Mike Tyson Jadi Mualaf Sebelum Masuk Penjara, Tegaskan Masih Teguh dengan Imannya

Saya sudah memeluk agama Islam sebelum masuk penjara. Sampai sekarang, saya

Editor: Iwan Satriawan
TRIBUN MEDAN /Radio.com
Mike Tyson 

BANGKAPOS.COM- - Petinju legendaris Amerika Serikat, Mike Tyson mengungkapkan bahwa dirinya telah memeluk agama Islam sebelum masuk penjara.

Hal itu diungkapkan Mike Tyson dalam acara Mola Living Live dengan tema "Life Lessons from The Champ", Jumat (2/10/2020).

"Saya sudah memeluk agama Islam sebelum masuk penjara. Sampai sekarang, saya masih Muslim dan teguh terhadap keimanan saya. Ya, saya Muslim," kata Mike Tyson.

Diketahui Mike Tyson pernah menjalani masa hukuman selama tiga tahun, dari 1992 hingga 1995.

Selama di penjara, Mike mengaku banyak belajar.

Meskipun tak dipungkiri olehnya, kehidupan di penjara sangat membosankan.

"Kehidupan di penjara sangat membosankan. Namun itu bukan cerita yang menarik untuk dibicarakan. Saya lebih banyak beraktivitas di dalam sel," ucap Mike Tyson.

Tak hanya itu, di dalam penjara Mike Tyson merasa tak ada yang merampas kebebasan semasa ia di jeruji besi.

"Saya selalu hidup bebas sampai sekarang. Kebebasan saya tidak pernah dirampas," ucap Mike Tyson.

Kendati begitu, kasus yang menjeratnya ke dalam penjara bukanlah sesuatu hal yang besar untuknya.

Justru ia mendapatkan pengalaman hidup terbaik dari hukuman tersebut.

"Saya bersyukur pernah dipenjara. Saya percaya itu adalah pelajaran dalam kehidupan. Hidup adalah tentang pembelajaran," tutur Mike Tyson.

Diketahui, Mike Tyson sempat divonis bersalah atas kasus pemerkosaan.
Ia harus menjalani hukuman penjara selama tiga tahun pada 1992-1995.

Ungkap Penyesalan Terbesar

Siapa yang tak kenal dengan Mike Tyson?
Sosok petinju kelas berat yang disegani petarung lain sekaligus ditakuti semasa berjayanya.

Petinju dengan julukan Si Leher Beton ini pernah menyabet juara dunia kelas berat diantaranya WBA, WBC, dan IBF selama berkarir di atas ring.

Namun, diatas prestasinya yang membuat dirinya dikenal sebagai sosok terkenal di dunia, Mike Tyson juga pernah terjerat berbagai masalah yang mencoreng kariernya.

Melansir dari Kompas.com (9/4/2015), Mike Tyson dikabarkan memiliki perilaku seks menyimpang yang memunculkan beberapa kontroversi.
Selain itu ia juga pernah terkena beberapa kasus kriminal dan juga narkoba.

Hal itu pun diakui Mike setelah ia kini pensiun dari dunia Tinju.
Mike mengakui menyimpan penyesalan besar dalam hidupnya.

Seperti dilansir dari Bolastylo.com (12/8/2019), penyesalan itu diungkap Mike ketika menjadi pembicara di depan tim sepak bola Alabama Kamis (8/8/2019).

Pada kesempatan itu, Mike mengatakan kepada seluruh official dan tim bahwa dirinya menyesal menjadi sosok yang menyeramkan.

Mike memang dikenal sebagai salah satu petinju legendaris dunia yang memiliki sikap agresif.

Hal itu diungkapkannya karena latar belakang keluarganya yang berantakan.
Dalam otobiografinya, Undisputed Truth, Tyson menyebut rasa sakit pada masa kecil telah menyebabkan dirinya melarikan diri pada obat bius, minuman keras, dan kenikmatan seks yang akhirnya menimbulkan ketergantungan pada hal-hal tersebut.

"Ayah saya seorang germo. Ibu saya seorang wanita yang bersedia tidur dengan siapa pun untuk mendukung ekonomi keluarga," tulis Tyson.

Tyson mengingat hubungan dengan ibunya pun tidak pernah dilandasi kepercayaan.
"Ibu saya selalu menganggap saya sebagai anak liar yang berkeliaran di jalan sepanjang hari. Setiap kali pulang ke rumah dengan memakai baju baru, ia akan tahu bahwa saya mendapatkan barang itu tidak dengan membeli, dan ia marah karena itu," kata Tyson.

Namun, Tyson mengakui ia juga tidak bisa menerima sikap kejiwaan ibunya.

"Hampir setiap kali saya melihat ibu melempar barang-barang jika ia marah kepada pacarnya. Namun, beberapa saat kemudian, ia saya lihat berbaikan lagi dengan laki-laki itu."

Tyson mengaku ia mulai memiliki tujuan hidup setelah menyaksikan film tentang kisah hidup petinju terbesar sepanjang masa, Cassius Clay atau Muhammad Ali.

"Saya melihat sosoknya di film itu. Saat itu, saya sadar bagaimana cara mencapai keinginan saya selama ini, ketenaran, kekayaan, dan apa pun yang kita inginkan, melalui dunia tinju," katanya.

Itulah yang memunculkan sifat dendam dan agresif dalam dirinya.

"Itu semua seperti ilusi. Saya tidak punya alasan untuk menunjukkan rasa cinta kepada siapapun. Semakin sering saya menyakiti orang, semakin banyak orang yang mencintai saya," kata Tyson dikutip BolaStylo.com dari USA Today.

"Semakin banyak petinju yang saya kalahkan, semakin banyak tulang rusuk yang saya hancurkan, semakin banyak pelipis yang saya lukai, maka semakin banyak yang menyukai saya," kata Tyson menambahkan.

Sifat negatif itu pun membuat Tyson menjadi sosok petinju yang kejam dan kehilangan pegangan hidup.

"Jadi apa yang saya pikirkan? Saya menyakiti semua orang. Saya menyakiti perempuan. Saya menyakiti teman saya. Saya menyakiti orang lain. Saya tak tahu siapa diri saya. Saya menjadi sosok petinju yang menyakiti orang. Saya selalu disebut 'Iron Mike'."

"Kalian seharusnya mencintai diri sendiri sebelum saling memberikan rasa cinta pada orang lain dan juga rekan setim. Ada masa ketika saya tidak mencintai diri saya sendiri," kata Tyson.

Yang sangat disesalkan Mike dalam hidupnya adalah ketika ia terkena kasus narkoba dan skandal seks.

Pada tahun 1992 ia pun akhirnya dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun dengan pengurangan tiga tahun karena terlibat kasus pemerkosaan.

"Saya menjadi pecandu narkoba dan kehilangan semua uang saya. Hanya meraskan sakit berlebih. Saya berada dalam situasi bangkrut. Saya kehilangan 400 juta AS. Bisakah Anda bayangkan?" ujar Tyson mengakhiri.

Tyson saat ini sudah pensiun dari dunia tinju sejak 2005 silam.

Setelah pensiun, Tyson memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnis di penjualan ganja.(Grid.id/Grid hot.id)

Artikel ini tayang di Grid.id dengan judul "Tegaskan Mualaf Sebelum di Penjara, Mike Tyson: Saya Masih Teguh dengan Keimanan Saya

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved