Ustadz Adi Hidayat Sebut Hadis Ini Palsu Tapi Populer, Begini Cara Cek Kebenaran Hadis
Hadis diterjemahkan menurut wikipedia adalah (bahasa Arab: الحديث, har. 'berbicara, perkataan, percakapan', ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ustadz Adi Hidayat Sebut Hadis Ini Palsu Tapi Populer, Begini Cara Cek Kebenaran Hadis
BANGKAPOS.COM - Hadis diterjemahkan menurut wikipedia adalah (bahasa Arab: الحديث, har. 'berbicara, perkataan, percakapan', ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Hadits.
Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info)), disebut juga sunnah adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam.
Hadis dijadikan sumber hukum Islam selain Alquran, dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran.
Meski demikian, Hadits sudah tersebar kemana-mana.
Banyak sekali Hadits yang sudah beredar di dunia maya dan masyarakat.
Namun kebenarannya banyak yang masih meragukan.
Maka dari itu Bangkapos.com mengutip sebuah tayangan yang disebat akun youtube Audio Dakwah tentang penjelasan Hadits-Hadits apa saja yang palsu atau kurang tepat kebenarannya.
====
Jikalau anda sedang belajar ilmu Hadis
Kemudian disebutkan istilah sunnah
Maka yang dimaksud istilah sunnah, adalah yang sama dengan pengertian Hadits
Apa isinya?
Temukan dalam kitab Hadits
Apa turunannya?
Cuma ada dua
Dalam kitab Haditsanda akan temukan teman-teman sekalian
Dari pendalaman sunnah dua hal yang paling utama
Dua hal inilah yang disebut sayap Hadis
Pertama adalah yang disebut Matan isi Hadis, isi substansi Haditsnya
Yang kedua yang disebut Sanad, silsilah orang-orang yang meriwayatkan Hadits sampai kepada Nabi Muhammad SAW
Ata transmisi periwayatan
Awas hati-hati, keduanya penting
Kata para ulama ini bagaikan dua sayap burung
Satu sayap luka maka burung tidak bisa terbang
Satu sayap di antara dua Hadits bermasalah Maka hadisnya akan turun kualitasnya
Hati-hati, isinya bagus tapi riwayatnya bermasalah
Maka belum tentu Haditsnya bisa diterima
Maka semua yag bersandar dari nabi dari perkataan, perbuatan, ketetapan
Cek dulu, benar gak informasinya
Bagaimana mengeceknya? yang diterima oleh kita
Kita kan gak pernah berjumpa dengan nabi
Maka telusuri informasi ini sampai tersambung kepada nabi
Cara menelusurinya disebut dengan Isnan
Urutan-urutannya disebut dengan Sannan
Imam Muslim langsung membuat bab khusus dari jilid yang pertama
Dalam jilid yang pertama dari sembilan jilid Shahih Muslim halaman 119
Bab pembahasan tentang pentingnya Sannan
Jadi bagian yang sangat menentukan dalam agama
Hati-hati informasinya diterima oleh kita
Tapi orangnya gak jelas
Maka ini menunjukkan bermasalah
Jangankan orangnya tidak ada, orangnya ada tapi punya masalah
Maka akan berpengaruh pada kualitas Haditsnya
Pernah dengar Hadits ini 'Awal ramadan itu rahmat, pertengahannya ampunan, ujungnya pembebas dari neraka'
Pernah dengar itu?
Haditsnya Madhruk
Semi palsu, urutan nomor dua terburuk dalam silsilah ilmu Hadits
Satu Mauldho, dua Madhruk ketiga Munkaar
Mauldho Hadits palsu memang sengaja dibikin, informasinya bukan dari nabi Muhammad SAW
Sengaja dipalsukan
Hati-hati banyak yang seperti ini
"Perbedaan pendapat diantara umatku adalah rahmat"
Hati-hati itu Hadits palsu
"Kebersihan sebagian dari iman"
Itu hadis palsu
Dan banyak tersebar di masyarakat
Bukan informasinya yang tidak bagus, kalimatnya bagus tapi nabi tidak pernah mengucapkannya
Cuma kebanyakan orang mengatakan itu dari nabi
Pernah dengar Hadits ini
"Makanlah saat lapar, berhenti sebelum kenyang"
Pernah dengar?
Itu palsu
Bahkan palsu banget
Sangking palsunya di kitab Hadits palsu pun tidak ditemukan
Silahkan cek, sangking palsunya
Penasaran lebih lengkap penjelasannya tentang Hadits palsu ini?," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Silahkan tonton video ini.
Semoga bermanfaat.
Jika mengetahui ada Hadits yang masih meragukan lebih baik cek dulu informasinya.
Telusuri lebih detil.
Sosok Ustadz Adi Hidayat
Dilansir dari Wikipedia, Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA lahir di Pandeglang, Banten, 11 September 1984 adalah ulama asal Indonesia yang dapat menguasai isi kitab suci Alquran beserta letak barisnya. Selain itu, ia juga menguasai ilmu hadist dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.
Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Saat ini Ustaz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. Ia juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI.
Di dua sekolah dasar ini dia juga mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang. Dalam program ini, dia juga menjadi siswa teladan dengan peringkat pertama.
Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang.
Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, dia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.
Tahun 1997, dia melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
Di Ponpes inilah Ia mendapatkan bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama. Guru utama dia, Buya KH. Miskun as-Syatibi ialah orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan dia terhadap al-Qur’an dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ini dia telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh al-Qur’an. Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Univ. Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur’an Jogjakarta. dia juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ustaz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “konsep ESQ dalam al-Qur’an” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf. Tahun 2003, dia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Univ. al-Azhar Kairo, hingga diterima dan mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek. Tahun 2005, dia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan al-Qur’an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada al-Qur’an dan Hadits menjadikan dia mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini. Selain pendidikan formal, dia juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. dia belajar al-Qur’an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir dia ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya dia pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). dia mendalami ilmu lughah melalui syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh, dia pelajari di antaranya dari Ust. Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya). Selain para masyayikh tersebut, dia juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.
Di akhir 2009 dia diangkat menjadi amînul khutabâ, ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah. dia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Awal tahun 2011 dia kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes al-Qur’an al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Pada November 2016, dia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama. Kini, Ustadz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik ta’lim, seminar, dan selainnya. dia juga giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.
Pendidikan
Ustadz Adi Hidayat menyelesaikan pendidikan formalnya pada beberapa lembaga berikut ini
- Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut (1997 - 2003)
- UIN Syarif HIdayatullah, Jakarta (2003 - 2005)
- Kuliyya Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 - 2009)
- UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Hadits Palsu yang Populer di Masyarakat, Ustadz Adi Hidayat Beri TIPS Cara Cek Kebenaran Hadits