Kronologis Pembunuhan dan Mutilasi Manajer HRD, Pelaku Sepasang Kekasih Ingin Menguasai Harta

Kronologi pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Rinaldi Harley Wismanu (32) terungkap. Korban diketahui bekerja sebagai manajer HRD

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
DAF (26) alias Fajri dan LAS (27) alias Laeli tersangka kasus mutilasi saat ditemui Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana. 

BANGKAPOS.COM - Kronologi pembunuhan dan mutilasi yang menimpa Rinaldi Harley Wismanu (32) terungkap.

Korban diketahui bekerja sebagai manajer HRD di sebuah perusahaan kontraktor.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lantai 16 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).

Tubuh korban ditemukan dalam kondisi terpotong-potong yang dibungkus beberapa kantong plastik dan dimasukan ke dalam sebuah koper.

Pembunuhan dan mutilasi tersebut dilakukan sepasang kekasih berinisial DAF dan LAS.

Kedua pelaku membunuh dan memutilasi korban untuk menguasai harta.

Zodiak Hari Ini Jumat 18 September 2020: Libra Disalagunakan, Sagitarius Beruntung

Dua Wanita Tewas Setelah Tidur di Dalam Mobil Berhenti dengan Mesin dan AC Menyala

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengungkap kronologi pembunuhan Rinaldi.

Korban dan LAS diketahui sudah saling mengenal sejak lama.

Perkenalan keduanya berawal melalui chating pada aplikasi Tinder.

"Antara korban dengan LAS, memang sudah lama saling mengenal melalui chatting aplikasi Tinder," kata Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).

Tergiur harta kekayaan korban, DAF dan LAS kemudian merencanakan pembunuhan.

Pada tanggal 7 September 2020, LAS mengajak korban bertemu di salah satu apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Kemudian korban dan pelaku LAS menyewa apartemen untuk tanggal 7-12 September 2020.

Sebelum korban dan LAS masuk ke apartemen, DAF telah lebih dulu masuk dan bersembunyi di kamar mandi sambil membekali diri dengan batu bata.

Pada tanggal 9 September 2020, korban dan LAS masuk ke kamar apartemen yang sebelumnya sudah ditunggu DAF.

"Rupanya DAF sudah mendahului masuk di apartemen tersebut. DAF bersembunyi di kamar mandi," kata Nana.

Kemudian korban dan LAS melakukan hubungan badan.

Pada saat keduanya sedang bercinta, DAF yang memang sedari awal sudah membekali diri dengan batu bata, keluar kamar mandi dan langsung memukul kepala korban.

Barang bukti yang berhasil diamankan polisi diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Barang bukti yang berhasil diamankan polisi diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Tak sampai di situ, korban kemudian ditusuk sebanyak tujuh (7) kali oleh DAF hingga meninggal dunia.

Usai korban tewas, DAF dan LAS sempat kebingungan untuk menghilangkan jejak dan membawa keluar mayat korban dari apartemen.

"Setelah itu mereka kebingungan mau diapakan, karena kalau dibawa kesulitan," ujarnya.

Kemudian keduanya keluar dari apartemen untuk membeli golok, gergaji, sprei dan cat tembok berwarna putih.

Setelah mendapatkan barang-barang tersebut, tubuh korban dimutilasi keduanya menjadi 11 bagian.

Bagian-bagian tubuh tersebut disimpan dalam kantong kresek, lalu dimasukkan lagi ke dua buah koper dan satu tas ransel.

Keduanya juga mengganti sprei dan mengecat ulang tembok yang banyak dibercaki darah korban.

Koper-koper itu lalu diangkut menggunakan taksi online menuju lantai 16 Kalibata City, Jakarta Selatan.

LAS yang sudah mengetahui pin ATM korban kemudian menggasak uang sebesar Rp 97 juta dari rekening korban.

Kedua pelaku menggunakan uang itu untuk membeli logam mulia berbagai ukuran, perhiasan emas, motor merk Yamaha Nmax, dan menyewa rumah di perumahan Permata Cimanggis, Depok.

Tempat tersebut sengaja disewa untuk mengubur potongan-potongan tubuh korban pada sisi bagian belakang rumah.

"Kemudian mereka menguras isi rekening korban dengan membeli logam mulia berbagai ukuran, perhiasan emas, motor merk Yamaha Nmax, dan menyewa rumah di Cimanggis yang akan digunakan untuk mengubur korban," ungkap Nana.

Atas perbuatan keji itu, DAF dan LAS diancam dengan Pasal 340 juncto Pasal 338 Juncto Pasal 365 KUHP. Keduanya terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun.

Tulang Punggun Keluarga

Rinaldi Harley Wismanu (32) merupakan tulang punggung keluarga.

Manajer HRD perusahaan kontraktor ini juga membiayai sekolah adik-adiknya.

"Saya sendiri adiknya kalau manggil Mas Harley. Orangnya itu baik, supel, ramah," ujar adik sepupu Rinaldi Harley Wismanu, Sadana (29) saat ditemui di rumah duka Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (17/9/2020) malam.

Sadana menyampaikan, kakak sepupunya sosok yang mempunyai tanggung jawab tinggi. Ia sangat peduli dan sayang dengan keluarga.

Rinaldi Harley Wismanu merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Sebagai anak pertama, Harley juga membantu menyekolahkan adik-adiknya.

"Dia nomor satu dan adiknya ada tiga. Dia itu menyekolahkan adik-adiknya juga," urainya.

Menurutnya Rinaldi Harley Wismanu kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian berangkat ke Jepang untuk melanjutkan studi S2.

"S2 nya apa saya tidak tahu, tapi di UGM Sastra Jepang," ucapnya.

Sadana menuturkan kakaknya memang pernah menikah. Rinaldi Harley Wismanu menikah dengan orang Jepang.

"Iya pernah menikah di sini, ya sekarang sudah enggak. Iya dengan orang Jepang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat ditemukan di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9/2020) malam.

Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan di dalam kamar dengan kondisi yang tidak utuh, diduga menjadi korban mutilasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan mayat yang ditemukan itu sebelumnya dikabarkan hilang sejak 9 September 2020.

"Inisialnya RHW, yang menyatakan sejak tanggal 9 (September) hilang," ujar Yusri.

https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/09/17/kronologi-sepasang-kekasih-bunuh-dan-mutilasi-manajer-hrd-di-apartemen-berawal-dari-aplikasi-tinder?page=all

https://www.tribunnews.com/nasional/2020/09/18/korban-mutilasi-di-kalibata-city-itu-tulang-punggung-keluarga

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved