Tiap Hari Minum Susu Beruang 3 Kaleng, Wanita Ini Tetap Terpapar Corona, dr Tirta Beberkan Fakta Ini

Dia rajin mengonsumsi susu beruang dan Vit C 1000 mg setiap hari, malah sampai minum 3 kali sehari.

Editor: Alza Munzi
Tangkapan layar YouTube
Susu Beruang dipercaya juga dapat memuluskan kulit wajah 

BANGKAPOS.COM - Dokter sekaligus influencer dr Tirta menyebutkan kebanyakan minum susu beruang justru kurang baik bagi pencernaan.

"Mau kalian borong susu-susu itu nggak penting ya, yang ada kalau kalian kebanyakan minum susu malah mencret karena bisa jadi alergi laktosa. Hati-hati dengan hal-hal seperti itu," kata dr. Tirta di akun Instagramnya @dr.tirta dikutip Tribunnews, Selasa (6/7/2021).

Dia menyarankan lebih baik makan makanan bergizi, sayuran, dan buah-buahan.

Pernyataan dokter Tirta menyikapi aksi borong susu beruang di sejumlah supermarket.

Banyak yang meyakini virus corona di tubuh, dapat diobati dengan terapi susu beruang.

Namun, seorang penyintas Covid-19, Mega Amalanda merasakan pengalaman yang berbeda.

Dia rajin mengonsumsi susu beruang dan Vit C 1000 mg setiap hari, malah sampai minum 3 kali sehari.

Tapi nyatanya dirinya tetap terpapar Covid-19 dan positif.

Dia memberikan keterangan kalau mengkonsumsi dua minuman yang sekarang sedang heboh itu ini tak ada pengaruhnya.

"Aku mantan positif Covid-19, banyak teman yang ngirim susu itu tapi aku gak ngerasa ada pengaruhnya. Aku tes swab 3 kali dan baru negarif hari ke-10.

Gak guna, meskipun aku minum 3 kali sehari," ucapnya dikutip dari artikel Suar.id dengan judul Susu Beruang dan UC 1000 Jadi Barang Paling Dicari Dikala Pandemi, Warga Pun Sampai Serbu Apotek dan Juga Supermarket, Eks Positif Covid-19: Gak Guna Meski Udah Minum Sehari 3 Kali!

"Minum infus water hangat menurut aku lebih bikin enakan, minum vitamin C, vitamin D dan berjemur setiap pagi minimal 15 menit," tambahnya.

Pengakuan jujur Mega hendaknya menjadi pelajaran untuk tidak termakan isu dan terprovokasi, hingga terjadi panic buying.

Sebab masyarakat sama sekali tidak diuntungkan karena panic buying.

Yang ada justru harga melonjak tak terkendali.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved