Pria Ini Hampir Mati Tersedak Ikan Hidup, Tenggorokan Tersumbat Tak Bisa Napas, Dokter Kewalahan

Pria tersebut merupakan seorang nelayan. Ia hampir mati karena salah satu ikan tangkapannya tersangkut di tenggorokan.

Screengrab from YouTube
Seorang nelayan tersedak ikan yang dipancingnya, pria ini hampir mati karena tenggorokan tersumbat. 

BANGKAPOS.COM - Tak sengaja telan ikan yang ia pancing, pria ini hampir mati tak bisa napas.

Pria tersebut merupakan seorang nelayan di Mesir.

Ia hampir mati karena salah satu ikan tangkapannya tersangkut di tenggorokan.

Hal tersebut pun membuatnya kesulitan bernapas.

Dokter yang berjaga di ruang darurat rumah sakit pada awal November 2020 itu pun merasa kaget.

Baca juga: Zodiak Hari Ini Jumat 20 November 2020: Gemini Khawatir Masa Lalu, Scorpio Kencan Romantis

Dokter di Rumah Sakit Beni Suef mendapati pasien yang kesulitan bernapas serta berbicara.

Hal yang membuat mereka terkejut adalah sumber penderitaan pria paruh baya itu.

Ada seekor ikan yang terselip di tenggorokannya dan membuatnya tak bisa bernapas.

Binatang kecil tersebut berada di batang tenggorokan pria itu.

Untungnya, masih sedikit ruang yang membuat udara bisa mengalir ke tubuh lelaki itu saat dibawa ke rumah sakit.

Untuk mengeluarkan ikan yang masih hidup tersebut, dokter melakukan pembedahan endoskopi, seperti diberitakan media Mesir El-Ain.

Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan Ali Al-Hajri kepada Channel One mengatakan, jika terlambat dibawa beberapa menit saja, nelayan itu pasti tercekik.

Untungnya, operasi tersebut berjalan sukses, sebagaimana diberitakan Oddity Central, Senin (17/11/2020).

Pria tersebut pun dilaporkan hanya memngalami pendarahan kecil.

Lantas, bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi?

Seorang nelayan tersedak ikan yang dipancingnya, pria ini hampir mati karena tenggorokan tersumbat.
Seorang nelayan tersedak ikan yang dipancingnya, pria ini hampir mati karena tenggorokan tersumbat. (Screengrab from YouTube)

Pria warga Desa Snur di tepi Sungai Nil itu mengungkapkan, awalnya dia mendapatkan ikan kecil.

Di saat bersamaan, pancingnya pun bergetar yang menandakan ada ikan yang menyambar umpannya.

Agar lebih mudah bergerak, ia pun menggigit ikan tangkapan pertamanya.

Sialnya, ikan yang digigit pria berusia 40 tahun tersebut berhasil lolos.

Bukan melompat keluar, ikan tersebut malah masuk ke dalam tenggorokan pria itu hidup-hidup.

Meski menyumbat tenggorokan, namun ikan tersebut masih menyisakan sedikit ruang untuk Ali bernapas dan sampai ke rumah sakit.

Satu keluarga meninggal keracunan makanan

Makan mi buatan sendiri, sembilan anggota keluarga ini meninggal dunia.

Mereka memakan mi yang sebelumnya telah dimasukkan ke freezer.

Ternyata mi tersebut telah disimpan selama lebih dari satu tahun di lemari pendingin.

Mi tersebut mengandung tepung jagung yang terfermentasi.

Hal tersebut yang menyebabkan satu keluarga keracunan akibat senyawa asam bongkrek.

Semua itu berawal ketika keluarga yang berlokasi di Jixi, Provinsi Heilongjiang, China.

Mereka memakan hidangan China yang disebut Suantangzi, pada 5 Oktober lalu.

Tujuh oang dewasa jatuh sakit dan meninggal lima hari kemudian usai menyantap makanan tradisional itu, dilaporkan Daily Mirror Selasa (20/10/2020).

Kemudian, dua orang lainnya yang mana salah satunya diidentifikasi bernama Li meninggal pada Senin, seperti dikutip Daily Star (19/10/2020).

Untungnya, tiga anak dari anggota keluarga tersebut selamat.

Mereka menolak mi tersebut karena menurut mereka rasanya tidak enak.

Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, mengatakan kepada China News Service bahwa keracunan asam bongkrek seringkali berakibat fatal.

Gejala biasanya timbul beberapa jam setelah menyantap makanan terkontaminasi tersebut.

Gejala biasanya ditandai dengan sakit perut, berkeringat, kelemahan general, dan akhirnya koma.

Kematian bisa menghampiri setelah 24 jam.

Gao juga mengatakan, makanan tersebut juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada beberapa organ penting tubuh.

"Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak," kata Gao.

Keracunan makanan seperti itu, lanjut Gao, belum ditemukan obat penawarnya.

Risiko kematian pun dikatakan cukup tinggi.

"Saat ini belum ada obat penawar khusus. Setelah diracuni, tingkat kematian bisa mencapai 40% hingga 100%," lanjut Gao.

Asam bongkrek, kata Gao, bahkan tahan direbus dengan suhu tinggi.

Asam ini merupakan racun mematikan yang diproduksi dari kelapa yang difermentasi.

Bongkrek yang biasanya digunakan sebagai bahan baku tempe bongkrek, dilarang di Indonesia karena bertanggung jawab atas banyak kematian.

Antara tahun 1951 sampai 1975, rata-rata 288 keracunan dan 34 kematian yang disebabkan oleh asam bongkrek dilaporkan di Indonesia setiap tahun.

Di Mozambik, kontaminasi asam bongkrek dalam bis produksi lokal juga menyebabkan kematian pada 75 orang dan 200 orang dirawat inap. (TribunStyle.com/Nafis)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved