Tips Agar Selamat dari Rip Current dan Tidak Tenggelam saat Diseret Ombak Pantai
Dibawah ini adalah hal sederhana tapi sangat penting untuk diketahui bagi kamu yang sering bermain di pantai.
Penulis: Dedy Purwadi | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM - Arus ombak pantai khususnya di tempat wisata biasanya terlihat tenang dan tidak terlalu besar, sehingga dapat dinikmati oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Akan tetapi tidak jarang kasus orang terseret arus ombak hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Dibawah ini adalah hal sederhana tapi sangat penting untuk diketahui bagi kamu yang sering bermain di pantai.
Coba perhatikan panah yang menunjukkan bahwa ada celah gelombang ombak. Disitulah kamu akan tertarik ke laut jika berada di celah-celah gelombang. Sebaiknya hindari jika melihat arus seperti itu.
Terseret ombak sering kali dikaitkan dengan hal berbau mistis. Padahal, fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah dengan istilah "rip current” dan ada cara menyelamatkan diri saat terseret ombak.
Sebelumnya, peneliti telah mengingatkan kawasan pesisir Indonesia memang memiliki arus yang rawan “menyeret” orang.
• BREAKING NEWS: Korban Tenggelam di Pantai Tikus Hari Ini Dimakamkan
Mengingat kondisi morfologi pantai, gelombang, dan morfologi dasar laut Tanah Air, ini sangat memungkinkan.
Khususnya di setiap pantai pasir ataupun diperairan pesisir laut yang ada di Indonesia, walaupun semua pantai berpasir tidak membahayakan.
Menurut catatan bangkapos.com dari laman kompasiana.com pengertian Rip current atau arus pecah atau arus tarik adalah arus permukaan yang bergerak dari pantai menuju ke laut. Biasanya arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai.
Rip current sangat bervariasi dan bisa muncul dengan berbagai cara, tetapi sering kali akibat pecahan gelombang.
Sea Grant, bagian dari Badan Kelautan AS (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA), menyebutkan bahwa mekanisme rip current sering disalahpahami orang sebagai arus bawah (undertow).
Arus bawah adalah arus pendek yang berhubungan dengan ombak dan bisa menarik Anda ke dalam air.
Itu pun tidak akan berlangsung lama karena faktanya tidak ada satu jenis gelombang pun yang bisa menyeret orang semakin dalam masuk ke air.
Jadi, cukup tahan napas, dan Anda akan kembali muncul di permukaan.
• Mahasiswa Tewas Terseret Ombak Saat Mandi di Pantai Tikus Sungailiat
Sementara rip current jauh lebih berbahaya. Risikonya ditentukan oleh banyak faktor, semisal cuaca, arus, variasi bentuk pantai dan bagaimana ombak memecah pantai.
Beberapa pantai memiliki rip current hampir sepanjang waktu, sedangkan pantai lainnya bisa terlihat sedemikian tenang. Inilah bahaya yang mengecoh orang.
Terlebih lagi, arus yang akan menarik Anda menjauhi pantai ini terbentuk secara spontan dan bisa bergerak begitu cepat dalam waktu singkat, pun sangat kuat.
Paling berbahaya, ketika air mulai surut dan menjauhi pantai.
Rip current normal bergerak pada 0,3-0,6 meter per detik, dan yang lebih kuat bisa menarik orang dengan kecepatan 1,6 meter per detik—lebih cepat dari perenang yang memegang rekor dunia.
Lebarnya, meski hanya sesempit tujuh meter, bisa ‘melempar’ dan menggulung-gulung Anda dalam ombak hingga puluhan meter dari pantai.
Itu semua menjadi pengingat, seindah apapun lautan bisa berbahaya, dan terpenting, fenomena ilmiah di baliknya juga perlu diwaspadai.
Berikut adalah hal-hal yang harus kalian perhatikan agar selamat dari arus mematikan ini :
1. Jangan melawan arus
Rip Current memiliki mampu mencapai kecepatan 80km/jam dengan membawa volume air yang besar pula.
Saat Kita terkena arus tersebut janganlah memaksa diri untuk berenang melawan arus.
Jangankan anda, pemenang olimpiade perenang dunia saja tidak akan mungkin menerobos arus ini.
Melawan arus akan membuat kalian kelelahan dan akhirnya kalian tenggelam.
2. Tetap rilex dan mempertahakan tubuh tetap mengambang
Ketrampilan dasar yang harus kalian miliki saat bermain air di laut adalah berenang.
Jika kalian tidak bisa berenang jangan sekali-kali berendam di pesisir karena itu akan beresiko.
Saat berada di bagian leher arus, pertahankan tubuh kalian tetap mengambang.
• Kronologis Mahasiswa Tewas Terseret Ombak Pantai Tikus, Sempat Melambai Tangan Minta Tolong
Seperti halnya saat kalian berada di kolam renang kalian bisa melakukan mengambang dengan terlentang.
Di laut akan lebih mudah karena air laut memiliki massa yang lebih berat dari pada air tawar.
3. Ikuti arus hingga sampai ke kepala arus atau bagian terlemah
Nah, ikutilah arus hingga kalian merasakan kekuatan arus ini melemah itu pertanda kalian sudah ada di bagian kepala arus. Selanjutnya berenanglah kearah kanan atau kiri menuju ke pantai.
Berenanglah memutari tempat saat kalian terkena arus tadi.
Kalian bisa mengikuti gelombang untuk mencapai ke daratan, karena dibelakang gelombang tidak akan ada arus balik (Rip Current).
5. Lambaikan tangan untuk memberikan sinyal pada penjaga pantai
Jangan pernah malu untuk meminta tolong, ingat dari tadi kita berbicara mengenai cara menyelamatkan diri dari fenomena arus balik ini.
Jangan sampai karena ketidak mauan Kita untuk berteriak minta tolong membuat perjuanganmu di tengah laut berujung sia-sia.
Kalian dapat melambaikan tangan kalian atau berteriak minta tolong kepada temanmu atau orang terdekat.
6. Terlepas dari semua, jangan segan meminta bantuan
Untuk dapat diketahui oleh siapa pun yang hendak main ke pantai ataupun mandi di laut agar bisa memperhatikan beberapa hal di atas.
Walaupun keadaan laut terkesan tenang, akan tetapi tidak ada salahnya kita bersikap supaya berhati-hati.
Ikuti aturan yang ada di sekitar apabila ada rambu-rambu peraturan yang tidak mewajibkan untuk mandi karena bisa saya laut itu cukup berbahaya.
Jangan sampai melanggar peraturan yang sudah ada sehingga bisa mencelakakan kita sendiri.