IRT Tewas Diterkam Buaya
Warga Cemas Banyak Serangan Buaya di Kolong Desa Ranggi Asam, Dicari Pawang Tangguh
Banyaknya kasus serangan buaya yang terjadi di Kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, membuat warga cemas.
Penulis: Antoni Ramli | Editor: nurhayati
Ponton adalah semacam prasarana yang digunakan warga saat beraktivitas menambang
Namun beruntung Sahbani lolos dari maut.
Dirinya selamat meski sekujur tubuhnya dicabik cabik buaya ganas
"Sebelum Yati, kasus serangan buaya sebelumnya juga pernah terjadi di Kolong Ranggi. Korbanya
warga Ranggi juga Pak Sahbani. Dia terkam saat nambang di ponton, tapi bisa menyelamatkan diri. Itu tahun 2020, ini baru sembuh," ujar Asnan, Senin (18/1/2021)
* Serangan buaya pada 2019
Asnan melanjutkan, pada 2019, serangan buaya juga terjadi di kolong yang sama, kolong Desa Ranggi Asam.
Korbannya adalah Samsu Rizal, warga asal Palembang, Sumatera Selatan.
Samsu Rizal berhasil selamat dan hanya mengalami luka cabikan sang reptil.
" Tahun 2019 ada juga kejadian menimpa anak buah pak Samsul Rizal orang palembang, tapi bisa diselamakan juga,"kata Asnan, yang menyebut aliran kolong desa Ranggi tersebut menyatu ke Sungai Antan, yang notabennye menjadi habitat buaya.
* Serangan buaya pada 2017-2018
Sementara itu, Kades Desa Telak , Kecamatan Parittiga, Faharudin, Minggu (17/1/2021) kepada bangkapos.com. menyebutkan, serangan buaya di kolong Desa Telak, tempat jasad Yati ditemukan dengan kondisi mengenaskan, juga bukan kali ini saja terjadi.
Sebelumnya, sekira 2017-2018 silam, buaya ganas juga pernah menyerang korban bernama Muldi yang saat itu juga sedang mandi di kolong Desa Telak.
* Serangan buaya pada November 2020
Selain itu, pada November 2020 lalu, buaya ganas juga pernah menyerang warga bernama Rozi
Rozi adalah seorang ustaz.