Breaking News

Prostitusi

Dua Minggu Tak Pulang, Ayah Kaget Putrinya Disekap Pasangan Muncikari untuk Dijadikan PSK

Dua Minggu Tak Pulang, Ayah Kaget Putrinya Disekap Pasangan Muncikari Untuk Dijadikan PSK

Editor: M Zulkodri
Istimewa
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM----Seorang ayah, SA (58) langsung kaget ketika mengetahui alasan putrinya jarang pulang ke rumah setelah lebaran.

Tak disangka ternyata A, putrinya yang masih berusia 16 tahun itu jadi korban kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dan akan dijadikan PSK untuk dijual ke pria hidung belang.

Kasus ini terkuak ketika A diam-diam menghubungi kakaknya mengabarkan kondisinya.

Korban yang sudah 2 minggu tak pulang ke rumah, mengaku selalu berusaha mencari cara bisa lepas dari jeratan sang muncikari.

Hingga kemudian, ketika sedang melayani pria hidung belang, A menghubungi kakaknya menggunakan ponsel sang pria, Sabtu (29/5/2021) malam.

Ia memberi petunjuk lokasi sebuah indekos tempatnya berada.

Sang kakak bersama ayahnya langsung menggeruduk indekos di kawasan Gang Bhineka, Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), malam itu juga.

"Katanya ada yang ngasih kabar, sama ponakan saya si EL, akhirnya dicari tuh alamatnya, dikasih tahu di belakang BCA Ciputat saja," ujar S, paman korban dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.

Ketika kosannya digerebek ayah korban, pasangan suami istri FM (20) dan BS (21) yang bertindak sebagai muncikari bersembunyi di balik pintu.

Ayah korban dan pasutri muncikari itu sempat cekcok adu mulut.

Pasutri itu mengatakan jika A tak ada di kediamannya.

Hingga kemudian, ayah korban geram saat melihat putrinya ternyata disekap di dalam lemari.

"Waktu itu pintu kos-kosan kami dorong, dia (pelaku) ngumpet di balik pintu. Mulanya sempat bilang tidak ada A. Ternyata ada di dalam, dalam lemari diumpetin," ungkap SA, ayah korban.

Ilustrasi penyekapan
Ilustrasi penyekapan (Regional Kompas)

Pria hidung belang pun terlihat kelabakan ketika melihat ayah dan kakak korban.

"Jadi anak saya ini kan dijual sama dia (pelaku), datanglah itu pria tamunya. Nah anak saya disuruh layanin, disuruh dandan.

Terus anak saya ini pinjam handphonenya ngumpet-ngumpet, terus ngabarin ke kakaknya.

Belum sempat ngapa-ngapain anak saya sama tamunya itu," tutur SA lagi.

Tak hanya itu, ayah korban juga emosi melihat kondisi putrinya yang mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh.

Sontak, sang ayah berhasil membawa pulang putrinya ke rumah malam itu juga. 

"Ada bengap-bengap biru, katanya mau divisum, biru merah-merah, bibirnya sampe jontor," ungkap ayah korban.

Korban saat ini mengalami trauma pasca kejadian.

Gadis putus sekolah sejak SMP itu mengaku jika dirinya nyaris dijual ke luar kota di daerah Cikarang.

Beruntung pada Sabtu 29 Mei 2021 malam, pihak keluarga berhasil menyelamatkannya dari sekapan pelaku di kamar indekost.

Kepada ayah dan polisi, korban curhat pilu mengaku disekap oleh pasutri mucikari itu sejak sepekan yang lalu.

Penyekapan itu bertujuan untuk persiapan dijual kepada para pelanggan.

Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK (Bangkapos/Krista(Magang))

Selain disekap, A mengalami penganiayaan hingga membuat wajahnya babak belur dianiaya pasutri mucikari.

Bahkan, di beberapa bagaian tubuhnya, A penuh luka lebam.

Tak banyak berpikir, sang ayah melaporkan pasutri yang menyekap dan menjual anaknya itu ke Polres Tangsel. 

Pihak keluarga mengungkapkan, A sudah jarang pulang sejak habis lebaran, atau pertengahan Mei 2021.

"Dia (korban) tuh jarang pamit, enggak pernah pamit. biasanya dia pergi enggak pulang-pulang, bilangnya beli bakso, perginya diam-diam," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Angga Surya Saputra, mengatakan, FM dan suaminya, BS sudah ditangkap.

"(Penangkapan) kemarin malam perempuan sekira jam 11, tadi siang laki-laki. Karena waktu itu laki-laki tidak ada dikediamannya," ujar Angga melalui sambungan telepon, Senin (31/5/2021).

Menurut pengakuan A, ia sudah beberapa kali dijadikan PSK untuk melayani pria hidung belang di indekos.

"Iyalah sudah beberapa kali, dua, tiga kali dijual sama itu," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin.

"Laporan itu berkaitan dengan  itunya saja, penjualan si anak itu, eksploitasi seks lah, dijual diri ya," tambahnya. 

Untuk melancarkan bisnis prostitusinya, kedua pelaku membagi peran.

Dimana sang suami BS mencari pelanggan pria hidung belang, sedangkan istrinya, FM memastikan korban agar mau melayani tamu-tamu yang datang.

"Suaminya bagian nyari pembeli, nyari pengguna. Istrinya yang menyiapkannya," ujar Iman.

Sementara itu, FM dan BS sudah ditetapkan tersangka atas tindak pidana TPPO anak di bawah umur.

Polisi menjerat keduanya dengan Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Pasal yang ditersangkakan itu kan TPPO dan atau Pasal 80 Perlindungan Anak. Jadi kita memang fokus pemenuhan keduanya," ujarnya.

Aparat juga akan mendalami dugaan adanya korban perdagangan orang lainnya.

"Kalau TPPO enggak mesti lebih dari satu orang, satu orang pun sudah bisa disebut TPPO. Nanti kita dalami apakah ada korban lain," tambah Angga.

Korban sudah menjalani visum untuk menguatkan bukti sangkaan TPPO.

Selain itu visum juga dilakukan untuk penyidikan terkait dugaan adanya tindak kekerasan.

"Tadi siang kita sudah visum juga. Kemarin kita visum untuk terkait kekerasannya, hari ini kita visum terkait TPPO-nya. Tapi hasilnya belum keluar, beberapa hari lagi," ujar Angga.

(TribunBogor/TribunJakarta)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Putrinya Jarang Pulang, Ayah Kaget Anak Disekap untuk Jadi PSK, Perlakuan Mucikari Bikin Emosi, https://bogor.tribunnews.com/2021/06/01/putrinya-jarang-pulang-ayah-kaget-anak-disekap-untuk-jadi-psk-perlakuan-mucikari-bikin-emosi?page=all.
Penulis: Uyun
Editor: khairunnisa

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved