Soal Bongkar Kasus Sindikat Narkotika di Belitung, Belum Ada Keterangan Resmi Keterlibatan Oknum 

BANGKAPOS.COM , BANGKA - Kabar penangkapan seorang oknum anggota kepolisian yang berdinas di Belitung oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Babel, baru-baru ini menuai sorotan jajaran Polda Babel.

Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel),  Kombes (Pol) Maladi, Senin (22/2/2021) memastikan setiap anggota Polri yang terbukti terlibat penyalahgunaan narkotika diproses secara hukum, baik secara kode etik maupun pidana umum (Pidum).

"Kalau dia (anggota) terbukti terlibat penyalahgunaan Narkoba pasti diperiksa yang jelas pidana umumnya kena, apalagi kode etiknya itu sudah pasti," tegas Maladi ditemui Bangkapos.com, petan tadi di kantornya.

Tak hanya diproses secara kode etik dan pidana umum saja, namun bagi personil di Jajaran Polda Babel, jika terbukti dan dinyatakan bersalah ditingkat pengadilan akan diusulkan ke proses pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

" Kalau terbukti bersalah dan sudah divonis,  kita ajukan kode etik PTDH," tegasnya.

Sementara, Terkait kabar adanya keterlibatan seorang oknum anggota kepolisian tersebut, harian ini sempat menkonfirmas ke kantor BNNP Babel.

Di kantor BNNP tersebut,  harian ini sempat bertemu seorang Penyidik BNNP, Ferey.  Namun,  Ferey belum bisa memberikan komentar terkait kabar adanya tangkapan sindikat Narkoba yang diduga melibatkan seorang oknum anggota kepolisian yang berdinas di Belitung, seperti dilansir Bangkapos.com, beberapa hari lalu.

"Untuk sementara saya belum bisa berkomentar,  karena nanti akan dirilis dan di sampaikan langsung Ka (Kepala)  BNNP, nanti kita kabari kalau sudah siap dirilis," kata Ferey.

Dilansir Sebelumnya, Baru baru ini,  Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bangka Belitung, dikabarkan mengamankan tiga terduga sindikat Narkoba di Belitung.

Ketiganya terduga pelaku yakni, MA, LU dan HE. Mereka ditangkap sekitar Pukul 18.00 WIB di Pelabuhan Perikanan Tanjungpandan Belitung, Kamis (18/2/2021).  Satu di antara terduga pelaku disebut-sebut merupakan oknum anggota kepolisian. (Bangkapos.com/Antoni Ramli)