Keberadaannya Mengundang Perdebatan, Begini Cara Kerja Buzzer dan Kisaran Gajinya
Penggunaan buzzer untuk tujuan tertentu semakin marak dan kerap mengundang perdebatan
Mereka bekerja untuk mengontrol, menyensor, dan membentuk percakapan dan informasi online.
Beberapa tim terdiri dari beberapa orang yang mengelola ratusan akun palsu.
“Di negara lain - seperti China, Vietnam, atau Venezuela - tim besar orang dipekerjakan oleh negara untuk secara aktif membentuk opini publik,” tulis laporan ini dikutip Jumat (12/2/2021).
Buzzer ini menggunakan berbagai strategi komunikasi. Penelitian ini mengkategorikan kegiatan buzzer ke dalam empat kategori.
Pertama, penciptaan disinformasi atau media yang dimanipulasi.
Kedua, pelaporan konten atau akun secara massal. Ketiga, strategi berbasis data.
Keempat, trolling, doxing atau gangguan.
Kelima, memperkuat konten dan media online.
Penciptaan disinformasi atau media yang dimanipulasi adalah strategi komunikasi yang paling umum.
Di 52 dari 70 negara yang diperiksa, pasukan siber secara aktif membuat konten seperti meme, video, situs web berita palsu, atau media yang dimanipulasi untuk menyesatkan pengguna.
Malam-malam ke Rumah Wanita Bersuami, Wakapolsek Digerebek Warga, Tepergok Sembunyi di Kamar Mandi |
![]() |
---|
Bongkar Korupsi di Kantornya, ASN Damkar Dipanggil Kemendagri, Beberkan Spek Sepatu yang Tak Sesuai |
![]() |
---|
Nia Ramadhani Ngaku 12 Tahun Tak Pernah Cuci Piring dan Baru Tahu Sayur Bisa Dimasukkan ke Kulkas |
![]() |
---|
Niat Ingin Berobat, 4 Wanita Bersuami Malah Diminta Copot Pakaian Oleh Kuli Bangunan, Disembur Tanah |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Pencairan THR PNS Dipercepat dan Dibayar Penuh, Ini Jadwalnya |
![]() |
---|