Masker Bekas Pasien Covid-19 Bisa Jadi Media Penularan, Butuh Penangan Khusus Sebelum Dibuang

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Limbah medis seperti masker bekas orang terpapar Covid-19, perlu penanganan khusus agar tidak menjadi media penularan.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bangka Belitung, Dody Kusdian mengatakan pemerintah perlu mengiatkan edukasi kepada masyarakat tentang penanganan masker sebelum dibuang.

"Yang namanya limbah, tidak hanya masker, tentu harus ada perlakukan khusus. Limbah B3, limbah rumah sakit atau limbah masker yang termasuk limbah penyakit, memang harus ada perlakuan khusus untuk diolah.

Terkait limbah rumah tangga (masker masyarakat-red) segala macam, berarti harus ada campur tangan pemerintah, memberikan sosialisasi dan pembinaan limbah dari awal dan sebagainya," ujar Dody, Selasa (23/2/2021).

Menurutnya, kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam hal menangani limbah medis berupa masker ini.

"Saya melihat masih perlu digalakkan atau digencarkan (pemahaman tersebut-red) di tengah masyarakat. Kita tidak bisa berharap dengan masyarakat, sebab budaya atas pembuangan sampah secara teratur belum baik," kata Dody.

Namun, diingatkannya juga terkait limbah medis berupa masker ini jangan sampai membuat masyarakat menjadi khawatir yang berlebihan.

Sebab secara ilmiah perlu memperhatikan lama waktu hidup virus pada benda mati.

"Virus bertahan di benda mati berapa lama? Kita juga harus bijak. Jangan kemudian masyarakat manjadi ketakutan berlebihan tanpa mengetahui pengetahuan yang memadai," sebut Dody.

Selain memberikan edukasi penanganan limbah medis Covid-19 ini, ia menyarankan agar pemerintah juga memberikan teladan bagi masyarakat.

"Saran kami yang pertama, kita sama-sama belajar dan memberikan edukasi kepada semua masyarakat dan yang paling penting memberikan keteladan atau contoh.

Kami berharap kalau bisa pejabat dan aparat mulai dari kita sendiri, sehingga orang melihat dan yakin, semua itu bisa dilakukan," saran Dody.

Bangkapos.com/Cici Nasya Nita.