Kiamat Hingga Kematian, Ini 5 Hal yang Tidak Diketahui oleh Manusia Maupun Malaikat
Termasuk malaikat Jibril yang selalu dekat dengan Allah SWT itupun tidak akan diberikan informasinya kepadanya.
Penulis: Dedy Purwadi | Editor: Evan Saputra
Kiamat Hingga Kematian, Ini 5 Hal yang Tidak Diketahui oleh Manusia Maupun Malaikat
BANGKAPOS.COM - Ada lima hal yang tidak akan dibagikan informasinya kepada mahkluk manapun, termasuk Malaikat.
اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
innallāha 'indahụ 'ilmus-sā'ah, wa yunazzilul-gaīṡ, wa ya'lamu mā fil-ar-ḥām, wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadā, wa mā tadrī nafsum bi`ayyi arḍin tamụt, innallāha 'alīmun khabīr
"Sesungguhnya hanya disisi Allah ilmu tentang hari kiamat, dan Dia yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakan esok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal." (Surah Luqman ayat 34)
Terkait hujan ini Allah menyebutnya gaist di dalam Alqur'an di surah 31 surat Luqman diayat ke 34
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ
Innallāha 'indahu 'ilmus-sā'ah, wa yunazzilul-gaīst.
Artinya : Sungguh Hanya Milik Allah lima hal yang lima ini tidak akan dibagikan informasinya kepada mahkluk manapun, termasuk malaikat.
Termasuk malaikat Jibril yang selalu dekat dengan Allah SWT itupun tidak akan diberikan informasinya kepadanya.
Pertama: Kiamat, kata Allah adalah terjadinya tentang Kiamat, dalam Alqur'an disebutkan dengan bahasa Yaumul Akhir, Yaumiddin, Yaumulkiyamah bahkan didalam surohnya 75 ada waktu sefesifiknya
dari mulai menitnya, detiknya dan jamnya yang disingkat dengan kata Syaa'ah. Manusia hanya bisa berhitung,bisa berusaha memprediksikan yang akan terjadi tapi kepastian hanya Allah yang mengetahuinya, mulai dari waktu, menit, detik dan jamnya itu semua hanya Allah.
Kedua: Hanya Allah sahaja yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang ada dalam suatu kandungan, lelaki atau perempuan atau kembar, apakah cacat atau sempurna, dan bila ia akan dilahirkan.
Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang ada di dalam rahim, baik itu laki-laki maupun itu perempuan.
Ketiga: Allah SWT sendirilah yang menurunkan hujan
Kata Allah Wa yunazzilul qaist, dan Hak Allah pengetahuan untuk mengatur cuaca, termasuk hujan, kapan musim panas, dingin, semi dan sebagainya. Hujan yang diturunkan oleh Allah itu menjadi Rahmat kalau perkara menjadi banjir bukan hujannya yang salah boleh jadi salurannya yang menjadi tidak sempurna.
Keempat: Hanya Dia pula yang mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakan oleh seseorang esok harinya.
Apa yg akan terjadi besok, maka rencanakan kehidupan sampai akhiratnya. Sekalipun manusia dapat merencanakan apa yang akan dikerjakannya itu, namun semuanya itu hanyalah bersifat perancangan sahaja. Jika Allah menghendaki terlaksananya, terlaksanalah dia, dalam pada itu tidak sukar bagi Allah SWT untuk menghalangi terlaksananya.
Kelima: Kapan dan dimana kita akan wafat maka siap setiap detiknya dalam keadaan baik. Maka jauhi maksiat karena dengan ingat dan bayangkan seketika akan wafat. Ini akan mengembalikan jalan kita yang benar lagi.
Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan meninggal hanya Allah SWT.
Dicontohkan oleh ustaz Adi Hidayat, bahwasannya kita berharap meninggal di tanah Suci tapi itu adalah kehendak Allah bisa saja meninggal di tanah Abang.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (lagi Maha Mengenal) pada yang tersembunyi sebagaimana mengenal-Nya pada yang tampak.
Sosok Ustaz Adi Hidayat
Dilansir dari Wikipedia, Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA Lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984
Umur 35 tahun adalah ulama asal Indonesia yang dapat menguasai isi kitab suci Al Quran beserta
letak barisnya.
Selain itu, ia juga menguasai ilmu hadist dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.
Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute, tiga tahun berikutnya
Ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.
Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI.
Di dua sekolah dasar ini dia juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang.
Di madrasah dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.
Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.
Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
Di Ponpes inilah Ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ.
Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. dia juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf.
Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya.
Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, dia juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. dia belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya).
Adapun di antara guru tafsir dia ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). dia mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.
Di akhir 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.
Dia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.
Pada November 2016, dia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya.
Dia juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.
Ustadz Adi Hidayat menyelesaikan pendidikan formalnya pada beberapa lembaga berikut ini:
- Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut (1997 - 2003)
- UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta (2003 - 2005)
- Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009)
- UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Beberapa karya tulis Ustadz Adi HIdayat antara lain:
- Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (tahun 2010)
- Quantum Arabic Metode Akhyar (tahun 2011)
- Ma’rifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (tahun 2012)
- Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (tahun 2012)
- Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (tahun 2012)
- Persoalan Hadist-hadist Populer (tahun 2013)
- Ilmu Hadist Praktis (tahun 2013)
- Tuntunan Praktis Idul Adha (tahun 2014)
- Pengantin As-Sunnah (tahun 2014)
- Buku Catatan Penuntut Ilmu (tahun 2015)
- Pedoman Praktis Ilmu Hadist (tahun 2016)
- Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif (tahun 2017)
- Muslim Zaman Now (2018)