Kabar Terbaru Temuan Butiran Emas di Desa Tamilow, 300 Gram Emas Didapatkan Warga Setiap Hari

Emas yang dikumpulkan dari para pendulang itu dibeli dengan harga Rp 600.000 per gram

Editor: Iwan Satriawan
Tribun Ambon/lukman-mukADar
DULANG EMAS - Ibu rumah tangga Kampung Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, mendulang emas dengan peralatan dapur seadanya seperti panci, Senin (22/3/2021). 

BANGKAPOS.COM- Temuan butiran emas di pantai Desa Tamilow , Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, membuat aktivitas jual beli emas mulai menggeliat

Salah satu penjual emas Erifin mengatakan, setiap hari ia bisa membeli emas dari masyarakat Desa Tamilow hingga 50 gram.

"Kalau rata-rata sehari itu warga yang jual (emas) ke saya itu 40-50 gram," kata Erfin kepada Kompas.com saat dikonfirmasi dari Ambon, Senin (29/3/2021).

Eefin menjelaskan setiap hari lebih dari 10 warga datang menjual emas hasil mendulang di Pantai Pohon Batu tersebut.

"Ada yang jual 2 gram ada yang 3 gram, ada juga 5 gram tergantung kebutuhan mereka. Jadi kalau rata-rata bisa sampai 50 gram sehari," ungkapnya.

Warga Desa Tamillow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah mendulang emas di Bibir pantai, Senin (22/3/2021).
Warga Desa Tamillow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah mendulang emas di Bibir pantai, Senin (22/3/2021). (Tribun Ambon/Lukman Mukadar)

Saat ini ada enam penjual emas di Desa Tamilow yang setiap hari membeli emas para pendulang.

Emas yang dikumpulkan dari para pendulang itu dibeli dengan harga Rp 600.000 per gram.

Salah satu penjual lainnya yang enggan namanya dipublikasi mengaku setiap hari ada saja warga yang menjual emas kepadanya.

"Setiap hari pasti ada. Iya, kalau rata-rata bisa 50 gram kita dapat (penada) yang lain juga begitu. Jadi bisalah 300 gram setiap hari yang dijual," ujarnya.

Siti, salah seorang warga Desa Tamilow mengaku telah menjual enam gram emas dari hasil mendulang sejak butiran emas di pinggir pantai ditemukan.

Hasilnya dia gunakan untuk membeli kebutuhan pokok guna menghidupi keluarga.

"Saya jual untuk beli beras, perabot dapur, dan untuk biaya sehari-hari," ujarnya saat dikonfirmasi dari Ambon.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, menemukan emas di pantai desa mereka pada Senin (22/3/2021).

Penemuan emas di pantai tersebut pun langsung menggegerkan warga desa tersebut.

Hingga kini warga desa berbondong-bondong mendulang emas dengan peralatan seadanya. Warga desa telah sepakat untuk tidakm mengizinkan orang luar masuk ke desanya untuk mencari emas.

Warga Ganti Profesi

Dikutip dari Tribunambon.com, Temuan butiran emas di pesisir pantai Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah membuat warga berbondong-bondong mendulang emas.

Bahkan ada warga yang beralih profesi. Salah satunya Kimbo Ode.

Kimbo rela meninggalkan pekerjaan sebelumnya sebagai seorang petani demi bisa mendulang emas.

"Beta (saya) ini seorang petani tapi adanya tambang emasi ini, saya alihkan profesi untuk menambang di sini," kata dia.

Sejak butiran emas pertama kali ditemukan di pesisir pantai, aktivitas warga mendulang emas telah memasuki hari ketiga.

Salah seorang warga yang bernama Irfan Pawae menuturkan, rata-rata warga bisa membawa pulang 10 gram emas.

"Sampai hari ketiga ini sudah banyak yang dapat emas. Kalau hitung rata-rata itu satu orang bisa dapat 10 gram," kata dia.

Dia menambahkan, jika jumlah keseluruhan digabung, total ada cukup banyak emas yang berhasil didapatkan oleh warga.

"Kalau ditanya mau gabung semua, mungkin bisa satu kilo, karena ada juga yang sudah dapat emas berukuran agak besar," tuturnya.

Ahmad, warga lainnya menuturkan, kemunculan butiran-butiran emas itu seolah menjadi berkah di tengah situasi sulit pandemi.

"Kita hanya bisa bersyukur karena di saat corona seperti ini kita diberikan rezeki yang berlimpah dari Allah," katanya.

Pemerintah, kata dia, mengizinkan warga melakukan aktivitas mendulang emas setelah adanya pertemuan dengan camat, polsek dan perwakilan Pemkab Maluku Tengah, Selasa (23/3/2021).

Aktivitas diperbolehkan dengan syarat tetap menjaga lingkungan.

"Intinya kita harus bisa menjaga lingkungan dengan baik," ungkapnya.

Tolak warga luar datang

Tak hanya itu, warga desa membuat kesepakatan untuk menolak orang luar datang ke Desa Tamilow. "Kami menolak kedatangan orang dari luar ke sini, apalagi tujuannya untuk mencari emas," tutur seorang warga Desa Tamilow, Rais Pawae, Rabu (24/3/2021).

Warga menilai, kedatangan orang luar pascatemuan emas di pesisir pantai berpotensi menimbulkan berbagai persoalan, antara lain konflik sosial dan lingkungan.

Rais mencontohkan, kasus yang terjadi di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku yang mengalami kerusakan.

Sejak tambang emas Gunung Botak beroperasi tahun 2011, banyak korban jiwa berjatuhan lantaran konflik perebutan lahan hingga tertimbun longsor.

Selain itu, ada pula persoalan lingkungan yang terjadi akibat penggunaan sianida dan merkuri yang merusak kawasan itu.

"Saya kasih contoh di (tambang emas) Gunung Botak di Kabupaten Buru itu, karena orang dari mana-mana datang konflik sosial terjadi, mereka bawa bahan kimia, dan coba lihat sekarang di sana rusak semua," kata dia.(*)

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pantai Maluku Tengah Kini Jadi Sumber Uang, 300 Gram Emas Didapatkan dan Dijual Warga Setiap Hari",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved