Apakah Ustadz Syafiq Basalamah dan Khalid Basalamah Bersaudara ?

Banyak yang bertanya-tanya mengenai dua sosok ustadz yang yakni Ustadz Syafiq Basalamah dan Ustadz Khalid Basalamah apakah keduanya bersaudara?

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Tangkapan Layar Youtube
Ustaz DR Khalid Basalamah 
Apakah Ustadz Syafiq Basalamah dan Khalid Basalamah Bersaudara ?

BANGKAPOS.COM - Banyak yang bertanya-tanya mengenai dua sosok ustadz yang yakni Ustadz Syafiq Basalamah dan Ustadz Khalid Basalamah apakah keduanya bersaudara?

Hal ini dikarenakan kedua sosok ustadz ini memiliki nama dengan akhiran yang sama yakni Basalamah.

Begini penjelasan Ustadz Syafiq Basalamah ketika ditanya hubungannnya dengan Ustadz Khalid Basalamah :

Kalau dikatakan apakah ana saudaranya Ustadz Khalid, saya adeknya dr Khalid Basalamah walaupun tidak dilahirkan satu rahim

Jadi memang marga Basalamah ini termasuk marga yang datang dari Yaman, mereka banyak di Indonesia, ya salah satunya dr Khalid Basalamah termasuk yang turun di Makasar sana, adapun kakek saya waktu pertama datang di Indonesia ini turunnya di Padang, dari Padang ke Jakarta, seperti itu mungkin

Penyebab Muncul Banyak Masalah dalam Kehidupan Diungkap Ustaz Khalid Basalamah

Ketika manusia berbuat dosa apa yang menjadi efek, apakah bahayanya, ini tentunya sangan luar biasa bahayanya karena di dunianya akan didatangkan bahaya yang sangat berat, tentunya akan dibahas lebih lanjut poin demi poin.

Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap muslim, agar ia tidak terlalu mencari “kambing hitam” atas apa yang terjadi di dunia ini, akan tetapi hendaknya langsung introspeksi terhadap dirinya sendiri kemudian memperbaik dosa kesalahan tersebut serta mengiringi keburukan tersebut dengan segera melakukan kebaikan.

Semua musibah, keresahan dan kesempitan yang menimpa kita adalah karena dosa dan maksiat yang kita lakukan.

Oleh karena itu kita dianjurkan agar memperbanyak bertaubat dan beristighfar agar dosa dihapus oleh Allah dan tidak Allah turunkan kepada kita dalam bentuk bala’ dan musibah.

Kemudian jika sebelum meninggal tidak melaksanakan tobat maka akan disiksa di akhirat nantinya," jelas ustaz Khalid Basalaman dalam ceramahnya.

Berikut beberapa akibat berbuat dosa yang dijelaskan oleh ustaz Khalid Basalaman dalam ceramahnya di canel youtube.com menambah iman, adapun efek yang ditimbulkan di dunianya di antaranya adalah :

1. Sempitnya Dalam Kehidupan

Orang yang melakukan berbuat maksiat dan berbuat dosa pastinya akan merasakan sumpek, susah dan akan merasakan gunda dan kegelisah.

Sumpek, gelisa, gundah dan susah itulah seseorang jika melakukan berbuat dosa.
Tidak ada orang yang berbuat dosa, berbuat maksiat kemudian enak, itu tidak ada.

Bohong...

Orang zina dikamar hotel kemudian oo dia senang, itu tidak ada
Besok pagi bangun pasti akan merasa sumpek, gundah dan gelisah

Orang-orang non muslim tidak tahu harus kemana, padahal perasaan sumpek itu merupakan peringatan dari Allah agar dia melaksanakan tobat," jelas ustaz Khalid Basalamah.

Bahkan ketika melakukan zina tidak tobat dan mengulangi lagi maka dosanya akan semakin bertambah dan bertumpuk-tumpuk, semakin banyak gundah dan gelisahnya hingga ujungnya dikuasai oleh setan.

Akhirnya berbuatan yang dikuasai setan dan melakukan bunuh diri, bunuh orang atau mabuk-mabukan yang berlebihan dan seterusnya.

Allah berfirman tentang masalah sempitnya hidup dan akan ada kegundahan maka dijelaskan dalam Alqur'an surat Thaha ayat: 124

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Wa man a'raḍa 'an żikrī fa inna lahụ ma'īsyatan ḍangkaw wa naḥsyuruhụ yaumal-qiyāmati a'mā

Artinya : Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".

2. Merasa Susah

Orang yang berbuat dosa tidak akan dibukakan pintu dan akan sesat dan jauh mendapat petunjuk susah untuk mendapatkan solusi dari masalahnya.
Dijelaskan dalam Alqur'an surat Al-Ahzab ayat : 36

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

Wa mā kāna limu`miniw wa lā mu`minatin iżā qaḍallāhu wa rasụluhū amran ay yakụna lahumul-khiyaratu min amrihim, wa may ya'ṣillāha wa rasụlahụ fa qad ḍalla ḍalālam mubīnā

Artinya: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Jadi ketika seorang sedang menghadapi masalah yang sangat besar dan itu adalah suatu perbuatan yang melanggar dosa maka pastinya akan mengalami kebangkrutan dalam usaha, penyakit yang tidak sembuh-sembuh, ribut dalam rumah tangga yang tidak ada penyelesaiannya.

Semua itu tidak ada jalan lain kecuali kembali kepada Allah SWT.

Tobat, bersih.

Apa kata sebagian ulama syalaf, saya tahu punya dosa

Kalau terjadi ada perubahan pada istri tanpa sebab, bahkan terjadi masalah pada tunggangan atau mobilnya bermasalah.

Mobilnya jadi susah di hidupkan hingga mengalami kesusahan, bahkan tikus yang masuk ke rumahku itu penyebabnya karena dosa.

Jika kita mengalami musibah, kaki terkena batu maka langsung mengucapkan kalimat :

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un astaghfiruka wa atubu ilaih

Sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali maka aku kembalikan kepada Mu ya Allah dan aku minta ampun kepadaMu.

Yakni ke akhirat, di sana akan diberi-Nya balasan. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa yang istirja`/mengucapkan 'innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun' ketika mendapat musibah, maka ia diberi pahala oleh Allah dan diiringi-Nya dengan kebaikan."

3. Selalu Dampingkan oleh Syaitan

Jika seseorang melakukan perbuatan desa maka Allah akan selalu mengirimkan syaitan untuk selalu mendampinginya, hidupnya penuh dengan ketakutan, selalu programnya maksiat dan maksiat.
Sebagaimana Allah sebutkan dalam surat Ah Zuhkruf ayat : 36

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Wa may ya'syu 'an żikrir-raḥmāni nuqayyiḍ lahụ syaiṭānan fa huwa lahụ qarīn

Artinya: Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

4. Terancam Masuk Neraka Jika tidak Tobat

Jika seseorang melakukan suatu perbuatan dosa dan sebelum meninggal belum sempat tobat makan ancamannya adalah masuk ke dalam neraka.
Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an surat Annisa ayat: 14

وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ

Wa may ya'ṣillāha wa rasụlahụ wa yata'adda ḥudụdahụ yudkhil-hu nāran khālidan fīhā wa lahụ 'ażābum muḥīn

Artinya : Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.

Juga dalam Surat Al-Jin ayat : 23

إِلَّا بَلَاغًا مِنَ اللَّهِ وَرِسَالَاتِهِ ۚ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا

Illā balāgam minallāhi wa risālātih, wa may ya'ṣillāha wa rasụlahụ fa inna lahụ nāra jahannama khālidīna fīhā abadā

Artinya : Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved