Human Interest Story

Kisah Dedi si Penjual Tekwan dan Model, 17 Tahun Dorong Gerobak, Pernah Ditodong Orang Tak Dikenal

Dedi (44) terus melangkah. Perlahan tapi pasti ia mendorong gerobak tekwan dan model, dagangannya, Senin (22/3/2021) sore.

Penulis: Widodo |
bangkapos.com
Dedi (44), penjual tekwan dan model saat berjualan di sekitar Selindung Baru Pangkalpinang, Senin (22/3/2021) sore. (Bangkapos.com/Widodo) 

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Dedi (44) terus melangkah. Perlahan tapi pasti ia mendorong gerobak tekwan dan model, dagangannya, Senin (22/3/2021) sore.

Suara piring yang ia pukul menggunakan sendok makan, menjadi tanda, tampilan khas ketika berjualan.

Setiap hari pria yang berdomisili di Kerabut Gabek Pangkalpinang itu, berkeliling kota. Lokasi yang paling sering ia datangi, Selindung Baru, Gabek hingga Airitam Pangkalpinang dan Kampung Dul Bangka Tengah.

Profesi sebagai penjual tekwan dan model sudah ia lakoni sejak 17 tahun lalu.

Sabar dan ikhlas kunci hidup pria ini. Alhasil ia hampir tak  pernah merasakan lelah saat mengais rejeki menggunakan gerobak kesayangannya.

"Sudah 17 tahun lebih berjualan ini di Bangka. Tiap hari jualan keliling dari Selindung, Gabek. Kalau Airitam dan Kampung Dul biasanya seminggu sekali," ujar Dedi saat ditemui Bangkapos.com, Senin (22/3/2021) sore.

"Lelahnya hampir tidak terasa lagi kalau sudah terbiasa, walaupun lelah itupun hal biasa karena sudah setiap hari," tambahnya.

Dedi mulai berjualan sejak Pukul 09.30 WIB dan pulang ke rumah selepas Salat Isya.

"Ke Kampung Dul Kelling bawa gerobak, baru pulang itu pun masih keliling. Tapi kadang abis kadang tidak jualannya, biasanya tanggal muda sering abis," katanya.

"Penghasilan kalau dikampung Dul, tengah ramai dapat Rp600.000 per hari, kalau di Selindung paling besar Rp400.000 dan kadang Rp240.000 per hari," kata dia.

Namun penghasilan itu, diakuinya masih kotor, belum dipotong bahan baku.

Pria usia hampir setengah abad itu memiliki dua anak, di mana anak pertama perempuan masih duduk di kelas 5 SD berusia 11 tahun dan anak kedua laki-laki usia 6 tahun.

Saat ditemui Bangkapos.com, Dedi tampak mengenakan baju koko bermotif batik, celana hitam, peci putih serta handuk kecil melekat di lehernya sembari melayani pesanan tekwan dan model.

Ia tampak bersemangat ketika menceritakan pengalamannya berjualan tekwan dan model di Pulau Bangka.

"Pernah dikerjain orang, mas beli sebungkus, terus tekwannya dibawa, balik katanya mau ambil uang dulu balik ke sini lagi, tapi ternyata orangnya entah kemana. Tapi tidak mucul lagi, orangnya biarlah sedekah," kata Dedi panjang lebar.

"Selain itu, pernah juga ditodong oleh orang saat berjualan keliling di Gabek, orang mau minta duit dengan nada keras minta-mintanya, saya pun ikut berkeras kemudian ada masa yang melihatnya," kata  Dedi menceritakan suka duka sebagai penjual tekwan dan model.(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved