Anggota Marinir Babak Belur Dikeroyok 10 Orang, Intel TNI AL Turun tangan, Begini Nasib Pelakunya

Anggota Marinir TNI AL, Pratu JYS (28) ditemukan warga dalam kondisi penuh luka di pintu keluar terminal Purabaya atau Bungurasih Sidoarjo, Minggu

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Tribunnews.com
Ilustrasi Pengeroyokan. 

Anggota Marinir Babak Belur Dikeroyok 10 Orang, Begini Nasib Pelakunya

BANGKAPOS.COM- Anggota Marinir TNI AL, Pratu JYS (28) ditemukan warga dalam kondisi penuh luka di pintu keluar terminal Purabaya atau Bungurasih Sidoarjo, Minggu (23/5/2021) pukul 03.30 WIB.

Ternyata Pratu Marinir JYS merupakan korban pengeroyokan oleh pelaku yang berjumlah lebih dari 10 orang.

Sementara ditempat terpisah, Bripka Yuyus Subhan, personel Polres Sumedang, Jawa Barat dikeroyok sembilan oknum anggota organisasi masyarakat (ormas).

Dikutip dari kompas.com, pengeroyokan terhadap Pratu JYS (28) berawal saat korban melintas dengan menumpangi motor di sekitar lokasi kejadian.

Lalu para pelaku meneriaki korban dengan sebutan 'maling'.

Korban pun lalu dikeroyok hingga mengalami banyak luka di tubuhnya.

"Pelakunya ada lebih dari 10 orang, sementara yang berhasil ditangkap 4 orang, sisanya sedang kami buru," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Sumardji, saat dikonfirmasi Minggu malam.

Empat terduga pelaku yang telah ditangkap berinisial UN, MR, FC, dan YN.

Para pelaku merupakan warga sekitar yang disebut kerap bikin resah penumpang sekitar Terimal Bungurasih.

"Mereka kerap meresahkan warga sekitar terminal maupun penumpang di terminal," terang dia.

Polresta Sidoarjo dibantu tim intel TNI Angkatan Laut telah bergerak melakukan penyelidikan.

Petugas memeriksa saksi dan mengumpulkan bukti tentang aksi pengeroyokan tersebut.

Sementara korban telah dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

Polisi Dikeroyok Oknum Ormas

Bripka Yuyus Subhan, personel Polres Sumedang, Jawa Barat dikeroyok sembilan oknum anggota organisasi masyarakat (ormas).

Peristiwa pengeroyokan terjadi saat Bripka Yuyus melihat adanya keributan di pangkalan ojek di Dusun Sindangjaya, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Rabu (19/5/2021) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, peristiwa terjadi ketika Bripka Yuyus melintas di sebuah pangkalan ojek.

Saat itu, Bripka Yuyus yang melihat adanya keributan di pangkalan ojek tersebut pun bermaksud turun untuk melerai.

Eko menuturkan, ketika dihampiri, keributan yang terjadi melibatkan sejumlah anggota ormas dengan salah seorang pemilik warung di lokasi kejadian.

Di tempat kejadian, kata Eko, ada beberapa pemuda yang dalam keadaan mabuk sedang bertengkar dengan pemilik warung.

Selain itu, salah seorang pemuda lainnya terlihat sedang ribut dengan petugas ronda.

"Saat anggota kami mencoba melerai dan meminta mereka semua pulang, mereka malah berbalik menyerang anggota kami," ujar Eko melalui telepon, Minggu (23/5/2021).

Eko menuturkan, situasi makin memanas saat sejumlah anggota ormas lainnya datang menggunakan sepeda motor.

"Mereka yang baru datang ini juga dalam keadaan mabuk dan kemudian memukuli anggota kami," tutur Eko.

Eko menyebutkan, setelah melakukan aksi pengeroyokan, mereka baru mengetahui bahwa orang yang dikeroyok tersebut merupakan anggota Polres Sumedang.

"Setelah tahu bahwa yang telah dipukulinya adalah anggota polisi, seluruh anggota ormas tersebut membubarkan diri," sebut Eko.

Satu orang pengeroyok positif narkoba

Eko mengatakan, beberapa hari pasca-kejadian, pihaknya mengamankan sembilan anggota ormas yang melakukan tindak pidana pengeroyokan di muka umum tersebut.

Eko menuturkan, dari sembilan anggota Ormas yang melakukan pengeroyokan, satu di antaranya, yaitu inisial TS, dari hasil tes urine terbukti positif narkoba, zat psikotropika jenis Benzo.

"Sembilan anggota ormas termasuk satu orang yang diketahui positif menggunakan narkotika itu sudah kami tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka," sebut Eko.

Eko menambahkan, kehadiran ormas seharusnya dapat membantu berbagai permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Bukan malah membuat resah warga.

"Kami tidak akan tinggal diam, dan akan menindak tegas siapa saja yang terbukti membuat resah hingga melawan hukum," kata Eko.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved