SD dan SMP Otomatis Tanggungjawab Pemerintah, Aditya Programkan Beasiswa untuk Mahasiswa
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas kepala daerah. Untuk itulah psangan Aditya Risky Pradana yang berpasangan dengan Ahmad Daniri yang maju
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi prioritas kepala daerah.
Untuk itulah psangan Aditya Risky Pradana yang berpasangan dengan Ahmad Daniri yang maju di Pilbub Bangka Selatan memastikan sektor pendidikan menjadi fokus perhatian mereka di samping kesehatan, pertanian maupun perikanan.
Menyesuaikan dengan postur APBD Bangka Selatan, Adit mengaku akan memasang target realistis saat terpilih menjadi Bupati Bangka Selatan nantinya. Melihat postur anggaran Bangka Selatan, Aditya mengaku akan memastikan, program beasiswa kepada para mahasiswa Bangka Selatan yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik yang kuliah di daerah Babel maupun yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi d luar Babel.
"Program beasiswa Goes To Campus masuk dalam program prioritas kita. Bangka Seatan dan Indonesia butuh sumber daya manusia yang berkwalitas dan Bangka Selatan harus menyiapkan masalah ini,” kata Aditya yang merupakan calob bupati termuda ini.
Adit melanjutkan, ia berani mencanangkan beasiswa untuk mahasiswa ini karena sudah memahami postur APBD Bangka Selatan. “Postue APBD kita layak untuk program beasiswa Goes To campus. Soal ini kita harus kita prioritaskan, karena menyangkut masa depan anak kita, dan tentunya menyangkut masa depan Basel," paparnya.
Adit menambahkan, terkait dengan beasiswa untuk SD dan SMP, Adit menyebut bahwa beasiswa untuk SD dan SMP tak perlu dirisaukan oleh bupati. ''Kalau SD dan SMP sudah program nasional, Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun sesuai amanat UUD 1945 pasal 31. Dengan kata lain, soal pembiayaan anak-anak kita mulai dari tingkat SD hingga SMP menjadi tanggung jawab pemerintah, sudah otomatis," paparnya.
Soal pemberdayaan tenaga guru dan pembangunan infrastruktur pendidikan, dirinya bersama Ir. Ahmad Damiri akan memberikan perhatian yang sangat serius. "Selama lima tahun kepemimpinan kami nanti, tidak ada lagi sekolah yang bocor dan rusak. Kwalitas guru juga akan kita tingkat dengan berbagai pelatihan,“ ungkapnya. (*)