Berita Bangka Barat

7 Fakta Buaya Bangka Serang Seorang Ibu di Depan Anaknya, Jasadnya Digigit & Dibawa Keliling Kolong

Buaya ganas di Bangka Belitung kembali menyerang manusia. Kali ini serangan buaya terjadi di Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Sabtu (16/1/2021) silam.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
ist
7 Fakta Buaya Bangka Serang Seorang Ibu di Depan Anaknya, Jasadnya Digigit & Dibawa Keliling Kolong - Detik-detik saat jasad Yeti ditemukan di kolong Desa Telak, Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, Minggu (17/1/2021) 

BANGKAPOS.COM - Buaya ganas di Bangka Belitung kembali menyerang manusia. Kali ini serangan buaya terjadi di Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Sabtu (16/1/2021) silam.

Korbannya adalah seorang warga asal Selapan, Sumatera Selatan, bernama Yati.

Peristiwa mengerikan itu terjadi di depan sang anak.

Anak Yati disebut melihat detik-detik buaya ganas ini menyeret ibunya ke dalam kolong.

Sebagai informasi, di Bangka Belitung, kolong adalah semacam ceruk bekas galian--biasanya bekas galian tambang timah.

Warga asal Selapan itu diterkam lalu diseret buaya saat sedang mandi di kolong, Sabtu Lalu.

Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas dan mengapung di kolong Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (17/1/2021) sekira pukul 9.00 WIB.

Itu artinya ia ditemukan tewas di kolong desa lain, berbeda kecamatan.

Ia ditemukan tewas setelah sempat menghilang selama lebih dari 24 jam.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum bangkapos.com mengenai serangan buaya ganas di Bangka Belitung kali ini:

1. Yati sempat menghilang lebih dari 24 jam

Serangan buaya ganas terhadap Yati terjadi di Kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Sabtu (16/1/2021) sekira pukul 8.00 WIB kemarin.

Warga asal Selapan itu diterkam lalu diseret buaya saat sedang mandi di kolong.

Yati akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas dan mengapung di kolong Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (17/1/2021) sekira pukul 9.00 WIB.

Ia ditemukan tewas setelah sempat menghilang selama lebih dari 24 jam.

Yati juga ditemukan tewas di kolong desa lain, berbeda kecamatan.

Dia diduga telah diseret buaya ganas tersebut.

" Korban ditemukan warga yang mau pergi ke sawit sekitar jam sembilan pagi tadi dalam kondisi sudah meninggal dunia. hilangnya Sabtu sekitar jam delapan pagi kemarin," ujar Kepala Desa Telak Faharudin kepada bangkapos.com, Minggu (17/1/2021)

7 Fakta Buaya Bangka Serang Seorang Ibu di Depan Anaknya, Jasadnya Digigit & Dibawa Keliling Kolong -Evakuasi Jasat Yati, korban terkaman buaya di Jebus
7 Fakta Buaya Bangka Serang Seorang Ibu di Depan Anaknya, Jasadnya Digigit & Dibawa Keliling Kolong -Evakuasi Jasat Yati, korban terkaman buaya di Jebus (istimewa)

2. Sang anak saksikan Yati diseret buaya

Faharudin menuturkan, saat kejadian, anaknya sempat melihat buaya buas tersebut menyeret ibunya ke dalam kolong.

" Hilangnya waktu mandi di Kolong Desa Ranggi, cuma mungkin diseret dan ketemunya di kolong Telak. Waktu turun mandi sendiri, cuma anaknya melihat saat diterkam buaya," bebernya.

Baca juga: Detik-detik Ridwan Selamat dan Terbebas dari Terkaman Buaya, Mata Buaya Dipukul

3. Kondisi Jasad Yati Mengenaskan

Saat ditemukan sehari kemudian, tubuh Yati sudah tidak utuh.

Sebagian bagian tubuh Yati sudah tak lengkap

Tangan dan kaki korban sudah tak ada.

" Waktu ditemukan kondisi jenazah sudah tidak utuh.  Tinggal badan dan kepala saja. Tangan dan kakinya sudah tidak ada," ujar Faharundin Minggu (17/1/2021) sore.

7 Fakta Buaya Bangka Serang Seorang Ibu di Depan Anaknya, Jasadnya Digigit & Dibawa Keliling Kolong- Ilustrasi buaya.
7 Fakta Buaya Bangka Serang Seorang Ibu di Depan Anaknya, Jasadnya Digigit & Dibawa Keliling Kolong- Ilustrasi buaya. (Foto Tribun Solo)

4. Jenazah Yati dibawa ke Selapan

Yati merupakan warga asal Selapan yang diketahui baru beberapa hari tinggal di wilayah Parittiga. 

Seusai  dievakuasi, pihak keluarga membawa jasad Yati ke kampung halaman, Selapan, Sumatera Selatan, untuk dimakamkan.

" Setelah di evakuasi ke darat tadi, jasadnya langsung di jemput pihak keluarga untuk di bawa ke tempat asal Selapan," pungkasnya. 

5. Buaya penerkam Yati diduga juga telah seorang ustaz

Buaya penerkam Yati ini diduga telah menyerang dua korban lain sebelumnya.

Dugaan ini disampaikan Faharudin kepada bangkapos.com.

Dia menyebutkan, serangan buaya di kolong Desa Telak, tempat jasad Yati ditemukan dengan kondisi mengenaskan, bukan kali ini saja terjadi.

Sebelumnya, sekira 2017-2018 silam, buaya ganas juga pernah menyerang korban bernama Muldi yang saat itu juga sedang mandi di kolong Desa Telak.

Selain itu, pada November 2020 lalu, buaya ganas juga pernah menyerang warga bernama Rozi

Rozi adalah seorang ustaz.

Ustaz Rozi tengah menjalani perawatan dan pemulihan di RS Provinsi Ir. Soekano Babel.

"Antara tahun 2017-2018 lalu juga terjadi penyerangan oleh buaya yang menimpa korban Muldi cuma korban selamat, terus di bulan november 2020 kemarin tu Ustaz Rozi,  sedang mandi disambar buaya juga . Sekarang lagi pemulihan di rumah sakit provinsi," ujar Faharudin

Buaya penyerang warga Selapan bernama Yati dan Ustaz Rozi diduga adalah buaya yag sama.

" Cuma kasus yang ini kan kejadian di tempat lain (Ranggi Asam Jebus-red),  cuma dibawa dan diseretnya ke kami (Kolong Telak Parittiga). Dalam artian kami curiga nanti buaya yang nerkam korban Muldi dan ustad Rozi itulah yang memangsa korban Yati ini, dia maen dan nyari mangsanya ke kolong Desa Ranggi Asam sana," ujarnya.

Baca juga: Viral Video Detik-detik Bocah Bermain di Sungai Diterkam Buaya, Warga Teriak Histeris

6. Kolong Desa Telak adalah habitat buaya

Kolong Desa Telak, Kecamatan Parittiga, lokasi ditemukannya jasad Yati diketahui menjadi habitat sekawanan buaya.

"Kolong kolong itu memang bekas tambang cuma nyatu dan langsung tembus ke sungai, cuma sebelahnya sudah jadi kebun sawit warga," ujar Faharudin

Warga sekitarm kata dia, juga sudah pernah menangkap sejumlah buaya di Kolong Telak ini.

Termasuk buaya yang sempat menyerang Murdi, warga lainnya.

" Untuk upaya pencegahan,  kemarin sudah ada di tangkap, termasuk yang menyerang korban Muldi, sudah kita tangkap juga. Sebelumnya kawan kawan dari selapan sudah berapa ekor juga yang ditangkap. Artinya buaya itu banyak," ujar Faharudin

7. Jasad Yati dibawa keliling kolong

Pada kasus terbaru ini, buaya ganas ini dikabarkan sempat membawa jasad Yati keliling kolong selama dua jam.

Demikian disampaikan Faharudin.

Kata dia, awalnya warga mengira buaya itu menyeret burung.

Namun setelah ditelaah lebih dekat,  rupanya yang diseret tersebut tubuh Yati.

" Kolongnya cukup besar, pertama kali buaya itu kayak memberi isyarat kalau yang dibawa dia itu tubuh manusia korban tadi. Awalnya dikira burung, ternyata manusia.  Habis itu diseret keliling kolong sekitar dua jamanlah," kata Faharudin,  Minggu (17/1/2021) sore tadi.

Menurut Faharudin, mulanya sang reptil enggan melepas jasad Yati.

Namun, beberapa kapal boat warga desa Ranggi, yang mencari keberadaan Yati, membuat sang reptil terkejut lalu membiarkan tubuh Yati mengapung begitu saja.

" Terakhir ada boat kawan kawan dari desa Ranggi, setelah itu baru jasadnya bisa diambil.  Kalau tidak ada boat itu mungkin tidak akan dilepas oleh buaya itu," tukasnya. (bangkapos.com / Dedy Qurniawan/Anthoni Ramli)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved