Berita Sungailiat

Junjung Kearifan Lokal, Masyarakat Desa Pangkal Niur Akan Selenggara Lomba Balap Tungkah

Masyarakat Desa Pangkal Niur, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka junjung kearifan lokal daerah selenggarakan Lomba Balap Tungkah.

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Foto Ist/Deby
Brosur Lomba Balap Tungkah 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Masyarakat Desa Pangkal Niur, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka junjung kearifan lokal daerah selenggarakan Lomba Balap Tungkah.

Tungkah adalah alat tradisional yang digunakan nelayan untuk mempermudah mencari berbagai tangkapan seperti kerang, siput dan ikan.

Perlombaan ini akan diselenggarakan pada hari Minggu, 5 Juli 2020 bertepat di Tanjung Sunur Lestari, Desa Pangkal Niur, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.

Panitia Penyelenggara Kegiatan Lomba Balap Betungkah, Deby Nasrullah mengatakan kegiatan ini dilakukan mengingat wilayah tersebut sudah terkena dampak dari tambang laut ilegal

"Kegaiatan ini merupakan salah satu bentuk rasaa sayang masyarakat terhadap lingkungan. Untuk sekarang sudah ada 30 peserta yang mendaftarkan diri, untuk pendaftaran berakhir sampai jam 07.00 WIB Hari minggu tanggal 5 Juli 2020," ujar Deby saat dikonfirmasi bangkapos.com, Jumat (3/7/2020).

Hadiah yang disediakan berupa 1 unit Handphone Android, speker ukuran standart dan lainnya.

"Mengingat pendaftaran lomba ini gratis jadi untuk hadiah teman-teman mendapat bantuan dri orang dermawan yang ada di Desa Pangkal Niur," sebut Deby.

Ia berharap dari diselenggarakan lomba ini bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal di daerah.

"Yang selama ini kegiatan betungkah tidak banyak yang tau, terutama kalangan anak muda pasti banyak yang tak tahu, jadi pelan-pelan dengan adanya kegiatan seperti ini bisa memberi pembelajaran atau menambah wawasan kepada generasi muda untuk tetap menjaga dan mempertahankan kearifan lokal betungkah," ungkap Deby.

Ia juga menyingung sangat menyayangkan dengan adanya tambang timah laut yang berada tepat di Tanjung Sunur.

"Ada aktivitas tambang ilegal sehingga membuat laut kami tercemar dan membuat biota laut kami mati, dengan kegiatan ini sedikit memberi sentuhan kepada warga untuk sama-sama menjaga lingkungan," kata Deby.

Saat kegiatan berlangsung pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan meliputi :

1. Siapa pun yang hadir wajib pakai masker
2. Diharuskan menjaga jarak
3. Kami menyiapkan alat pengukur suhu badan.
4. Kami menyiapkan tempat cuci tangan

(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved