Yuk Shalat Dhuha, Ini Tata Cara dan Keutamaannya, Ada Wirid Nabi Sulaiman Jika Ingin Berkecukupan
Yuk Shalat Dhuha, Ini Tata Cara dan Keutamaannya, Ada Wirid Nabi Sulaiman Jika Ingin Berkecukupan
Yuk Shalat Dhuha, Ini Tata Cara dan Keutamaannya, Ada Wirid Nabi Sulaiman Jika Ingin Berkecukupan
BANGKAPOS.COM -- Sebagai umat muslim, ada baiknya awali pagi dengan ibadah sunah sholat dhuha.
Adapun ibadah sholat sunnah supaya diberkahi rezeki yang dicari.
Seperti diketahui, shalat dhuha adalah sholat sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.
Shalat dhuha dikerjakan pada waktu dhuha.
Baca juga: Niat dan Tara Cara Shalat Tahajud, Lengkap Bacaan, Waktu dan Penjelasan Tentang Keutamaannya
Baca juga: Begini Tata Cara Solat Gaib, Lengkap dengan Bacaan Niat Setelah Takbir hingga Doa untuk Jenazah
Wasiat Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan sholat dhuha karena sholat ini memiliki banyak keistimewaan bagi umat muslim yang mengerjakannya.
Dalam sejumlah hadits shahih disebutkan berbagai keutamaan sholat dhuha. Apalagi jika dilaksanakan saat bulan puasa Ramadan.
“Sholat dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, Salat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan salat witir.” (HR. Bukhari)
Merutinkan sholat dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)
Baca juga: Dahsyatnya, Ingin Hidup Berkecukupan, Cobalah Amalkan Wirid Nabi Sulaiman Ini, Simple Banget!
Baca juga: Budhi Sebut Ada Sesuatu Terjadi Tiba-tiba Jika Mesin Sriwijaya SJ182 Diduga Tak Mati Sebelum Jatuh
Keutamaan Sholat Dhuha
Berikut keutamaan mengerjakan sholat dhuha bagi seorang muslim, yang dilansir dari sejumlah sumber:
1. Sholat dhuha dua rakaat sebagai pengganti tasbih, tahmid dan tahlil
Rasulullah bersabda:
“Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah, tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah, tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah dan cukup menggantikan semua itu dengan dua rakaat shalat dhuha”. (HR Muslim)
2. Dua rakaat sholat dhuha sebagai sedekah
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)
Baca juga: Segini Gaji Listyo Sigit Prabowo jika Resmi Dilantik Jadi Kapolri, Dapat Tunjangan Rp 43,6 Juta
Baca juga: Doa Niat dan Tata Cara Mandi Besar atau Mandi Junub, Simak 8 Langkah Ini
Dalam hadist lain disebutkan bahwa;
“Diriwayatkan dari Buraidah a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, ‘Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ludah di dalam masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu bersedekah’.”
3. Empat Rakaat Salat Dhuha Membawa Kecukupan
Firman Allah dalam hadits qudsi:
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
4. Ghanimah Terbanyak
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!”
“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Baca juga: Video Rekaman Keadaan di Dasar Laut Saat Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu
Baca juga: Ketika Ribka Tjiptaning Dimarahi Sekjen PDIP karena Tolak Vaksinasi: Ya Itu Risiko
Baca juga: Buka-bukaan Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Ditanya soal Poligami, Jawabnya ini Menohok, Tegas Setia
5. Berpahala Umroh
Yakni jika dikerjakan satu paket dengan sholat Subuh berjamaah di Masjid. Maksudnya, seseorang menunaikan sholat Subuh berjamaah di Masjid lalu tidak pulang, ia menetap di Masjid untuk dzikir atau ibadah lainnya, lalu ketika tiba waktu dhuha, ia menunaikan sholat dhuha baru pulang ke rumah.
Sesuai dengan isi hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah. (Shahih al-Targhib : 673)
6. Dibangunkan Sebuah Rumah di Surga
Untuk yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan mendapat sebuah rumah yang dibangun di dalam surga.
Hal ini sesuai dengan isi hadist Nabi Muhammad SAW : “Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ : 634)
7. Salat Dhuha di Awal Pagi, Ganjaran Langsung di Sore Hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
“Diriwayatkan dari Nu‘aim bin Hammar a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, janganlah kamu merasa lemah (kehilangan kesempatan) untuk beribadah kepada-Ku dengan cara mengerjakan shalat empat rakaat di awal waktu siangmu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu di akhir harimu’.” (HR. Abu Dawud)
8. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).
Syarat Sah Sholat Dhuha
Syarat sah sholat dhuha sama seperti sholat pada umumnya.
Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; tahu masuknya waktu sholat tersebut; dan menghadap kiblat.
Niat Sholat Dhuha
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Niat dengan hanya mengucapkan di lisan belum dianggap cukup.
Melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam madzhab Syafi’i, lafal niat sholat dhuha sebagai berikut:
(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)
“Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
Niat Sholat dhuha adalah salah satu perkara yang paling penting, karena diterima sholat kita adalah yang dilihat dari niat kita dalam beribadah. Apabila niat sholat dhuha kita benar, pasti Allah akan menerima sholat dhuha kita pada pagi hari.
Tata Cara Sholat Dhuha
Bagaimana tata cara sholat dhuha? Sholat dhuha dikerjakan dua rakaat salam – dua rakaat salam. Adapun jumlah rakaatnya, minimal dua rakaat. Rasulullah kadang mengerjakan sholat dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat. Namun sebagian ulama tidak membatasi. Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.
Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih)
Tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
1. Niat
2. Takbiratul ikram, lebih baik jika diikuti dengan doa iftitah
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syams, Al-Lail, dan Surat Asy-Syarh.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
11. Membaca surat Al Fatihah
12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah
14. I’tidal dengan tuma’ninah
15. Sujud dengan tuma’ninah
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19. Salam
Setiap dua rakaat, salam. Hal ini diulang sampai bilangan rakaat delapan atau yang dikehendaki. Setelah sholat dhuha dianjurkan berdoa.
Demikian penjelasan tentang waktu, keutamaan serta tata cara sholat dhuha. Semoga bermanfaat.
Ingin Hidup Berkecukupan, Cobalah Amalkan Wirid Nabi Sulaiman Ini, Simple Banget!
ADA salah satu wirid yang dipercaya dapat mendatangkan kekayaan. Bukan serta merta uang datang begitu saja, namun secara normal rezeki Anda akan datang berlimpah.
Wirid ini dinamakan wirid kekayaan Nabi Sulaiman.
Dimana Nabi Sulaiman tidak bisa diragukan lagi kekayaannya.
Dikisahkan jika Nabi Sulaiman AS, dikenal sebagai nabi yang paling kaya.
Bahkan kekayaannya yang begitu melimpah sampai membuatnya tinggal di istana yang sangat megah.
Seperti halnya nabi lain, Nabi Sulaiman AS juga menjadi contoh para umatnya, begitu juga kita.
Meski terkenal akan kekayaannya, beliau tidak pernah berhenti bersyukur.
Nabi Sulaiman diketahui selalu memanjatkan doa agar dilimpahkan rezeki yang halal dan barokah.
Doa yang senantiasa beliau panjatkan dapat kita amalkan pula.
Memang tidak ada pantangan untuk mengamalkannya, namun akan lebih baik jika kita mensucikan diri lahir dan batin serta berwudhu dan meluruskan niat sebelum berdoa dzikir nabi Sulaiman tersebut.
Begini doanya..
WA ANNAHU HUWA AGHNAA WA AQNAA 313 X
Artinya: “Dan sesungguhnya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan”
Amalan doa tersebut memiliki hasil yang berbeda-beda tergantung dari pengalaman spiritual seseorang.
Jika memang memiliki niat yang tulus, bukan tidak mungkin kekayaan Anda akan meningkat.
Semuanya tentunya dilengkapi dengan usaha, kerja keras, dan izin Allah SWT.
( Bangkapos.com )
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Dahsyatnya, Ingin Hidup Berkecukupan, Cobalah Amalkan Wirid Nabi Sulaiman Ini, Simple Banget!