus pas kuliah di Bandung saya pun buka usaha kuliner. Resep ayam sendiri saya lakukan penelitian dan berguru dengan orang di luar Bangka disetiap menu yang berbeda sehingga rasa memang bisa untuk bersaing," kata ayah satu anak ini.

Kendala saat membangun usaha kuliner tentu saja ada, dengan budaya orang Pangkalpinang yang suka mencoba hal baru sehingga akan menjadi ancaman usaha kuliner sebelumnya untuk bertahan saat ada kuliner baru dihadir.

Karena kekhawatirannya itu maka dia selalu optimis untuk memberikan sesuatu yang berbeda dengan warung makan lain.

Kini Warung Ayam Jimbronk bukan warung biasa, sudah banyak dikenal dan pelanggan. Sekarang bahkan sudah berdiri dua cabang di kota Pangkalpinang.

"Tanggal 10 November kita juga akan buka cabang ketiga kita. Nanti akan buka di Merapin. Kita bisa bertahan dan tumbuh itu karena kualitas produk," katanya.

Warung Ayam Jimbronk memiliki omset yang mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 jutaan sehari, dengan pegawai sebanyak 50 lebih orang.

Pria kelahiran Pangkalpinang 20 November 1979 yang masih keturunan Minang ini mengaku upaya lain agar usaha terus berkembang dengan menyediakan wadah keluhan bagi pelanggannya di sosial media agar terus berbenah.

Dia juga berkeinginan membuka usaha sambil ibadah. Jimmy ingin sekali suatu saat membangun tempat belajar untuk para hafiz Alquran.

Ia secara rutin mengadakan makan bersama dengan anak yatim setiap seminggu sekali karena  dibalik rejeki yang dia peroleh ada hak orang lain juga. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved