Suami Curiga Wajah Bayi Kembar Tak Mirip, Istri Tak Berkutik saat Tes DNA, 'Tidur' dengan Pria Lain
Suami Curiga Wajah Bayi Kembar Tak Mirip, Istri Tak Berkutik saat Tes DNA, 'Tidur' dengan Pria Lain
Suami Curiga Wajah Bayi Kembar Tak Mirip, Istri Tak Berkutik saat Tes DNA, 'Tidur' dengan Pria Lain
BANGKAPOS.COM - Seorang istri di China ketahuan selingkuh gara-gara paras dua bayi kembarnya.
Dilansir dari Metro, cerita bermula ketika pada tahun 2019, wanita asal China ini melahirkan anak laki-laki kembar.
Bukannya bahagia, suami yang namanya disamarkan sebagai Xiaolong justru merasa aneh karena wajah satu bayi kembarnya tidak mirip.
Kebenaran terungkap ketika Xiaolong dan istrinya hendak mendaftarkan kelahiran putra kembar mereka di kantor polisi setempat.
Demi menyelesaikan pendaftaran, mereka harus melakukan tes paternitas untuk membuktikan bahwa bayi itu milik mereka.
Ia pun melakukan tes DNA terhadap dua anaknya di Pusat Identifikasi Forensik Fujian Zhengtai.
Begitu terkejut suami ketika hasil tes DNA keluar.
Bayi kembar ini ternyata punya dua ayah yang berbeda.
Setelah menerima hasil tes, tidak ada pilihan lain selain meminta berulang-ulang pada istrinya untuk mengatakan yang sebenarnya.
Menurut direktur Zhang, Xiaolong sangat marah setelah membawa laporan DNA dan berhadapan dengan istrinya.
Sang istri awalnya membantah perselingkuhannya dan menuduh suaminya memalsukan hasil tes.
Setelah dikonfirmasi oleh Xiaolong, sang istri mengakui bahwa dia telah tidur dengan lelaki lain pada suatu malam.
Xiaolong mengatakan bahwa dia senang membesarkan anaknya sendiri, tetapi bukan anak dari orang lain yang berselingkuh dengan istrinya.
Kembar yang dilahirkan dengan ayah yang berbeda adalah kejadian yang sangat langka.
Itu dikenal sebagai superfekundasi heteropaternal.
Menurut para ahli, peluang pasti dari fenomena itu sulit untuk dihitung, tetapi studi sebelumnya menunjukkan kemungkinan bisa antara satu dari 400 pasangan dan satu dari 13.000 pasangan, menurut The Guardian.
76 Orang Tes DNA Negara
Seseorang terlahir di dunia ini dengan membawa gen dari kedua orangtua mereka.
50% dari gen ibu dan 50% dari gen ayah.
Begitu pun yang terjadi dengan orangtua kita, kakek, nenek dan para pendahulu.
Jika ayahmu berasal dari Indonesia, maka akan terdapat gen Indonesia dalam dirimu.
Jika ibumu berasal dari Amerika, maka hal yang sama akan terjadi.
Tapi, ternyata itu semua tak menjamin.
Hasilnya bisa jadi lebih luas daripada itu.
Sebuah proyek bernama The DNA Journey dilakukan oleh situs perjalanan Momondo.
Proyek ini mengajak 76 orang dari berbagai negara untuk dites DNA Negaranya.
Setiap orang dipanggil satu persatu dan ditanyai mengenai silsilah keluarga mereka oleh 2 orang penguji.
Satu dari penguji tersebut adalah Brad Argent yang juga menjabat sebagai perwakilan AncestryDNA.
Mereka juga ditanyai seberapa persen mereka merasa memiliki gen dari sebuah negara.
Tak berhenti sampai di situ, mereka juga ditanyai negara mana yang mereka tidak sukai.
Seorang responden bernama Jay mengaku bangga menjadi orang Inggris.
Namun, dia tidak menyukai Jerman.
Ada pula responden yang mengaku bahwa dirinya 100% orang Islandia.
Dia mengaku dialah orang yang paling penting.
Seorang perempuan bernama Ellaha yang berasal dari Kurdistan dan Iran, mengaku kesal dengan pemerintahan negaranya sendiri.
Akhirnya, semua responden ditanyai apakah mereka bersedia melakukan tes ini.
Mereka diberitahu bahwa tes ini akan mengungkap DNA Negara yang ada dalam diri mereka, bahkan hingga 2,000 tahun lalu.
Para responden diminta memasukkan sedikit air ludah mereka ke sebuah tabung kecil.
2 Minggu kemudian, mereka diminta kembali untuk menerima hasilnya.
Tak terduga!
Hasil tes DNA negara setiap responden benar-benar diluar dugaan.
Satu kisah yang mengaharukan datang dari Ellaha.
Perempuan ini yang mengaku tak bisa mengatakan dari mana asalnya ini, mendapatkan hasil yang mengejutkan.
79% dari dirinya adalah orang Iran dan Kaukasia, Turki lebih tepatnya.
Ternyata dia juga memiliki gen negara Eropa.
Yang mengejutkan adalah dalam hasilnya tak tertulis secara jelas bahwa dia orang Kurdistan.
Brad menjelaskan bahwa semua orang di dunia adalah saudara.
Tak terkecuali bagi Ellaha.
Dia sangat terkejut saat diberitahu bahwa dia memiliki saudara dalam ruangan tersebut yang juga melakukan tes ini.
Ellaha tampak kaget sekaligus terharu.
Perempuan ini tak kuasa menahan air matanya.
Ellaha dengan masih berlinang air mata diminta berbalik dan menemukan siapa saudaranya.
Ternyata, seorang laki-laki bernama Waj adalah saudara keponakannya.
Brad menjelaskan bahwa mereka menemukan gen serupa dalam diri mereka berdua.
Bahkan kebenarannya 99,96% dijamin keakuratannya.
Ellaha dan Waj diprediksi memiliki leluhur yang sama sekitar 150-225 tahun yang lalu.
Ini adalah kisah yang langka, karena dalam tes ini orang-orang dipilih secara acak dari seluruh dunia.
Penasaran dengan tes DNA Negara ini?
Bagi kalian yang ingin melihat kisah mengharukan Ellaha, bisa lihat videonya di bawah ini!
Pesan dari video ini sangat mendalam.
Mereka menunjukkan bahwa kita hidup dalam keberagaman.
Diri kita sendiri terdiri dari beragam negara. (TribunStyle.com)