Trump Siap Serahkan Jabatan dan Sebut Gerakan Politiknya Baru Saja Dimulai, Ini Pidato Perpisahannya
Trump Siap Serahkan Jabatan dan Sebut Gerakan Politiknya Baru Saja Dimulai, Ini Pidato Perpisahannya
Trump Siap Serahkan Jabatan dan Sebut Gerakan Politiknya Baru Saja Dimulai, Ini Pidato Perpisahannya
BANGKAPOS.COM -- Presiden AS petahana Donald Trump menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan Joe Biden, hari ini Rabu ( 20/1/2020).
Penyerahan kekuasaan tersebut, Trump menyampaikan pidato perpisahannya dan berpesan hal ini untuk pemerintahan Joe Biden.
Dalam video pidatonya, Trump menyoroti keberhasilan pemerintahannya di tengah pemakzulan atas tuduhan memicu kerusuhan dan menyerukan warga AS untuk mendoakan pemerintahan yang baru.
"Minggu ini, kami meresmikan pemerintahan baru dan berdoa untuk keberhasilannya dalam menjaga keamanan dan kemakmuran Amerika," kata Trump dikutip dari NBC News.
"Kami melakukan apa yang ingin kami lakukan di sini - dan lebih banyak lagi," mengacu pada pencapaian legislatif konservatif pemerintah.
Baca juga: Ada yang Boikot, Meninggal, dan Salah Sumpah, Inilah 7 Drama Pelantikan Presiden Amerika Serikat
Baca juga: Perjalanan Hijrah Anak Punk Bertato Dajjal Putuskan Hijrah & Jadi Marbot: Momen Ramadhan Titik Balik
Baca juga: Akibat Sibuk Kerja, Wanita Ini Lupa Punya Rumah yang Dibeli 3 Tahun Lalu, Harganya 1,5 M
"Di atas segalanya, kami telah menegaskan kembali gagasan suci bahwa di Amerika, pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat," katanya.
Banyak pencapaian Trump yang akan dibalik oleh Joe Biden, diantaranya reformasi pajak, pemotongan peraturan, dan Kesepakatan Iklim Paris yang akan ditandatangani Biden lagi.

Trump lagi-lagi membahas soal konspirasi yang membuat dirinya turun dari kursi kepresidenan.
Dia menyebut ada gejolak di Washington dan menjadikannya presiden AS ketiga yang dimakzulkan dan presiden pertama yang didakwa dua kali.
Suami Melania ini mengaku sebagai presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang.
Dia juga mengklaim agendanya "bukan tentang kanan atau kiri, ini bukan tentang Republik atau Demokrat" meskipun pemerintahannya condong ke sayap kanan.
Dalam pidato perpisahan, Trump kembali berbicara menentang kerusuhan Capitol setelah dia dimakzulkan lagi karena dianggap menghasut massa.
Baca juga: 4 Amalan dan Doa Mustajab Syekh Ali Jaber dan 3 Amalan yang Bisa Menghapus Dosa Masa Lalu versi UAS
"Semua orang Amerika merasa ngeri dengan serangan di Capitol kami."