Musa Sopir yang Baik Hati, Ikhlas Dibayar Penumpang Rp 200, Namun Mendadak Kecewa Karena Orang Ini
Musa Sopir yang Baik Hati, Ikhlas Dibayar Penumpang Rp 200, Namun Mendadak Kecewa Karena Orang Ini
Musa Sopir yang Baik Hati, Ikhlas Dibayar Penumpang Rp 200, Namun Mendadak Kecewa Karena Orang Ini
BANGKAPOS.COM -- Seorang sopir mengalah kepada penumpang terkait masalah ongkos yang sempat viral baru-baru ini diketahui bernama Musa.
Musa yang bertusia 68 tahun ini diketahui sebagai sopir omprengan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur ( Jaktim ).
Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar, , Musa memilih tak banyak bicara kala penumpangnya mempermasalahkan ongkos.
Hingga akhirnya Musa mempersilakan penumpangnya untuk tidak membayar ongkos perjalanan.
Baca juga: Baiknya Sopir ini, Pilih Kembalikan Uang Penumpang yang Bayar Angkot Rp 200 Perak, Ini Faktanya
"Ini Rp 3.000," ucap Musa.
"Gak Rp 3.000 dong,'' kata penumpang.
"Berapa? Maksudnya berapa saya kembaliinnya," tanya Musa.
"Ya Rp 4.800," jawab penumpang.
"Astagfirullahaladzim 200 perak berarti?" kata Musa.
"Ya dari situ," timpal penumpang.
"Gak usah bayar," ucap Musa.

Saat dikonfirmasi, Musa membenarkan kejadian yang viral di media sosial itu.
Baca juga: Para Dokter Buat Pengakuan, Ungkap Efek yang Dirasakan Pasca Seminggu Disuntik Vaksin Covid-19
Baca juga: Pria ini Tega Menjebak Istrinya dengan Sabu agar Ditangkap Polisi, Niat Jahatnya Malah Berbalik
Ayah empat anak itu mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/1/2021).
Sekira pukul 10.00 WIB, penumpang tersebut menaiki omprengan miliknya.
Setibanya di depan Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, penumpang tersebut minta diturunkan.
"Dia enggak bilang mau kemana, yang penting naik. Sampai kelurahan dia minta diturunkan. Orangnya lelaki, (badannya) bersih dan pakai baju rapi," jelasnya.
"Pak saya turun sini," ujar penumpang tersebut.
"Oh bapak turun kelurahan," sahut Musa.
"Iya di sini," balasnya sambil menyerahkan uang Rp 5 ribu.

Karena jarak sekitar 500 meter, Musa mengembalikan uang tersebut sebesar Rp 3 ribu.
Seolah tak terima, penumpang itu justru meminta kembaliannya dilebihkan.
Baca juga: Conor McGregor Kena Bogem di Atas Oktagon, Benarkah Badan Kurus dan Lemah Jadi Penyebabnya TKO?
"Saya bilang berarti Bapak bayar ke saya Rp 200 perak. Lalu dia bilang iya. Di situ saya bilang Astgfirullahaladzim, duit Rp 200 perak tuh nyampe ke mana pak?. Lalu saya bilang lagi, sekarang gini aja pak, saya kembaliin uangnya, bapak nggak usah bayar," jelasnya.
Musa tak mempersoalkan hal itu dan menganggap bila uang tersebut bukan rezeki miliknya.
Kejadian itu kemudian viral di media sosial dan tak sedikit yang memuji kesabaran Musa.
Ternyata, satu diantara penumpangnya memang merekam kejadian yang dialami Musa.
"Saya enggak tahu kalau bakalan viral. Saya enggak mainan HP. Saya tahunya dari anak saya yang bertanya soal kejadian itu. Lalu saya bilang dia tahu dari mana dan di situ katanya saya viral," jelasnya.
Terlepas dari itu, keluarga Musa mengalami kejadian yang kurang mengenakan setelah video tersebut viral.
Hal itu diungkapkan langsung oleh anak pertama Musa, Eva.
Dikatakannya bahwa ada sejumlah oknum tak bertanggung jawab yang justru mengaku-ngaku sebagai anggota keluarganya.
Oknum tersebut bermaksud meminta donasi.
"Tapi ada yang mengaku-ngaku cucunya Bapak. Lalu sudah saya DM. Jadi videonya diduetin sama bapak saya ya untuk menggalang dana. Akun tersebut palsu. Itu dia juga ngaku bahwa yang di video itu namanya Pak Marsukin, tinggal di Kebumen. Itu hoax," kata Eva, anak pertama Musa saat ditemui di Jalan Tipar RT 1 RW 6, Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, Depok, Senin (25/1/2021).
Terkait itu, Musa menyarankan agar bantuan lebih baik diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan.
Meski begitu, Musa tetap mempersilakan para warganet yang penasaran dengan sosoknya untuk bersilaturahmi.
"Saya kalau bisa enggak usah ada donasi. Jangan diadain. Kalau istilahnya mau kenal mau dekat enggak usah pakai donasi aja. Saya merasa masih ada yang lebih membutuhkan," katanya.
"Kalau mau ada kesadaran mau datang ke sini silakan, mau silaturahmi silakan, kalau mau upen donasi juga anak saya enggak ngizinin," tambahnya.
Musa memberikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah banyak memuji kesabarannya.
Saat ini, Musa tetap menjalani kehidupannya seperti biasanya.
Ia tetap berangkat menarik omprengan dan sudah memafkan penumpang tersebut.
Seperti diberitakan TribunJakarta, Musa rupanya sudah menjadi sopir sejak puluhan tahun lalu.
Ia sudah menjadi sopir angkot jurusan Taman Bunga-Cililitan sedari tahun 1975.
Enam tahun belakangan, ia menjadi sopir omprengan di kawasan Kalisari.
"Saya sudah biasa menghadapi penumpang. Saya sudah jadi sopir angkot dari tahun 1975. Kemudian omprengan ini baru enam tahun belakangan aja," ungkapnya.
Meski di usia yang sudah senja, Musa tetap menjalani tugasnya sebagai kepala keluarga.
Ia tetap mencari nafkah untuk istrinya, Siti Sumarni (58) dan anak bungsunya.
Karena tiga anaknya sudah menikah, kehidupan keluarganya turut dibantu oleh anak-anaknya.
"Saya narik dari pukul 06.00-12.00 WIB. Kalau sudah capek (lelah) ya pulang aja. Sekarang juga sepi. Bersih-bersih, saya cuma dapat Rp 20 ribu. Tapi Alhamdulillah anak-anak pada peduli dan bantuin saya," jelasnya.
"Makanya pas ada kejadian seperti itu, saya cuma mikir kok ada orang yang kayak gitu. Tapi saya cuma berucap bahwa itu bukan rezeki saya aja dan mungkin rezeki saya di orang lain," tambahnya.
(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Musa yang Ikhlas Dibayar Penumpang Rp 200, Awalnya Dipuja Mendadak Kecewa Karena Orang Ini