Kapal Induk AS Kembali Bergerak Menuju Teluk, Benarkah Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran?

Kapal Induk AS Kembali Bergerak Menuju Teluk, Benarkah Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran?

AFP
ilustrasi 

Kapal Induk AS Kembali Bergerak Menuju Teluk, Benarkah Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran?

BANGKAPOS.COM, WASHINGTON -- Baru-baru ini dikabarkan kapal induk Amerika Serikat (AS) telah bergerak kembali menuju wilayah Teluk.

Namun, terkait kabar tersebut, seorang juru bicara Angkatan Laut menepis perpindahan kapal induk ini dipicu oleh "ancaman" apapun setelah pembunuhan ilmuwan nuklir terkenal di Iran.

Ketegangan di wilayah itu luar biasa tinggi setelah pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang diduga dunia barat otak di balik program nuklir rahasia Iran.

Masih belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas kematian ilmuan ini.

Baca juga: Wanita Malaysia ini Urung Bunuh Diri Setelah Lihat Buaya di Sungai, Takut Mati Dicabik-cabik

Baca juga: Ketua PP Muhammadiyah Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi Sulteng

Baca juga: Maskapai ini Selidiki Pramugarinya yang Jual Pakaian Dalam Secara Online dan Layanan Seks di Pesawat

Tetapi Iran menyalahkan Israel ada di balik pembunuhan ini.

Komandan Rebecca Rebarich, seorang juru bicara Armada ke-5 AS, mengatakan kepada AFP kembalinya kapal induk USS Nimitz yang bertenaga nuklir itu tidak ada hubungannya dengan "ancaman spesifik/khusus."

"Tidak ada ancaman khusus yang memicu kembalinya Nimitz Carrier Strike Group," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kembalinya Nimitz berpusat pada mempertahankan kemampuan CENTCOM untuk tetap siap membantu menjaga stabilitas dan keamanan regional," kata Rebarich, merujuk pada Komando Pusat AS.

Pentagon mengatakan sebelumnya bahwa kelompok kapal induk akan memberikan dukungan tempur dan perlindungan udara ketika militer menarik ribuan pasukan dari Irak dan Afghanistan pada pertengahan Januari, di bawah perintah dari Presiden Donald Trump.

Sekitar 2.000 pasukan akan ditarik dari Afghanistan dan 500 dari Irak, tersisa sekitar 2.500 di setiap negara.

Baca juga: Kronologi Yogi, Pemuda di Pagaralam Tewas Gara-gara Rebutan Cewek Pemandu Lagu

Baca juga: Ruben Panik saat Tahu Sarwendah Selamatkan Anak-anak dari Mobil di Tol, Ternyata ini yang Terjadi

Baca juga: Krisdayanti Akui Oplas, Netizen Malah Salfok Lihat Bagian Tubuh Sang Diva saat Gunakan Pakaian ini

Baca juga: 5 Pesona Sinenat, Selir Raja Thailand yang Aduhai, Niat Gulingkan Ratu dan Foto Syurnya Bocor

Akun Twitter Armada ke-5 menunjukkan gambar-gambar sayap udara Nimitz yang melakukan operasi penerbangan di sana, pada Sabtu (28/11/2020).

Alutsista yang pembawa biasanya termasuk kapal penjelajah, skuadron perusak, dan pesawat tempur.

Kapal induk Nimitz memiliki panjang lebih dari 300 meter, memiliki kru lebih dari 6.000, dan membawa hingga 90 helikopter dan pesawat tempur.

(AFP/Channel News Asia)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapal Induk AS Bergerak Menuju Teluk, Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved