Gosip Selebritis
Kaesang Dituding Ghosting Felica Tissue, Apa Alasan Seseorang Tiba-tiba Menghilang dari Hubungan?
Kaesang Pangarep meninggalkan Felicia Tissue begitu saja tanpa kabar atau kerap dikenal dengan istilah ghosting.
BANGKAPOS.COM - Beredar kabar bahwa Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep meninggalkan Felicia Tissue begitu saja tanpa kabar atau kerap dikenal dengan istilah ghosting.
Kabar putusnya Kaesang dan Felicia tiba-tiba ramai di media sosial, setelah ibunda Felicia, Meilia Lau mengunggah curhatan di akun Instagramnya.
Ghosting atau menghilang tanpa kabar sehingga hubungan pun berakhir, merupakan hal yang umum terjadi.
Kendati demikian, hal tersebut tidak bisa dibenarkan.
Baca juga: Sosok Pemeran Pengganti Amanda Manopo di Ikatan Cinta, Pernah Berlakon di Putri Untuk Pangeran
Baca juga: Kakak Felicia Tissue Bongkar Kelakuan Kaesang Usai Melamar, Daryl: Adik Saya Heran dan Kebingungan
Menurut pakar hubungan dan perilaku manusia, Karen Ruskin, PsyD, dalam situasi tertentu, ghosting merupakan tanda ketidakdewasaan emosional.
Ketika seseorang pergi begitu saja tanpa kabar, maka itu membuktikan bahwa dirinya tidak berusaha keras untuk memiliki hubungan yang sehat dan tahan lama.
"Orang yang melakukan ghosting tidak ingin menghadapi apa yang sedang dirasakan atau dialami karena terlalu sulit bagi dirinya," kata Ruskin kepada Health.
Biasanya seseorang menghilang begitu saja karena ingin menghindari konflik serta enggan memberikan penjelasan dan introspeksi diri.
Ghosting dijadikan pilihan agar tidak perlu bersikap baik dan penuh kasih terhadap perasaan orang lain.
"Orang yang melakukan ghosting hanya mengutamakan kebutuhan emosionalnya sendiri, ini terlihat sebagai hal yang egois," tambah Ruskin.
Baca juga: Zodiak Besok Selasa 9 Maret 2021: Aries Terlalu Sibuk saatnya Istirahat, Gemini Beruntung
Baca juga: Pengumuman Kampus Dibuka Juli 2021
Sementara itu, menurut Healthline, ada empat alasan utama yang membuat seseorang melakukan ghosting. Berikut ulasannya :
1. Takut
Seseorang sering kali merasa takut terhadap hal-hal yang belum diketahuinya, termasuk dalam hubungan.
Misalnya saja ketika timbul keinginan untuk mengakhiri hubungan.
Ada orang yang takut dengan reaksi pasangannya apabila dia mengungkapkan keinginan untuk putus.
Rasa takut itulah yang kemudian membuat orang tersebut memutuskan untuk ghosting.
Selain itu, perilaku ghosting biasanya juga muncul di tahap awal perkenalan, sebelum menjalin hubungan.
Ada orang yang takut melangkah lebih jauh dengan seseorang yang baru dikenal karena beberapa alasan. Jadi orang tersebut memilih "menghilang".
2. Menghindari konflik
Secara naluriah, manusia adalah mahluk sosial yang senang bersosialisasi dan menjalin hubungan.
Dalam bersosialisasi, kemungkinan terjadinya konflik selalu ada.
Tapi di sisi lain, ada orang yang tidak ingin hubungan sosialnya terganggu dalam bentuk apapun karena dapat berdampak pada kualitas hidup.
Akibatnya, dia merasa lebih nyaman untuk tidak pernah bertemu dengan seseorang lagi daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang bisa terjadi saat putus.
3. Kurang bertanggung jawab
Ghosting sering terjadi di awal perkenalan.
Tak jarang ketika seseorang merasa tidak cocok dengan orang yang baru dikenal, dia memilih pergi.
Bagi orang tersebut, tidak masalah untuk pergi tanpa penjelasan karena hubungan belum terlalu jauh.
Tapi sebenarnya, ini adalah tindakan kurang bertanggung jawab.
4. Melindungi diri
Jika suatu hubungan berdampak negatif pada kualitas hidup, maka memutuskan kontak terkadang seperti satu-satunya cara untuk keluar.
Misalnya, mantan adalah orang yang suka melakukan kekerasan.
Ghosting dianggap dapat membuat hubungan berakhir tanpa harus memberikan penjelasan.
Selain itu, ada pula yang merasa menghilangkan diri dari hubungan negatif dapat membuatnya merasa lebih sejahtera.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kaesang Dituding Ghosting Felicia, Apa Alasan Seseorang Lakukan Ghosting pada Mantan?
