Setelah Raja Adat Samosir Tewas, 7 Anak Almarhum Memprihatinkan, Ada yang Tinggal di Panti Asuhan

Setelah Raja Adat Samosir Tewas, 7 Anak Almarhum Memprihatinkan, Ada yang Tinggal di Panti Asuhan

TRIBUN-MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Empat tersangka pembunuhan Rianto Simbolon dihadirkan dalam temu pers di Mako Polres Samosir, Jumat (14/8/2020). 

Setelah Raja Adat Samosir Tewas, 7 Anak Almarhum Memprihatinkan, Ada yang Tinggal di Panti Asuhan

BANGKAPOS.COM -- Setelah meninggalnya raja adat Samosir Rianto Simbolon (41) yang menjadi korban pembunuhan oleh 6 tersangka di Desa Sijambur, Kecamatan Ronggur Ni Huta, Sumatera Utara ( SUmut ), nasib anak-anak Almarhum Rianto Simbolon kini memprihatinkan.

Adapun anak-anak almarhum Rianto terlihat turut serta akan ikut menyaksikan kejamnya pembantaian terhadap ayahnya.

Sebagaimana, Peristiwa itu terjadi pada Minggu Pagi 9 Agustus 2020 yang lalu dan penemuan jasad Rianto yang tewas mengenaskan mengejutkan warga.

Jasad Rianto ditemukan warga Desa Pardomuan I tepatnya di simpang antara Gereja Advent dan Kafe Buni-Buni.

Baca juga: Rivat Mengaku Lega Usai Gorok Selingkuhan Istri hingga Tewas, Pelaku juga Ingin Istrinya Dipenjara

Baca juga: Eva Belisima, Sosok Istri Baru Kiwil, Wanita Rupawan, Modis dan Pengusaha Kaya Asal Kalimantan

Baca juga: Habisi Pria yang Hamili Istrinya, Jebfar Klaim Dapat Izin Keluarga Korban, Bunuh Asal Tak Pakai ini

a

Selain keluarga besar, Tim Penasihat Hukum Korban dari Law Office Dwi Ngai Sinaga, Dwi Ngai Sinaga, Rudi Zainal Sihombing, dan Benri Pakpahan turut hadir, "Hari ini rekonstruksinya,"ujar Dwi dihubungi via telepon seluler.

Rekonstruksi akan dilaksanakan pada Pukul 13.00 WIB yang langsung diperagakan oleh para tersangka. Keluarga telah berkumpul sembari menunggu kehadiran Jaksa.

Berdasarkan video yang dikirimkan Romual Sinaga tim Dwi Sinaga, rasa trauma mendalam masih membayangi anak-anak almarhum atas kematian ayahnya yang dibunuh dengan cara kejam.

Terlebih putri pertamanya Menanti Simbolon yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA N I Ronggur Ni Huta.

Menanti tak mau banyak bicara. Mengenakan topi hitamnya berusaha menutupi wajahnya, sambil menangis.

Korban meninggalkan 7 anak yang masih belia. Selain Menanti yang paling sulung, antara lain Boss Fernando Simbolon (16), Baen parningotan (14), Margaret l Simbolon (12), Risna Simbolon (8), Gabetua Simbolon (8) dan anak paling bungsu Martogi tua Simbolon (4).

Kini mereka hidup tanpa ayah dan ibu di rumah peninggalan orang tuanya di Ronggur Ni Huta. Ibunya sendiri sudah terlebih dulu meninggal pasa tahun 2018 lalu.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Didesak Warganet jadi Menteri Lagi, Malah Balas Meme: Saya Sibuk Tak Bisa Diganggu

Sedangkan dua adiknya paling kecil dititipkan di Panti Asuhan.

Bos Fernando Simbolon diwawancarai mengatakan, untuk biaya makan sehari-hari mereka mencari sendiri selain dibantu "namborunya" atau saudara perempuan ayahnya.

Sedangkan sekolahnya tak lagi berlanjut, meski beberapa waktu lalu Pemkab Samosir menjanjikan akan menanggung biaya sekolah anak-anak korban.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved