Fakta Tempat Suci Tiga Agama di Yerusalem, Dome of the Rock yang Sering Disangka Al Aqsa
Fakta Tempat Suci Tiga Agama di Yerusalem, Dome of the Rock yang Sering Disangka Al Aqsa
BANGKAPOS.COM - Memanasnya situasi di Yerusalem menjadi isuhanat yang saat ini menjadi pembahasan internasional. Langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel mendapat kecaman dari banyak pihak.
Posisi kota tua itu yang sangat khusus bagi Israel dan Palestina, serta bagi tiga agama besar dunia. Jerusalem, nama itu bergema di hati umat Kristen, Yahudi dan Islam sejak berabad-abad mengalami sengketa dengan sejarah milik bersama.
Jerusalem, dalam bahasa Ibrani disebut Yerushalayim, dan dalam bahasa Arab disebut Al Quds. Jerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia.
Di masa lalu, kota ini pernah berulang kali direbut, ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali oleh berbagai pihak, dan seakan setiap lapisan buminya mengungkapkan berbagai potongan sejarah masa lalu.
Pusat dan inti Jerusalem berada di bagian Kota Tua, suatu labirin gang-gang sempit dan arsitektur bersejarah yang menandai empat penjuru kota yang terdiri dari kawasan Kristen, Islam, Yahudi dan Armenia.
Kota itu dikelilingi oleh dinding batu berupa benteng tempat berdirinya sejumlah situs tersuci di dunia.
Setiap kawasan mewakili populasi tersendiri. Orang-orang Kristen memiliki dua kawasan, karena orang-orang Armenia juga beragama Kristen.
Kawasan Armenia ini, yang terkecil dari keempatnya, merupakan salah satu pusat Armenia tertua di dunia.
Hal ini sangat unik karena komunitas mereka telah mempertahankan budaya dan peradaban mereka sendiri di dalam Gereja dan Biara St. James, yang mencakup sebagian besar kawasan mereka.
Gereja
Di dalam Kawasan Kristen terdapat Gereja Makam Kudus, sebuah tempat ziarah penting para penganut orang Kristen di seluruh dunia.
Tempat itu terletak di sebuah lokasi yang sangat penting dalam kisah Yesus tentang kematian-Nya, penyaliban-Nya dan kebangkitan-Nya.
Dalam kepercayaan tradisi Kristen pada umumnya, Yesus disalibkan di bukit Golgota, atau bukit Kalvari, dan makamnya terletak di dalam bangunan pekuburan yang juga diyakini sebagai tempat kebangkitannya.
Gereja Makam Kudus dikelola bersama oleh perwakilan aliran Kristen yang berbeda, terutama Patriarkat Ortodoks Yunani, kaum biarawan Fransiskan dari Gereja Katolik Roma dan Patriarkat Armenia, serta kalangan kristen Ortodoks Etiopia, Koptik dan Suriah.
Tempat ini adalah salah satu tujuan ziarah utama bagi ratusan juta orang Kristen di seluruh dunia, yang mengunjungi makam kosong Yesus dan mencari penebusan dalam doa di lokasi tersebut.
Kubah As-Shakrah, atau Dome of the Rock
Tempat suci Kubah Batu (Kubah As-Shakrah, atau Dome of the Rock) dan Masjid al-Aqsa di dataran tinggi yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram Al Sharif.
Di dalam komplek Al Haram Asy-Syarif, sebuah bangunan berkubah emas terlihat sangat anggun dan kontras dengan sekitarnya.
Orang sering salah mengira bahwa bangunan itu adalah Masjid Al-Aqsa.
Nyatanya, bangunan berkubah emas itu adalah Dome of Rock, atau Kubah Batu.
Kubah Batu terletak di seberang masjid Al-Aqsa, dan karena memiliki kubah, maka sering dikira masjid.
Kubah Batu sendiri merupakan salah satu bangunan tertua umat muslim, dibangun pada masa pemerintahan Umayyah sekitar tahun 691 masehi.

Ternyata, tidak hanya bersejarah bagi umat muslim di Yerusalem, melainkan juga memiliki kedekatan dengan umat Yahudi.
Jika umat Islam menyebutnya Kubah Batu, maka umat yahudi menyebutnya Gunung Kuil (Temple Mount) atau Templum Domini.
Yang paling menarik dari Kubah Batu bukanlah banguan luarnya, namun ketika kita masuk ke dalam.
Di dalam kubah batu, sebuah pagar cukup tinggi melindungi sebuah permukaan batu besar.
Permukaan batu itulah yang dipercaya umat Islam menjadi batu pijakan Nabi Muhammad SAW saat perjalannya ke langit (peristiwa Isra' Mi'raj)
Sementara bagi kaum Yahudi, mereka meyakini bahwa permukaan batu itulah tempat dimana Abraham (Ibrahim) akan menyembelih putranya, Ishaak (Ishak).

Permukaan batu besar di dalam Kubah Batu ini ternyata memiliki ruang kecil di bawahnya serupa gua yang bisa dimasuki oleh beberapa orang.
Saat ini, gua tersebut dijadikan tempat ibadah bagi umat muslim.
Di tempat ini mereka bisa sholat dan berdoa.
Mitos mulai banyak terdengar semenjak beberapa orang mencoba mengetuk lantai gua ini dan mendengar suara gema di bawah lantai.
Jawaban atas salah satu misteri di dunia ini mungkin tersembunyi di lokasi Kuil Yahudi yang hancur - di bawah tempat suci Islam yang bersejarah, di bawah permukaan gua ini.
Well of Souls, atau Sumur Jiwa, diperkirakan terletak di bawah lantai gua di Kubah Batu tersebut.

Beberapa mitos yang berkembang di kalangan masyarakat cukup menakutkan, antara lain :
1. Kaum Talmuds percaya bahwa Well of Souls adalah pusat dunia, di mana dibawahnya terdapat pusat air dengan debit sangat besar dan bisa menimbulkan banjir bandang jika ada pecahan pada sumur.
2. Sumur Jiwa dipercaya umat muslim di Yerusalem sebagai gambaran sungai yang mengalir di surga, konon, jika menempelkan telinga ke dasar gua, kita bisa mendengar suara air mengalir deras.
Ada juga mitos yang berkembang bahwa inilah sumur kehidupan, tempat jiwa-jiwa yang akan terlepas ketika hari penghabisan nanti.
3. Bagi umat Yahudi, dalam Well of Souls adalah tempat penyimpanan dokumen suci Tabut Perjanjian.
Tabut perjanjian sendiri adalah catatan asli dari alkitab, berisi sepuluh perintah yang Tuhan berikan kepada Musa di Gunung Sinai, saat orang Israel kuno mengembara di padang gurun.
Tidak ada yang tahu pasti apakah Sumur Jiwa-atau Tabut Perjanjian sebenarnya ada di bawah gua.
Meskipun jika mengetuk lantai gua di bawah kubah batu akan memunculkan gema bergetar yang bergema, tidak ada yang pernah melihat ruangan bawah tanan itu.
Kubah Batu sendiri penuh dengan jaringan dari sekitar 45 sumur, terowongan bawah tanah dan bilik dari seluruh Yerusalem.
Konon, ada terowongan bawah tanah yang menghubungkan Kubah Batu dengan Masjid Al-Aqsa.
Dilansir dari nationalgeographic.com, tidak pernah ada bukti arkeologi maupun eksplorasi para ahli ke dalam situs suci Kubah Batu.

Sejak abad ke-19, situs suci umat Islam ini tertutup bagi umat selain Islam.
Saat ini, pengelolaan Kubah Batu semua di bawah kendali organisasi Muslim Waqf.
Kubah Batu dan batu pijakan itu terbuka untuk umat Muslim yang ingin beribadah, namun semua tergantung pada situasi keamanan dan politik setempat.
Terlepas dari seluruh mitos yang beredar, Kubah Batu adalah tempat yang sangat suci bagi seluruh umat beragama di Yerusalem.
Al Aqsa
Masjid tersebut merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam yang dikelola oleh sebuah lembaga wakaf.
Umat Islam meyakini Nabi Muhammad SAW datang ke Masjidil Aqsa ini dari Mekkah dalam perjalanan malam Isra Miraj, dan berdoa bersama roh dari para nabi.

Beberapa langkah dari masjid, terdapat Kubah As-Shakrah yang berisi batu fondasi, yang diyakini umat Islam sebagai tempat bertolak Muhammad menuju surga dalam peristiwa Isra Miraj.
Dikutip dari wikipedia, Al-Jami' al-Aqsha adalah bangunan berkubah abu-abu yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha, yaitu di bagian selatan. Kata Al-Jami makna 'masjid', yang berasal dari kata Al-Jumu'ah yang berarti 'mengumpulkan' (untuk salat jama'ah).
Selama berabad-abad, yang dimaksud dengan Masjid Al-Aqsha adalah keseluruhan kompleks tersebut, yang dianggap sebagai suatu wilayah yang suci.

Perubahan penyebutan kemudian terjadi pada masa pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, di mana wilayah kompleks secara keseluruhan disebut sebagai Al-Haram asy-Syarif; sedangkan bangunan yang terletak di bagian selatan disebut sebagai Al-Jami' al-Aqsha, yaitu tempat Umar bin Khaththab pertama kali mendirikan masjid di antara reruntuhan.
Hadits Imam Ahmad menyebutkan percakapan Umar bin Khattab dan Ka'ab al-Ahbar, di mana Ka'ab menyarankan untuk membangun masjid di belakang batu Ash-Shakhrah, sedangkan Umar menolak dan memilih tempat di sebelah selatan untuk membangun masjid dengan kiblat yang mengarah ke Ka'bah saja, sehingga posisi batu tersebut berada di belakangnya.
Dinding
Di Kawasan Yahudi terdapat Kotel, Dinding Ratapan, atau Tembok Barat, sisa dari dinding penahan gunung tempat berdirinya Bait Suci zaman dulu.
Di dalam tempat suci itu terdapat Ruang Maha Kudus, situs paling suci dalam agama Yahudi.

Umat Yahudi percaya itu sebagai tempat batu fondasi penciptaan dunia, dan tempat Abraham, atau Nabi Ibrahim, siap mengorbankan anaknya Ishak, atau Ismail.
Banyak orang Yahudi yang percaya Dome of the Rock adalah tempat Ruang Maha Kudus itu.
Saat ini, Tembok Barat adalah tempat orang Yahudi bisa berdoa di lokasi terdekat ke Ruang Maha Kudus.

Situs ini dikelola oleh Rabi dari Tembok Barat dan setiap tahun menampung jutaan pengunjung. Orang-orang Yahudi dari seluruh dunia mengunjungi tempat ini untuk berdoa.(intisari/nationalgeografic