Buaya Muara 4 Meter Masuk Kolong Sirkuit Balap di Pulau Bangka, Kerap Memangsa Anjing Liar

Kamis (8/10/2020) ini, buaya tersebut kembali muncul di Sirkuit Andri di Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Youtube
Ilustrasi - Penampakan Buaya Sebesar Perahu, Begini Ukuran Buaya Riska Secara Utuh 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Seekor buaya muara di Pulau Bangka sepanjang 4 meter bikin heboh .

Buaya yang sudah ompong itu masuk ke kolong di sekitar sirkuit balap dan biasa makan anjing liar.

Kamis (8/10/2020) ini, buaya tersebut kembali muncul di Sirkuit Andri di Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat.

Buaya tersebut mulai terlihat di sekitar kolong sirkuit, sejak dua pekan silam.

Beberapa waktu lalu, buaya muara juga ditemukan di lahan eks tambang tersebut. Setelah dievakuasi buaya ini kemudian dilepas kembali ke habitannya di Kawasan Sungai Antan oleh tim Alobi Bangka Barat.

buaya muncul di muara
buaya muncul di muara (istimewa)

Belum diketahui asal muasal, reptil buas tersebut, hingga  kemudian sampai ke Kolong sirkuit Andri. Namun, dugaan sementara, sang reptil masuk dari aliran sungai sekitar sirkuit.

Andri pemilik sirkuit, mengatakan buaya muara tersebut menampakan diri sudah sejak dua pekan lalu.

Sementara panjangnya dipredksi kurang lebih 4 meter.

" Buaya ini tampak timbulnya sudah sejak dua minggu lalu. Panjangnya kurang lebih sekitar empat meter. Kalau masuknya, kurang tahu juga, cuma kemungkinan dari alur sungai disekitar sirkuit inilah," kata Andri, Kamis (8/10/2020).

Sejauh ini, lanjut Andri belum ada upaya atau langkah terkait keberadaan buaya tersebut, termasuk upaya evakuasi, mengingat resiko dan ancaman serangan dari reptil buas ini.

Buaya Ganas Tabrak Perahu dan Rusman Pun Terjatuh , Nelayan Itu Ditemukan Tanpa Tangan dan Kaki

Dia  berharap, ada pihak pihak terkait yang berani dan bisa mengevakuasi buaya tersebut.

" Sekarang buaya itu masih di kolong sekitar sirkuit lah. Kadang berenang kadang timbul dan berjemur di pasir. Kalau kami tidak berani mengeksekusinya," jelas Andri.

Sementara itu kehadiran buaya tersebut, kata Andri sangat membahayakan.

Terlebih, biasanya tak sedikit anak anak yang bermain di sekitar kolong.

Dia berharap, ada pihak pihak terkait yang bisa mengevakusi buaya ini.

" Kalau berbahaya sudah pasti, karena kalau libur biasanya anak anak banyak main di pinggir pinggir kolong ini. Makanya sementara kami awasi terus jangan sampai ada yang bermain disekitar kolong," katanya.

Bikin Heboh Warga dan Biasa Makan Anjing Liar

Sementara itu buaya ompong ini cukup menghebohkan warga sekitar sirkuit.

Sebelumnya, buaya muara yang diketahui tidak memiliki gigi tersebut pernah masuk ke area kolong eks tambang sekitar sitkuit.

Andri pemilik sirkuit mengatakan, buaya yang kembali timbul di sirkuitnya tidak memiliki taring atau gigi.

Biasanya, buaya tersebut memangsa anjing anjing yang bermain disekitar kolong.

" Buaya yang ini sama kayak yang di evakuasi ke Sungai Antan kemarin, tidak punya gigi. Biasanya memangsa anjing liar yang biasa main ke kolong," katanya.(Bangkapos.com/anthoni ramli)

Penampakan Buaya Sebesar Perahu, Begini Ukuran Buaya Riska Secara Utuh

Mertua saksikan menantu diterkam buaya

Sementara itu, di Banyuasin, Sumatera Selatan, Gani (70) tak berdaya saat melihat menantunya Rustam (35) diterkam buaya di depan mata kepalanya sendiri.

Gani dan Rustam adalah nelayan di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Adalah Rusman yang menjadi korban buaya ganas tersebut.

Nelayan di Banyuasin diterkam buaya lalu dibawa hingga kemudian ditemukan sudah tanpa tangan dan kaki.

Kolase korban serangan buaya ganas di Banyuasin, SUmatera Selatan.
Kolase korban serangan buaya ganas di Banyuasin, SUmatera Selatan. (istimewa/ Kolase)

Begitu lah nasib malang dialami oleh seorang nelayan di Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (6/10/2020).

Buaya tabrak perahu dan Rustam terjatuh

Rustam ditemukan tewas diterkam buaya setelah hewan tersebut menabrak perahunya hingga terbalik.

Akibatnya, Rustam tewas dalam peristiwa ini.

Kapolsek Sungsang Iptu Bambang Wiyono mengemukakan, awalnya Rustam dan kakeknya, Gani (70) hendak mencari ikan.

Mereka menggunakan sebuah perahu kecil menyusuri Sungai Bungun sejak subuh.

Menurut keterangan, di lokasi tersebut memang banyak terdapat buaya.

Di sekitar Sungai Bungun, Rustam dan Gani lalu mengangkat jaring yang telah mereka pasang pada malam sebelumnya.

Tapi keduanya tak menyadari ada seekor buaya di dekat perahu mereka.

Jenis-jenis Buaya di Indonesia, Buaya Muara Paling Ganas, Kenali Cara Menghindari Serangan Buaya

Buaya menabrak, perahu terbalik

Buaya tersebut muncul dan menabrak perahu yang ditumpangi oleh Rustam dan Gani.

Panik, keduanya berupaya menyelamatkan diri.

Namun, sayangnya buaya dengan cepat menerkam tubuh Rustam yang terjatuh ke sungai.

Sedangkan sang kakek berupaya berenang menyelamatkan diri.

"Kedua korban ini lalu terjatuh ke sungai dan korban diterkam buaya. Satu orang berhasil selamat setelah berenang ke tepi," kata Bambang.

Ditemukan tanpa tangan dan kaki

Tubuh Rustam kemudian dibawa oleh buaya tersebut.

Gani yang melihat cucunya, berteriak meminta pertolongan.

Warga pun datang membantu mencari keberadaan Rustam.

Kejadian serangan buaya ini terjadi pada Selasa (6/7/2020) sekitar pukul 05.00 di Perairan Sungai Bungin Desa Sungsang IV Kecamatan Banyuasin II Banyuasin.

Menurut Ditpolair Polda Sumsel Kombes Pol YS Widodo, Gani, mertua Rustam sempat beruapa menyelamatkan korban.

Namun, usahanya itu tak membuahkan hasil.

"Korban Rustam langsung dimangsa buaya, saat melihat menantunya dimangsa buaya membuat Gani si mertua berupaya menyelamatkan korban. Tetapi tidak dapat lagi diselamatkan karena langsung dibawa buaya," ujar Widodo, Rabu (7/10/2020).

Gani yang berhasil selamat, memberitahu sesama nelayan lain untuk meminta pertolongan.

Nelayan lain yang mendapat informasi tersebut, bersama-sama mencari korban yang telah dibawa buaya.

Warga juga berinisiatif untuk meminta bantuan kepada kepolisian.

Warga menghubungi Polsek Sungsang.

Polsek Sungsang yang mendapat informasi, juga berkoordinasi dengan Ditpolair Polda Sumsel untuk melakukan pencarian.

"Sekitar pukul 17.15 anggota Ditpolair dan Polsek Sungsang dan warga masyarakat yang melakukan pencarian berhasil menemukan Korban Rustam telah meninggal dunia dengan kondisi kedua tangan dan kaki hilang," pungkasnya.

Jenazah Rustam kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Buaya Tabrak Perahu Nelayan dan Terkam Rustam yang Jatuh ke Sungai" dan Tribun Sumsel dengan judul Nelayan Banyuasin Diserang Buaya, Saat Ditemukan Tangan dan Kakinya Sudah Hilang

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved