Imlek 2020

Begini Sejarah Asal Usul Tahun Baru Imlek di Indonesia, Sempat Dirayakan Secara Tertutup

Beberapa hari ke depan, sebagian masyarakat Indonesia akan merayakan Tahun Baru Imlek 2020.

Editor: khamelia
bangkapos.com/Edwardi
Menjelang Tahun Baru Imlek 2571, para pengurus Yayasan Dharma Bakti Abadi yang menaungi Klenteng Kwan Tie Miau Sungailiat Kabupaten Bangka mengadakan gotong-royong membersihkan bagian dalam klenteng dan memasang peralatan sembahyang yang baru, serta pernak pernik perayaan Imlek lainnya, Sabtu (18/01/2020). 

BANGKAPOS.COM - Beberapa hari ke depan, sebagian masyarakat Indonesia akan merayakan Tahun Baru Imlek 2020.

Seperti diketahui Tahun Baru Imlek umumnya diperingati oleh kalangan warga Tionghoa.

Para warga menyambut tahun baru dengan menggelar berbagai tradisi seperti tahun baru umumnya.

Namun karena tradisi ini berasal dari Tionghoa beberapa kegiatan ada yang istimewa dan berbeda.

Seperti kita mengenal angpao, pertunjukkan barongsai, dan adanya hidangan istimewa saat perayaan Tahun Baru Imlek tersebut.

Sebagai pengatahuan dasar, tahukah Anda bagaimana sejarah asal usul Tahun Baru Imlek tersebut?

Berikut ini tribunjabar.id merangkum sejarah atau asal usul perayaan Tahun Baru Imlek dikutip dari National Geographic.

Rupanya menurut sejarah Sin Cia, perayaan Tahun Baru Imlek awal mulanya dilakukan oleh para petani di Tiongkok.

Kata Imlek pun diambil dari penamaan kalender.

Im artinya bulan dan Lek yaitu penanggalan.

Adapun dalam dialek Hokkian atau bahasa mandarin disebut pula sebagai Yin Li.

Yin Li artinya kalender bulan (Lunar Newyear).

kartu ucapan imlek 2020 (Canva)
Perayaan diperingati pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru.

Namun datanya Imlek juga sudah bisa diperingati mulai tanggal 30 di bulan ke 12.

Kamudian perayaan Imlek berakhir pada tanggal 15 di bulan pertama, atau disebut istilah Cap Go Meh.

Perayaan Tahun Baru Imlek juga rupanya berkaitan dengan datangnya musim semi.

Konon asal usul Imlek itu pun berasal dari istilah Chung Ciea artinya Hari Raya Musim Semi.

Namun hari raya musim semi itu biasanya jatuh pada bulan Februari di Tiongkok, Korea dan Jepang.

Saat musim semi, cuaca cerah dan tanaman berkembang bertepatan dengan datangnya masa panen.

Dari kegembiraan itulah warga Tinghoa pun mengucap syukur dan mengucap Gong Xi Fa Cai.

Gong Xi Fa Cai artinya ucapan selamat dan semoga mendapatkan banyak rezeki.

Mereka mengucapkan Gong Xi Fa Cai kepada keluarga, kerabat, atau pun teman.

Perayaan Imlek sudah dikenal sejak Dinasti Xia hingga akhirnya menyebar ke penjuru dunia.

Seperti halnya di Indonesia di mana para perantau asal Tiongkok bermigrasi dan turun temurun hingga diterima di Indonesia.

Pada masa Soekarno sejak Indonesia berdiri, untuk bersikap saling menghargai presiden mengeluarkan ketetapan tentang Hari Raya Umat Beragama.

Namun pada orde baru dipimpin Soeharto, adat ini sempat mengalami sedikit kekangan.

Presiden Soeharto pada saat itu mengeluarkan Intruksi Presiden tentang pembatasan agama, kepercayaan dan adat Tiongkok.

Di mana upacara agama, kepercayaan dan adat tersebut boleh dirayakan hanya di lingkungan keluarga dalam ruang tertutup.

Kebijakan refresif tersebut muncul lantaran kekhawatiran pemerintah orde baru akan kembalinya benih-benih komunis.

Kebijakan ini pun berkembang dan mengarahkan warga etnis Tionghoa tidak lagi menggunakan nama Tionghoa.

Kemudian warga Tionghoa pun dianjurkan menikah dengan penduduk setempat dan menggalkan bahasa, agama, kepercayaan dan adat dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu pada masa kepresidenan Gus Dur akhirnya warga Tionghoa mulai bernapas lega.

Gus Dur sebagai presiden ke 4 itu membuka kembali kebebasan beragama.

Selain itu ia juga menerbitkan Kepres meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultif.

Seperti diketahui Gus Dur merupakan tokoh yang berpihak pada kalangan minoritas.

Hingga pergantian presiden di bawah Megawati Soekarnoputri, Kepres tersebut diperluas, dan Imlek menjadi hari libur Nasional.

Seperti halnya pergantian tahun kalender masehi atau kalender umat muslim Hijriah.

Pada dasarnya Imlek pun adalah tradisi pergantian tahun.

Menurut Sidharta Ketua Walubi, tradisi ini dilakukan oleh selurus etnis Tiongoa apapun agamanya, termasuk Tionghia Muslim.

Tujuan peringatan Tahun Baru Imlek tak lain juga merupakan bentuk rasa syukur.

Oleh karena itu perayaannya pun meliputi sembahyang, berdoa dan meminta harapan di tahun depan.

Selain itu, warga juga menjamu leluhur, serta silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ternyata Begini Sejarah Asal Usul Tahun Baru Imlek di Indonesia, Sempat Dirayakan Secara Tertutup

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved