Tips
Tips Mengendari Motor Kopling Hingga Kesalahan yang Sering Lakukan Penggunanya
semua orang menyenanginya dan cara menggunakanya tidak semudah motor metik atau semi metik.
BANGKAPOS.COM-- Bagi sebagian orang mengendarai motor kopling atau transmisi manual memiliki kesan tersendiri.
Karena tidak semua orang menyenanginya dan cara menggunakanya tidak semudah motor metik atau semi metik.
Apakah selama ini anda yang mengendarai motor ini sudah mempelajari bagaimana sebaiknya menggunakannya.
Atau hanya menggunakannya saja, jika terjadi sesuatu dengan motor dan membawanya ke bangkel.
sebaiknya sekarang hal ini perlu dipertimbangkan untuk kepentingan anda.
Melansir dari Kompas.com, menurut Head of Safety Riding Wahana, Main Dealer motor Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang Agus Agus Sani, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengendara motor kopling.
• Menteri Agama Minta Umat Islam Sholat Idul Fitri di Rumah, Berikut Tata Caranya
1. Jari menempel di tuas kopling
Kebiasaan ini seolah sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh para pengendara motor kopling.
Padahal, jika hal itu terus dilakukan akan berdampak pada usia komponen kendaraan terutama kampas kopling.
"Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh pengendara motor kopling adalah ketika motor berjalan jari tangan mereka selalu standby pada tuas kopling," ujar Agus
Saat jari menempel pada tuas kopling bisa menyebabkan kopling tidak menekan pressure plate secara penuh
Hal ini menimbulkan terjadinya gesekan antara pelat kopling dan friction plate, sehingga kampas kopling mudah aus.
Padahal komponen tersebut mempunyai peranan yang sangat vital, yaitu meneruskan daya dari mesin ke transmisi, akibatnya mesin bekerja keras tetapi motor tidak bisa lari.
Selain itu, kampas yang sudah aus akan menyebabkan kendaran lebih sulit dikendalikan.
• Lebih Banyak Pria Meninggal Dunia Akibat Corona Dibanding Wanita Ternyata Ini Penyebabnya
2. Menarik tuas kopling saat berbelok
Kesalahan lainnya yang juga masih banyak dilakukan oleh pengendara motor kopling adalah saat berbelok atau menikung.
Banyak pengendara yang masih menekan tuas kopling saat bermanuver. Padahal, menurut Agus kebiasaan tersebut justru akan mengganggu keseimbangan.
"Sebaiknya kopling hanya digunakan pada saat motor melakukan perpindahan gigi atau pada saat berhenti jika posisi gigi tidak netral," kata Agus.
Kebiasaan ini juga bisa berakibat fatal hingga terjadinya kecelakaan.
3. Melakukan engine brake saat menikung
Mengurangi gigi transmisi saat berbelok juga menjadi kesalahan yang masih banyak dilakukan oleh pengendara motor kopling. Agus mengatakan, kebiasaan ini cukup berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Untuk itu, Ia pun menyarankan agar pengendara menghindari kebiasaan tersebut.
• Diserang 3 Menteri Jokowi, Anies Baswedan Sindir Pemerintahan Jokowi Masih Punya Utang ke Pemprov
Cara Berkendara yang benar motor kopling untuk pemula
Agus Sani, Head of Safety Riding Wahana, Main Dealer motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang menjelaskan, yang perlu dipahami oleh seorang saat akan mengendarai motor kopling adalah cara menggunakannya.
“ Kopling berfungsi untuk memutus dan menyambung putaran mesin menuju transmisi, dan memudahkan saat pindah gigi,” katanya
Selama ini, Agus mengatakan, kesalahan dalam pengoperasian kopling tidak hanya dilakukan oleh pengendara pemula.
Bahkan mereka yang kesehariannya menggunakan motor manual tersebut juga tidak luput dari kesalahan.
“Seperti jari tangan yang selalu standby pada tuas kopling, atau menarik kopling saat berbelok. Padahal cara tersebut membuat sepeda motor menjadi los sehingga keseimbangannya menjadi sulit," ucapnya.
Berikut cara yang benar mengendarai motor kopling
1. Engine on dengan posisi gigi netral
Sebelum menyalakan mesin motor, sebaiknya pengendara memastikan terlebih dahulu bahwa transmisi di posisi on. Sebab, jika kondisi gigi transmisi tidak netral bukan tidak mungkin motor bisa meloncat saat mesin motor dinyalakan.
2. Tarik tuas kopling
Tahap selanjutnya, yaitu dengan menarik tuas kopling dan memasukkan gigi pada posisi 1.
Jika sudah masuk pada persneling 1 maka tuas kopling bisa dilepaskan secara perlahan sembari gas diputar secara perlahan.
Jika terlalu cepat melepas tuas kopling atau terlalu tinggi memutar gas, bukan tidak mungkin kendaraan akan meloncat atau kalau tidak mesin motor akan mati.
Sebaliknya, jika tuas kopling terlalu lama melepasnya sementara gas semakin dibuka maka motor akan berat saat berjalan.
3. Oper gigi jika mesin sudah limit
Perbedaan signifikan saat mengendarai motor kopling dengan matik, yaitu perpindahan gigi persneling.
Pada motor matik, pengendara tidak perlu repot-repot memikirkan kapan waktunya pindah transmisi.
Sementara, saat mengendara motor kopling pengendara harus paham benar kapan waktu memindahkan persneling.
“Buka kopling secara perlahan hingga sepeda motor berjalan, jika mesin sudah limit pindahkan ke posisi gigi 2 dan selanjutnya,” kata Agus. (Bangkapos.com/Nordin/Kompas.com)