Breaking News

Reaksi Jusuf Kalla soal TNI Sampai Turun Tangan Hadapi Rizieq Shihab: Karena Kekosongan Pemimpin

Reaksi Jusuf Kalla soal TNI Sampai Turun Tangan Hadapi Rizieq Shihab: Karena Kekosongan Pemimpin

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab menyapa pengikutnya, setibanya di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). 

Reaksi Jusuf Kalla soal TNI Sampai Turun Tangan Hadapi Rizieq Shihab: Karena Kekosongan Pemimpin

BANGKAPOS.CM, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara dan menyebut ramainya persoalan yang ditimbulkan Habib Rizieq Shihab ( HRS ) di dalam negeri, akibat adanya kekosongan kepemimpinan yang bisa menyerap aspirasi.

"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya, sehingga polisi, tentara turun tangan, seperti kita menghadapi sesuatu yang goncangan?" Ujar Jusuf Kalla saat webinar kebangsaan yang digelar PKS, Jumat (20/11/2020) malam.

"Kenapa itu terjadi? Ini menurut saya, karena ada kekosongan pemimpin."

"Kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas," sambung Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, persoalan Rizieq Shihab merupakan suatu indikator, proses sistem demokrasi yang berjalan di Indonesia harus diperbaiki.

Baca juga: Kisah Masjid Jokowi 1987 di Bener Meriah yang tak Terurus, Hj Charium: Jokowi yang Mendesain Sendiri

Baca juga: Tak Marah, PA 212 Justru Berterima Kasih Baliho Habib Rizieq Shihab Dicopot TNI, Ini Alasannya

Baca juga: Poin-poin Pernyataan Keras Pangdam Jaya: Kutip Ayat Soal Api Neraka hingga Perintahkan Copot Baliho

"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percaya DPR untuk berbicara?"

"Kenapa tidak dipercayai partai-partai, khususnya partai Islam untuk mewakili masyarakat itu?"

"Kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan, yang punya aspirasi?" Tanya Jusuf Kalla.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, kata Jusuf Kalla, harus menjadi bahan evaluasi semua pemangku kepentingan, khususnya PKS dan partai Islam lainnya.

"Ada kekosongan suatu sistem, atau cara demokrasi, khususnya dalam ideologi keislaman, yang kemudian diisi Habib Rizieq," ulas Jusuf Kalla.

Jika persoalan tersebut tidak dapat diatasi, kata Jusuf Kalla, akan muncul masalah baru di kemudian hari, dan rakyat bisa mengambil haknya kembali yang telah diberikan kepada wakil rakyat.

"Jangan sampai kita kembali lagi ke demokrasi jalanan."

"Ini bisa kembali apabila wakil-wakil yang dipilihnya tidak memperhatikan aspirasi seperti itu," papar Jusuf Kalla.

Baca juga: Masjid yang Dibangun Jokowi Tahun 1987 di Bener Meriah Dibalut Semak, Sebagian Dinding Mulai Lepas

Baca juga: Ini 6 Obat Tradisional untuk Meningkatkan Gairah Seksual, Simak Bahan-bahannya, Tak Perlu Mahal!

Perintah Pangdam

Video pria berseragam loreng menurunkan baliho Rizieq Shihab, beredar viral.

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memastikan hal itu merupakan perintahnya.

Pernyataan itu disampaikan Dudung usai gelar apel kesiapan Pilkada serentak tahun 2020, dan penanggulangan banjir di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dudung membenarkan informasi pencopotan baliho tersebut saat ditanyai wartawan.

"Terkait video anggota berbaju loreng turunkan baliho, itu perintah saya."

"Karena beberapa kali Pol PP menurunkan baliho itu tapi kembali dinaikkan lagi," tegas Dudung kepada perwarta, saat dikonfirmasi terkait video viral tersebut.

Baca juga: Cinta Palsu Abdullah Yahya, Kenal Ayu di MiChat, Ngaku Karyawan Bank, Dirayu Dinikahi dan Dihabisi

Dudung menjelaskan, dalam kesatuan TNI di wilayah Jayakarta, memang kerap ada patroli yang digelar oleh pasukan darat, laut, dan udara. Mereka tergabung dalam Dankorgatap.

Patroli tersebut bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah Jadetabek.

Dudung menegaskan, penindakan keamanan tersebut tidak pandang bulu.

Terlebih, aturan pemasangan baliho sudah tertera dalam aturan Gubernur dan pemerintah daerah.

"Ini negara hukum, jadi harus taat hukum."

"Kalau pasang baliho ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya juga sudah disediakan," ujar Dudung.

Sehingga, Dudung mengingatkan tidak boleh ada pihak-pihak yang sewenang-wenang dan melanggar aturan.

Baca juga: Resmi Pacaran dengan Kalina, Vicky Prasetyo Ternyata Ingin Bertemu dengan Deddy Corbuzier dan Azka

Dudung mengimbau agar organisasi-organisasi yang tidak taat dengan hukum, membubarkan diri.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu kalau coba-coba dengan TNI," tegas Dudung.

Ia juga mengingatkan FPI agar tidak lagi memasang baliho-baliho yang mengajak revolusi.

Jika masih ditemukan baliho-baliho seperti itu, pihak TNI tidak akan segan-segan mencopot baliho-baliho tersebut.

"Saya tidak akan segan-segan tindak keras yang coba ganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jayakarta ini," papar Dudung.

Menurut Dudung, FPI tidak dapat disebut mewakili umat Islam secara seluruhnya.

Sebab, masih banyak Umat Islam yang mencintai perkataan yang baik dan bertingkah baik.

Sebelumnya, video beberapa anggota TNI membongkar baliho Rizeq Shihab, beredar viral.

Baca juga: Ini Nama Bayi Laki-laki Islami, Punya Arti Bermakna, Berani, Murah Hati dan Pemimpin yang Kuat

Baca juga: Istri Ditahan, Bibi Ardiansyah Rela Pakai Daster Vanessa Angel agar Anak Mau Minum Susu

Baca juga: Sudah Buat Gugat Cerai, Mantan Raffi Ahmad Ini Tiba-Tiba Mengaku Sudah Lama Pisah Ranjang dari Suami

Baca juga: Sadisnya Abdullah Yahya, Mayat Dalam Karung di Pangkalpinang, Disekap, Diinjak Sampai Patah Tulang

Video pembongkaran baliho itu ramai diperbincangkan oleh netizen, dengan menyatakan dukungannya juga ada yang menyatakan penolakannya.

Terkait video pembongkaran baliho Rizieq Shihab itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad pun angkat bicara.

Dikutip dari Tribunnews, Achmad membantah aksi tersebut diperintahkan.

Ia menilai, pencopotan baliho bergambar Rizieq Shihab murni datang dari aksi masyarakat.

"Yang jelas dilaksanakan secara bersama-sama. Itu ada Salpol PP, ada polisi, ada TNI di bawah membantu."

"Saya pikir itu kembali dari masyarakat. Tidak ada yang memerintahkan."

"Ada semacam kesadaran, sedangkan tujuannya saling mengingatkan," ucap Achmad dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (19/11/2020).

Video Pencopotan Baliho Viral

Video aksi pencopotan baliho bergambarkan Rizieq Shihab viral di media sosial.

Terdapat sejumlah akun Instagram yang membagikan video ini, seperti @brigade.nu.

Unggahan tersebut terlihat ada sejumlah orang berseragam tengah menurunkan baliho bergambar Imam Besar FPI tersebut.

@brigade.nu menuliskan keterangan:

Sekali lagi terimakasih untuk bapak aparat TNI, polri dan satpol PP yg sudah menertibkan baliho² tsb.

Untuk heker pager doyong terimakasih juga sudah banyak membantu berkembangnya akun brigade.nu dalam menampilkan kebenaran yg selalu kalian tentang...

Memayu hayuning Bawono,ambrasto Dur hangkoro...

Tidak mungkin juga saya menanggapi satu persatu para pencaci nu..

Untuk video yg lebih jelas, sahabat² semua bisa cek di @sailendra.utama ...

Selamat pagi dan selamat beraktifitas...

Hingga Kamis (19/11/2020) video ini telah ditonton hampir 30 ribu kali dan menuai komentar beragam dari warganet lainnya.

Rizieq Shihab Istirahat

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memilih istirahat sejenak.

Hal itu diungkapkan melalui keterangan pers DPP FPI yang ditandatangani Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman, Kamis (19/11/2020).

"Bahwa IB HRS saat ini memilih untuk istirahat, jeda sejenak."

"Karena selain cukup lelah akibat melalui perjalanan panjang dan langsung beraktivitas dengan tingkat kepadatan tinggi."

"Serta setelah melihat antusiasme umat sejak tanggal 10 November saat kedatangan hingga 14 November pada acara Maulud Nabi SAW di Petamburan."

"Umat begitu antusias pada setiap kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa," tulis pernyataan pers tersebut.

Untuk sementara, Rizieq Shihab tidak akan melakukan kegiatan dalam jumlah massa yang besar.

Hal itu disebut sebagai wujud menjalani pola hidup sehat.

"Sehingga, sebagai wujud komitmen IB HRS dalam mengajak umat untuk menciptakan pola hidup sehat di masyarakat."

"Maka untuk sementara IB HRS memilih tidak melakukan kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa hingga situasi kembali normal," papar isi pernyataan FPI itu.

Pihak FPI juga meminta maaf kepada para pihak yang mengajukan undangan kepada Rizieq Shihab, lantaran tidak bisa memenuhi undangan yang diberikan.

"Kepada segenap elemen masyarakat di seluruh Indonesia yang telah mengajukan undangan kepada IB HRS untuk menghadiri acaranya, maka kami mohon maaf yang sebesarnya."

Baca juga: Tinjau Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Cikarang, Maruf Amin Minta Siapkan Penanganan Limbah Medis

"Karena IB HRS saat ini belum dapat memenuhi undangan tersebut."

"Hingga nanti IB HRS memutuskan dapat beraktivitas secara normal kembali," lanjut rilis pers FPI tersebut. 

(*/ Seno Tri Sulistiyono)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kenapa TNI Sampai Turun Tangan Hadapi Masalah Rizieq Shihab? Jusuf Kalla: Karena Kekosongan Pemimpin

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved