Kongres XI AJI Indonesia Sahkan AJI Kota Pangkalpinang

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kongres XI Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia memutuskan AJI Pangkalpinang sebagai AJI kota baru.

Seluruh delegasi AJI se-Indonesia menyetujui terbentuknya AJI Kota Pangkalpinang.

Satu di antara agenda Kongres XI AJI Indonesia yang digelar secara virtual adalah penetapan AJI Kota Baru.

Pangkalpinang dan Samarinda menjadi dua daerah yang mengajukan sebagai AJI Kota Baru.

Pengusulan disahkan secara mufakat oleh delegasi AJI kota seluruh Indonesia dan diketok palu oleh Prawira Maulana, Ketua AJI Palembang yang menjadi Pimpinan Sidang Kongres XI AJI Indonesia yang berlangsung 27-28 Februari 2021.

Ketua AJI Pangkalpinang, Barliyanto mengatakan proses pembangunan AJI di Pangklapinang sudah cukup lama dan sempat pasang surut.

Namun tiga tahun terakhir akhirnya bisa merekrut anggota AJI yang benar-benar profesional dalam kerja jurnalistiknya dan sangat sesuai dengan kode etik dan perilaku anggota AJI.

"Dinamikanya sangat progresif tiga tahun terakhir," kata Barliyanto.

AJI Persiapan Pangkalpinang yang sebelumnya merupakan biro dari AJI Palembang cukup terlibat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan AJI Palembang maupun AJI Indonesia.

Sebut saja misalnya sejumlah pelatihan yang diselenggarakan di Pangkalpinang dan Palembang, konferta, UKJ dan festival media yang digelar di Jambi.

"Pangkalpinang menjadi tuan rumah UKJ tahun lalu, dan hampir semua anggotanya ikut, bahkan ada yang sudah level menajemen di media lokal tapi tetap rela ikut dari jenjang paling muda. Anggota AJI di Pangkalpinang konsen pada profesionalisme, sudah pernah ditawari organisasi lalu tapi kami menunggu UKJ bersama AJI," kata Barliyanto.

Pada tahun 2019, AJI Pangkalpinang kembali merekrut delapan orang anggota yang benar-benar dari kalangan jurnalisme profesional, sehinggira saat ini jumlah AJI Pangkalpinang sebanyak 23 orang.

"Kehadiran AJI di Bangka Belitung akan menjadi watchdog baru dan bersama koalisi NGO lingkungan. Kehadirannya penting karena isu tambang dekat dengan isu profesionalisme," katanya. (*)