Sosok Abdul Muti, Tokoh Muhammadiyah Bergelar Profesor yang Menolak Jadi Wamendikbud

Sosok Abdul Muti, Tokoh Muhammadiyah Bergelar Profesor yang Menolak Jadi Wamendikbud

Kompas.com
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (10/2/2020). (KOMPAS.com/SANIA MASHABI) 

Sosok Abdul Muti, Tokoh Muhammadiyah Bergelar Profesor yang Menolak Jadi Wamendikbud

BANGKAPOS.COM -- Nama Abdul Mu'ti sempat masuk dalam list calon wakil menteri Kabinet Indonesia Maju yang akan dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (23/12/2020) kemarin.

Adapun nama Abdul Mu'ti ditulis bersama Pahala Nugraha Mansury  (wamen BUMN), Letjen TNI Muhammad Herindra (wamen pertahanan), Edward Komar Syarif Hiariz atau Edward Omar Sharif Hiariej (Wamenkumham), Dante Saksono Harbuwono (Wamen Kesehatan) serta Harfiq Hasnul Qolbi (Wamen Pertanian). 

Namun, dalam pelantikan yang digelar di istana, Abdul Mu'ti tidak tampak. 

Lewat akun Facebook dan Twitter-nya, Abduk Mu'ti mengatakan ia menolak tawaran menjadi wakil menteri.

Ia merasa tidak mampu mengemban amanah yang dinilainya sangat berat.

Baca juga: Ketahuan, Sandiaga Uno Bawa Benda Kecil Ini di Tangan Saat Dilantik Jokowi: Kelihatan Yah

Baca juga: Warga Panik dan Lari Terbirit-birit, Pengemudi Mobil Pun sampai Takut, Ternyata Ada Kerbau Mengamuk

Baca juga: Wanita Ini Buta Hati Minta Cerai karena sang Suami Mandul, Kini Hamil Besar usai Nikahi Anak Tirinya

Meski begitu, Abdul Mu'ti mengatakan ia sempat menerima tawaran dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, setelah mengukur kemampuan diri, Abdul Mu'ti menolak tawaran itu.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri.

Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.

Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.

Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik."

Biodata Abdul Mu'ti

Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ia lahir di Kudus, 2 September 1968.

Baca juga: Satpol PP Curiga AC Nyala, saat Digedor tak Ada Sahutan, Ternyata Ada Wanita Sembunyi di Selimut

Abdul Mu'ti menamatkan pendidikan gelar S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 1991.

Kemudian, ia melajutkan S2 di Flinders University South Australia dan lulus tahun 1996.

Selanjutnya, Abdul Mu'ti menempuh pendidikan S3 di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada 1993, ia mulai mengajar sebagai dosen di IAIN Walisongo.

Ia kemudian menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai tahun 2014.

Abdul Mu'ti adalah salah satu Advisor di The British Council London sejak 2006.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris PWM Jateng periode 2000-2002.

Pada 2005-2006, ia menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah.

Kemudian, Abdul Mu'ti menjadi Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah 2005-2010.

Baca juga: Xi Jinping Sok-sokan Beri Hukuman ke Australia, Kini Senjata Makan Tuan, Rakyat China Jadi Korban

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

Abdul Mu'ti telah dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang ilmu pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2 September 2020.

“Menjadi guru besar adalah awal saya belajar,” ucap Abdul Mu’ti saat penyampaian orasi ilmiah atas pengukuhan Guru Besar, dikutip dari suaramuhammdiyah.id.

Pada acara tersebut dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; Menko PMK, Muhadjir Effendy; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim; dan Mantan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.

“Jujur, pengukuhan Guru Besar ini begitu emosional bagi saya untuk berdiri dan menyampaikan pidato di sini. Ini sesuatu yang begitu emosional bagi hidup saya."

"Sebelumnya saya begitu gugup dan emosional ketika diminta bapak untuk melamar calon istri pertama saya dan ketika mengucap ijab sah bahwa saya adalah seorang suami yang harus cinta dan setia kepada istri,” ujarnya.

Berikut daftar 6 menteri yang resmi dilantik:

1. Wali Kota Tri Rismaharini diangkat menjadi Menteri Sosial.

Risma menggantikan rekan separtainya, Juliari P Batubara yang ditangkap KPK karena dugaan korupsi.

Baca juga: Jusuf Kalla Tiba di Afganistan, Dijemput Helikopter Militer, Langsung Menuju Istana Haram Sarai

Baca juga: Anna K, Tentara Cantik Pasukan Elit Pengawal Nasional Vladimir Putin yang Dipecat karena Hal Sepele

Baca juga: Kisah Cinta Muhrianti, Guru Wanita yang Dinikahi Mantan Muridnya, Beda Usia 10 Tahun hingga Dilamar

2. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno diangkat menjadi Menteri Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif.

Sandi menggantikan Wishnutama.

3. Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Menteri Kesehatan.

Budi menggantikan dr Terawan Agus Putranto.

4. Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas diangkat menjadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

5. Duta Besar Indonesia untuk AS, Muhammad Lutfi diangkat menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto

6. Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sakti menggantikan Edhy Prabowo yang tersangkut dugaan korupsi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Abdul Mu'ti, Tokoh Muhammadiyah yang Menolak Jadi Wakil Menteri dan juga telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Profil Abdul Muti yang Menolak Jadi Wamendikbud, Tokoh Muhammadiyah Bergelar Profesor

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved