Warga Geger Mayat Dikemuni Lalat Ditemukan di Dalam Kontrakan, Bau Menyengat dan Banyak Belatung
Warga di Dusun Numpang 4 RT 4/2 Desa Mekar Jaya, Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (5/1/2019) sekitar pukul 14.00 WIB geger
Warga Geger Mayat Dikemuni Lalat Ditemukan di Dalam Kontrakan, Bau Menyengat dan Banyak Belatung
BANGKAPOS.COM-- Warga di Dusun Numpang 4 RT 4/2, Desa Mekar Jaya, Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Minggu (5/1/2019) sekitar pukul 14.00 WIB geger dengan ditemukannya mayat di dalam kontrakan.
Apalagi saat ditemukan dalam kondisi yang telah membusuk. Pasalnya diperkirakan kematian sosok mayat yang mulai membusuk ini sudah berapa hari.
Saksi mata pertama kali mencurigai ada mayat ditemukan di kontrakan itu karena bau menyengat dan banyak lalat mengerubuti rumah tersebut.
Diduga mayat tersebut sudah berada di kontrakan selama seminggu. Korban ditaksir berumur lebih dari 70 tahun.
"Saya ingin cari mangga, terus mencium bau menyengat. Saya lihat kok banyak lalat terus saya langsung lapor ke RT," ungkap Bunari (60) saksi mata yang menemukan keberadaan mayat tersebut kepada Posbelitung.co.
Setelah lapor ke RT, Bunari langsung melapor ke Polsek Manggar.
Kapolres Belitung Timur AKBP Jojo Sutarjo mengatakan setelah mendapat kabar ditemukannya mayat dikontrakan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, anggotanya langsung diterjunkan ke lokasi.
Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Beltim AKP Aan Hadi Nugroho dan tim terdiri dari Unit Ident Polres Beltim, Unit Tipidum Polres Beltim, Unit Opsnal Polres Beltim dan Polsek Manggar.
"Sudah dilakukan olah TKP. Kemudian dilanjutkan visum ke RSUD Beltim. Menurut keterangan dari dokter tidak ditemukan bekas kekerasan fisik atau luka dari benda tajam maupun tumpul. Korban diperkirakan sudah tiada sejak lima sampai tujuh hari," jelas Jojo saat dihubungi Posbelitung.co, Minggu (5/1/2020).
Menurutnya, kronologis kejadian yakni ada seorang warga yang ingin mengambil mangga di sekitar TKP. Warga tersebut lalu mencium bau amis dan setelah ia melihat sekeliling ada banyak lalat yang bersumber dari rumah kontrakan.
"Lalu warga tersebut melapor kepada RT dan langsung memanggil pihak kepolisian," jelas Jojo.
Jojo mengimbau kepada masyarakat agar selalu awas terhadap segala gerak-gerik di sekitar. Jangan anggap remeh hal-hal yang kecil.
"Kami mengimbau masyarakat agar peka terhadap wilayah sekitarnya dan jika ada hal yang mencurigakan langsung lapor ke RT, Kades, atau Babin setempat," imbaunya.
Berdasarkan pantauan posbelitung.co, mayat berada dalam posisi tertelungkup menghadap ke utara dan mepet di depan pintu depan rumahnya. Terlihat kondisi mayat sudah mengembang dan berlendir. Kondisi wajah juga sudah tidak berbentuk.
Mayat tersebut saat ditemukan mengenakan pakaian putih dan bercelana pendek hitam.
Saat ini pihak kepolisian tengah berusaha mengevakuasi korban. Korban sudah ditemui oleh keluarganya dan akan dimakamkan di pemakaman terdekat.
Identitas Mayat Terungkap
Mayat yang ditemukan di rumah kontrakan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur diketahui bernama Achmad Maulana.
Informasi ini dikatakan kakak korban Wartina (60) saat di Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Belitung Timur, Minggu (5/1/2020).
Wartina mengatakan Achmad mempunyai gangguan kejiwaan sudah lama. Ia tidak pernah mau tinggal di rumah kakaknya.
"Kami bukan membiarkan dia hidup seperti itu. Kami takut juga kalau dia ganggu orang. Tapi karena memang orangnya tidak mau diatur," terang Wartina kepada Posbelitung.co, Minggu (5/1/2020) di RSUD Belitung Timur.
Wartina menyampaikan Achmad sudah berumur lebih kurang 50 tahun. Ia belum pernah menikah. Achmad yang dijuluki Pendekar ini merupakan anak ke-2 dari empat bersaudara.
"Saya ikhlas lah. Semoga tenang di sisi-Nya," kata Wartina.

Dijuluki Pendekar
Sosok Mayat yang ditemukan di Mekar Jaya, Manggar diketahui sering dijuluki oleh warga sekitar sebagai pendekar. Ia sering menaiki sepeda dan membawa botol-botol bekas air mineral.
Shinta (bukan nama sebenarnya), mengaku setiap hari memberinya makan siang. Pendekar selalu berhenti di depan warung makannya dan langsung diberi nasi bungkus.
"Tapi sudah seminggu tidak ke warung. Jadi saya suruh suami saya cari. Tiba-tiba tadi diberitahu yang bersangkutan sudah tiada," cerita Shinta kepada Posbelitung.co, Minggu (5/1/2020).
Shinta bercerita pendekar ini orangnya pendiam. Namun ketika diajak ngobrol, akunya, selalu nyambung. Ia juga sebenarnya tidak pernah meminta makan, hanya saja ia merasa empati terhadapnya.
"Orangnya baik. Tidak neko-neko. Kalau malam suka nonton TV di satu cafe," kata Shinta.
Ia mengaku ikhlas membantu pendekar karena ini merupakan kewajiban terhadap sesama manusia.
"Semoga beliau tenang di sana dan diterima di sisi Allaah SWT," doa Shinta.
Diduga Kena Serangan Jantung
Berdasarkan keterangan pihak Rumah Sakit Umum Belitung Timur, dr Christian Prijana dari hasil pemeriksaan mayat yang ditemukan dikontrakan, diperkirakan korban diduga tewas karena sakit mendapat serangan jantung sehingga fungsi jantungnya terhenti.
Dari hasil pemeriksaan, mayat yang ditemukan tanpa identitas di Manggar Belitung Timur, Minggu (5/1/2020) tidak terdapat tanda-tanda kekerasan.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata dr Christian kepada Posbelitung.co.
Kemudian, menurut pengamatannya, dari belatung-belatung di mayat tersebut, diperkirakan waktu kematian diperkirakan sudah selama sekitar lima sampai tujuh hari.
dr Christian juga mengimbau kepada masyarakat agar jika tiba-tiba nyeri dada khususnya bagian kiri langsung diperiksakan ke klinik atau puskesmas terdekat.
"Selain itu, jaga pola makan, istirahat teratur, dan makan makanan yang bergizi. Buat bapak-bapak di atas 55 tahun dan ibu-ibu di atas 60 tahun mulailah rutin melakukan rekam jantung," imbaunya.
Tak Punya Tempat Tinggal
Kadus Numpang Empat Desa Mekar Jaya Manggar Niwati mengatakan mayat tersebut merupakan pria yang semasa hidupnya tidak punya tempat tinggal tetap.
Korban sering berpindah tempat tinggal karena tidak memiliki keluarga di Manggar.
"Kabarnya sih dia dari Kalimantan. Korban biasa dipanggil Kek Mamat. Bolak-balik ambil air buat kebutuhan sendiri aja. Makan juga biasa dikasih orang," jelas Niwati kepada posbelitung.co, Minggu (5/1/2020).
Menurut Niwati, rumah ini merupakan kepunyaan Lam Kim Pin yang sudah dikontrakkan. Orang yang mengontrak sudah pindah ke Tanjungpandan.
Kades Diminta Data di Wilayahnya
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa Kabupaten Belitung Timur (Dinsos PMD Beltim) Ida Lismawati meminta setiap kepala desa harus mengontrol dan mendata warga yang ada di wilayahnya.
Keterangan ini ia berikan seusai mengetahui penemuan mayat tanpa identitas di Desa Mekar Jaya, Manggar, Minggu (5/1/2020).
"Kami imbau kepada kepala desa dan para ketua RT mengontrol setiap warganya. Apalagi warga pendatang. Jangan kalau tidak dikenali dibiarkan saja," kata Ida saat dihubungi Posbelitung.co, Minggu (5/1/2020).
Menurutnyam masyarakat juga harus lebih peka jika ada tetangga atau masyarakat yang mengalami kondisi seperti ini.
"Jika memang warga ini tidak diketahui identitasnya maka akan menjadi tanggungjawab kami. Tentu bekerjasama dengan pemerintah desa setempat," jelas Ida.
Terkait penemuan mayat Achmad Maulana di Mekar Jaya Manggar, Camat Manggar Amirudin menyoroti mengenai peran tenaga sosial di tingkat desa.
Menurutnya dinas teknis dalam hal ini Dinas Sosial PMD BelItung Timur harus memastikan data-data terkait Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada.
"Dinas sosial sepengetahuan kami telah menerima pelimpahan kewenangan mengurusi PMKS, termasuk di dalamnya korban yang ditemukan meninggal dunia di Mekar Jaya tadi sore," kata Amirudin kepada posbelitung.co, Minggu (5/1/2020).
Korban diduga merupakan PMKS karena yang bersangkutan mengalami hambatan, kesulitan, dan gangguan karena tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
"Tadi saya berulang kali memastikan korban kepada kepala desa tentang keseharian korban. Korban tidak dapat menjalin hubungan serasi dan kreatif dengan lingkungan sekitarnya," katanya.
Amirudin berharap kepekaan sosial harus menjadi bagian dari lingkungan masyarakat. Ia menyampaikan semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi tenaga-tenaga sosial di setiap desa.
"Kami harap pelaksanaan program pekerja-pekerja sosial di desa bisa dimaksimalkan melakukan pendataan PMKS sehingga kejadian seperti ini tidak terulang," harap Amirudin.
(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)