Tak Seram Tapi Ditakuti, Inilah Sekelumit Ilmu Santet Banten yang Diucap Bupati Lebak untuk Moeldoko
Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya. Yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan
BANGKAPOS.COM- Baru-baru ini Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menjadi pembicaraan setelah pernyataan yang ingin mengirim santet Banten kepada Moeldoko.
Iti Jayabaya sendiri saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Banten sekaligus Bupati Lebak.
Dia dengan tegas menyampaikan sikap penolakannya terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.
Dalam pernyataannya, Iti Jayabaya bahkan menyebut siap mengirimkan santet Banten untuk Moeldoko. "Banten tidak gentar. Kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap. Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.
Apa Itu Santet Banten?

Mengutip karya disertasi kriminolog Universitas Indonesia, Tb Ronny Nitibaskara yang berjudul “Reaksi Sosial Terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (1985-1990)”, dijelaskan bahwa praktik ilmu santet atau teluh di wilayah Banten sudah dihayati dari masa ke masa sejak zaman Banten Lama atau sebelum masuknya Islam.
Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya. Yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan.
Dua yang pertama mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) lewat angin dan air.
Teluh geni (api/baja) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra; jika pisau hilang dan air menjadi merah pertanda korban sebentar lagi mengalami bencana.
Untuk teluh pangjarahan dilakukan dengan meminta kepada roh halus yang menempati kuburan.
Tak Seram, tapi Tetap Ditakuti
Sementara itu, praktisi supranatural, Ki Geni Seketi mengatakan, terkait santet atau teluh, di Indonesia ada banyak daerah yang terkenal dengan ilmu santetnya yang bisa menyakitkan bahkan bisa membuat nyawa seseorang hilang.
"Salah satu suku yang juga terkenal dengan santetnya adalah Suku Baduy Banten. Memang, suku ini lambat laun semakin terbuka dengan masyarakat luar. Namun, mereka tetap ditakuti karena masih melestarikan ilmu-ilmu gaib dari para leluhur," katanya seperti dikutip dari TribunBanten.com, Senin (8/3/2021).
Menurutnya, selama orang tidak mengganggu urusan dan merusak wilayah warga Suku Baduy, mereka tidak akan menggunakan ilmunya untuk melukai.
"Masyarakat suku ini tidak seseram yang dibayangkan kok. Mereka sangat ramah dengan orang baru dan bersikap lemah lembut. Yang pasti, selama tidak mengganggu urusan atau merusak wilayah mereka, hidupmu masih selamat," ucapnya.
Ia mengatakan, terkait soal jenis-jenis ilmu santet Banten yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan, yang membedakan hanyalah cara pengirimannya saja.
"Ini hanya perbedaan cara pengirimannya saja. Melewati angin,air,api dan tanah. Kalau luar pulau biasanya pakai angin," terangnya.
Jenis Santet di Indonesia

Dikutip dari laman boombastis.com, inilah jenis-jenis santet jahat yang masih sering dipakai di Indonesia
1. Santet Berdasarkan Sifatnya.
Berdasarkan sifat-sifatnya, santet dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah santet lepas.
Santet jenis ini dikirim oleh seseorang atau mungkin dukun kepada anda seperti peluru.
Santet ini masuk ke dalam tubuh dan dibiarkan begitu saja. Orang yang mengirimnya hanya mengamati dari jauh akan reaksinya.
Santet yang terus dijaga. Santet jenis ini tak hanya dikirim lalu dibiarkan. Namun terus dikontrol dalam kurun waktu tertentu.
Biasanya akan ada semacam tali gaib yang tersambung antara korban dan pelaku. Jika korban mulai kuat menghadapi santet, dukun atau pelaku akan mengisi santet ini lagi hingga tak ada habisnya.
2. Santet Berdasarkan Jenis Bendanya.
Berdasarkan jenis bendanya, santet terbagi menjadi dua jenis. Pertama dikenal sebagai santet susuk.
Santet ini berupa kiriman benda-benda mati seperti paku, lidi, atau apa pun yang akan membuat penerimanya mengalami sakit yang tak tertahankan.
Jenis kedua dari santet ini dinamai santet khodam. Dukun atau pelaku santet akan mengirimkan makhluk halus, entah jin atau setan kepada korban.
Makhluk halus ini akan mengganggu korban atau bahkan merasukinya hingga membuat hal buruk sering terjadi. Beberapa bahkan menyebabkan kematian.
3. Santet Berdasarkan Kekuatannya.
Berdasarkan kekuatannya, santet dibagi menjadi tiga jenis. Pertama santet tingkat dasar, santet ini yang kerap digunakan di Indonesia.
Entah itu dengan mengirim benda-bena aneh ke dalam tubuh korbannya atau mengirim energi negatif.
Santet ini hanya menggunakan ritual berupa sesajen dan beberapa syarat. Bisa dilakukan oleh dukun atau orang awam.
Santet tingkat menengah. Santet jenis ini biasanya menggunakan media seperti jimat, batu, boneka, roh, atau pun makhluk supranatural.
Untuk memulai ritual biasanya pelaku akan mengambil sesuatu dari calon korban. Entah itu berupa baju, rambut, atau kuku.
Benda itu akan disatukan dengan alat ritual untuk mulai menyantet.
Terakhir dan yang paling hebat, santet tingkat tinggi. Santet ini tidak perlu media atau alat bantu.
Orang yang melakukan santet biasanya orang yang memiliki kekuatan hebat. Mereka akan mengirim santet langsung melalui pikiran.
Orang yang terkena santet ini akan mendadak stress hingga menjadi gila.
4. Santet Berdasarkan Tempat Asalnya.
Setiap tempat memiliki jenis santet yang berbeda-beda. Namun kali ini akan kita bahas santet di 3 tempat yang berbeda di Indonesia.
Pertama santet yang berasal dari Jawa bernama Santet Susuk Konde. Santet ini sangat ganas jika sampai mengena manusia. Biasanya akan memberikan efek seperti munculnya penyakit aneh-aneh yang tak masuk akal.
Kedua bernama Teluh Pelesit Matimang, dari Kalimantan. Santet jenis ini tergolong sangat ganas menurut masyarakat Dayak.
Korban yang terkena santet ini harus ditolong dalam 40 hari. Jika tidak ia akan mengalami kematian yang cepat.
Terakhir berasal dari Sumatra bernama Buhul Cacing Abin. Santet ini mampu menguasai urat saraf manusia.
Akibatnya orang bisa mengalami kelumpuhan atau mendapatkan penyakit yang aneh. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan, korban bisa meninggal dengan cepat namun dengan rasa sakit yang maksimal.(*)
Artikel ini sebagian telah tayang di kompas.tv dengan judul "Mengenal Santet Banten yang Diucap Bupati Lebak untuk Moeldoko, Bisa Dikirim Angin hingga Api"