Ustaz Adi Hidayat : Inilah 3 Jenis Ujian dari Allah dan Solusinya
Jika orang kecil diuji dengan kecil pula, begitu pula orang menengah diuji dengan ujian menengah.
Penulis: Dedy Purwadi | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM - Cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya tergantung dari kedudukan seseorang tersebut, semakin tinggi kedudukan maka akan semakin tinggi juga cobaan atau rintangan yang dialaminya.
Jika orang kecil diuji dengan kecil pula, begitu pula orang menengah diuji dengan ujian menengah.
Begitu kata Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya.
Untuk menaikkan derajat atau kedudukan kita di hadapan Allah, maka Allah akan memberi ujian kepada kita semua, ada 3 jenis ujian yang akan diberikan kepada kita, dan bagaimanakah solusi mengatasi ujian-ujian tersebut?
• Ustadz Adi Hidayat Beberkan 4 Janji Allah Untuk Orang Tahajud Saat di Dunia, Begini Tata Caranya
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan perumpamaan bahwa gaya berbanding lurus dengan tekanan, semakin kita memukul terhadap benda semakin keras juga gaya yang ditekan.
Kalau kita lihat melalui ayat Al-Qur'an Surah Al Baqarah : 214 yang berbunyi:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
Am hasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya`tikum masalullażīna khalau ming qablikum, massat-humul-ba`sā`u wad-darrā`u wa zulzilu hattā yaqular-rasulu wallażīna āmanu ma'ahụ matā nasrullāh, alā inna nasrallāhi qarīb
Yang Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."
Adapun bentuk ujian terdiri dari tiga:
1. Ba’sa (ringan)
Ujian yang tergolong masih ringan, misalkan kita jarang ke masjid kemudian tiba-tiba rajin ke masjid dan Allah menguji ketika akan berangkat ke masjid tiba-tiba turun gerimis. Maka jika kita kuat dengan ujian ini yaitu tetap berangkat ke masjid maka akan meningkat pula ujian berikutnya.
akan tetapi jika kita tidak kuat hanya dengan cobaan hujan gerimis maka Allah tetap menguji sampai ada batasnya.
• Ustaz Adi Hidayat Beberkan 5 Hal yang Tidak Diketahui Pasti oleh Manusia Maupun Malaikat
Seperti diterangkan dalam Al-Qur'an Surah Al Baqarah ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
2. Dhorrun
Adalah ujian menengah secara fisik, misalnya adanya celaan atau ejekan yang mengakibatkan sakitnya hati kita. Maka ketika kita sudah kuat dengan ketetapan niat kita dan tidak berubah ataupun hawa nafsu kita bisa ditahan, itulah keberhasilan kita.
3. Wazulzilu
Ini adalah ujian terberat sebagaimana terjadinya gempa padahal tidak ada gempa diluar, jalan sempoyongan. Inilah cobaan yang membuat gempa dihati kita yang diserang sana diserang sini hingga kita bisa bertahan, kapan pertolongan Allah.
Jika kita bisa melewati pada cobaan ini maka kita akan selamat dan akan diangkat dengan kedudukan tertinggi diantara sekian ujian yang ada. Karena sebagaimana yang sudah ditentukan oleh Allah, Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, yaitu Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar batas dari kemampuannya.
• Ustadz Adi Hidayat Sebut Hadis Ini Palsu Tapi Populer, Begini Cara Cek Kebenaran Hadis
"Untuk itu, terhadap ujian yang diberikan oleh Allah kita harus yakin kita pasti bisa melewati cobaan ini, asal kita mau berusaha dan berdoa kembalikan kepada Allah SWT,"
"Jangan sampai kita mengeluh seolah-olah kita tidak bakal kuat, padahak Allah sendiri sudah mengetahui seberapa kuatnya seorang hamba, Allah itu mempunyai sifat sayang dan maha adil."
Ustaz Adi Hidayat mencontohkan dalam ceramahnya sebagaimana Allah menciptakan cicak, yang kesehariannya merayap di dinding. Allah memberi makan dengan seekor nyamuk yang keseharianya adalah, terbang apakah itu masuk akal?
Kita selalu diajarkan orangtua saat masih kecil dengan nyanyian.
" Cicak-cicak di dinding, diam-diam merayap..
Datang seekor nyamuk lalu ditangkap..Hap.."
Perhatikan bahwa cicak merayap, kemudian Allah memerintahkan kepada nyamuk supaya datang, berati itulah kehendak Allah.
Untuk itu ikutilah semua ujian dengan kehendak Allah, mau ringan itu kehendakNya, mau berat itu kehendakNya, kita tinggal menjalankannya.
Oleh karena itu kita supaya merencanakan segalanya dengan kekuatan kita kemudian membikin pemetaan-pemetaan, siapkan segala sesuatunya.
• dr Zaidul Akbar Sarankan Jangan Minum Infused Water Setiap Hari, Ini Alasannya
Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Ali Imran ayat 142:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
Am hasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya'lamillāhullażīna jāhadụ mingkum wa ya'lamas-sābirīn.
Artinya: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
"Inilah jawaban Allah kepada hambaNya terhadap cobaan-cobaan yang diberikan," kata Ustaz Adi Hidayat. (Bangkapos.com/Deddy Purwadi)