Breaking News

BUAYA 4 Meter Muncul, Penampakannya Terlihat dari Atas Jembatan hingga Disebut Pernah Makan Manusia

Buaya kayubesi kembali menampakan wujudnya. Buaya jenis ini sebenarnya bukan satu kali namun sudah berkali-kali muncul

Penulis: Edy Yusmanto |
facebook Prosatu Rri Sungailiat
Warga melihat buaya kayu besi di atas jembatan 

Faktanya, buaya berkelamin betina ini memiliki panjang empat meter dan berbobot sekitar 600 Kg.

2. Ditangkap Pawang Buaya

Penangkapan buaya pemangsa warga ini dilakukan oleh pawang buaya Desa Bukitlayang, Mang Syarif dan Pawang Desa Kayubesi, Mang Ademi dibantu warga setempat dan pihak kepolisian.

Buaya itu sengaja dibuat tak bergerak oleh sang pawang atau dukun, agar tidak berontak dan menyerang warga yang menontonnya.

3. Bau Amis

Berbagai persepsi soal penangkapan buaya tersebut. Ada yang menyebut buaya itu langsung mati pasca penangkapan, dan ada pula yang beranggapan buaya hanya pinsan atau tak sadarkan diri.

Namun apapun yang terjadi, yang jelas buaya dalam kondisi terikat dan menebar bau amis, dikerumuni lalat.

Kapolres Bangka AKBP M Budi Ariyanto diwakili Kapolsek Puding Besar AKP Fahruddin, Kamis (19/7) memastikan buaya itu sudah mati.

Sedangkan Kades Kayubesi, Rasyidi, justru menyebut buaya hanya pinsan atau tak sadarkan diri.

"Penangkapan buaya ini oleh masyarakat dipimpin ahlinya, yaitu Bapak Syarif (Pawang) dari Desa Bukitlayang (Kecamatan Bakam), mulai tanggal 2 Juli 2018 lalu. Hasilnya, baru pagi ini (kemarin) dapatnya," kata Kapolsek.

Buaya Kayubesi
Buaya Kayubesi (Ist)

4. Sumbangan Sukarela

Pihak desa berharap bagi warga atau pengunjung dapat memberi uang sumbanagn sukarela yang nantinya akan disrerahkan kepada korban atau sang pawang.

"Yang jelas kita selaku aparat keamanan telah mengamankan situasi supaya berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat setempat," katanya.

5. Terkam Warga

Kepala Desa (Kades) Kayubesi Rasyidi menyebutkan, pawang atau dukun yakin bahwa buaya inilah yang menerkam Warga Desa Kayubesi, Mas'ud alias Bujang Et, beberapa pekan lalu di Sungai Kayubesi.

"Di sungai ini banyak buaya. Cuma istilah kami orang kampung meyakini ada jenis buaya bedukun (buaya ghaib peliharaan orang pintar). Kalau buaya bersalah, walaupun buaya bedukun, maka dukunlah yang nangkapnya," katanya

Muncul 4 Buaya

Banjir yang terjadi di Desa Kayu Besi Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka, Minggu (11/3/2018) kemarin menyisakan kekhawatiran bagi warga.

Pasalnya saat terjadi banjir tersebut warga melihat ada empat buaya yang berkeliaran di belakang rumah warga dekat kandang sapi.

Menurut Warga Desa Kayu Besi, Jawani, temannya Erson melihat langsung empat ekor buaya besar dari sungai berkeliaran dekat kandang sapi warga sehingga sapi milik warga tersebut langsung diungsikan takut dimakan buaya.

" Ada sekitar empat ekor buayanya, besar badan ukuran selebar dua papan. mereka berkeliaran dekat kadang sapi terendam banjir. Sapinya langsung dipindahkan takut dimakan buaya," ujar Jawani mengutip cerita temannya erson kepada bangkapos.com, Senin (12/3/2018).

Menurutnya setelah mendapat informasi tersebut, warga langsung melapor ke pihak kepolisian dan memberikan peringatan agar jangan pulang kerumah dulu jika air tergenang.

Takut buaya yang dimaksud masuk kerumah warga. apalagi sebagian rumah warga saat mengungsi pintunya tidak tertutup.

Pawang Bungkam Buaya

Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi ditemui di desa setempat, Kamis (19/7/2018) justru menyatakan, buaya masih hidup. Buaya itu sengaja dibuat tak bergerak oleh sang pawang atau dukun, agar tidak berontak dan menyerang warga yang menontonnya.

"Kondisi buaya ini masih hidup. Menurut dukun (pawang), buaya sengaja dibungkem dukun. Tujuannya jangan sampai bergerak. Menurut dukun satu dua hari kedepannya buaya akan mati. Buaya ini panjangnya sekitar empat meter, bobot sekitar 600 kg, jenis buaya betina," kata Rasyidi.

Rasyidi menyebutkan, pawang atau dukun yakin bahwa buah inilah yang menerkam Warga Desa Kagubesi, Masud alias Bujang Et, beberapa pekan lalu.

"Di sungai ini banyak buaya. Cuma istilah kami orang kampung meyakini ada jenis buaya bedukun (buaya gaib peliharaan orang pintar). Kalau buaya bersalah, walaupun buaya bedukun, maka dukunlah yang nangkapnya," katanya.

Ditanya soal buaya terbesar yang ada di Sungai Kayubesi? Rasyidi menyebutkan ukuran panjangnya ada yang mencapai sepuluh meter. Namun buaya besar seperti itu diyakini sebagai buaya ghoib atau buaya dukun, seperti yang dimaksud.

"Buaya terbesar atau terpanjang di Sungai Kayubesi mencapai sepuluh meter. Tapi itu buaya dukun, buaya asal dulu, dan gak pernah ganggu orang. Dulu sungai ini bagus, jernih. Sekarang sudah dangkal karena adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit milik perusahaan besar," katanya.

(Bangkapos.com/Edy Yusmanto)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved