Tulisan Insya Allah, Insha Allah, In Shaa Allah, Mana yang Benar? Ini Penjelasan UAS dan Adi Hidayat

Penulisan Insya Allah, Insha Allah ataupun In Shaa Allah terkait tulisan arab yang diubah ke latin atau biasa disebut transliterasi

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tribunsumsel.com/pngIAI-QC
Ilustrasi penulisan Insya Allah, Insha Allah, In Shaa Allah dan penjelasan Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat 

BANGKAPOS.COM - Sebagai negara muslim terbesar di dunia, kita sering menggunakan ucapan insya allah pada beberapa komunikasi kita sehari-hari.

Dalam bahasa Arab, insya Allah dituliskan seperti ini إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Arti insya allah adalah  “jika Allah menghendaki” atau “jika Allah berkehendak”.

إن = Jika

شاء = Menghendaki

الله = Allah

Jadi arti dari “إن شاء الله”  adalah “Jika Allah berkehendak” atau “Bila Allah menghendaki”

Catatan: ulasan lengkap bagaimana penulisan insya Allah yang benar bisa disimak di keseluruhan artikel ini

Makna Insya Allah

Dilansir dari berbagai sumber, insya allah setidaknya memiliki tiga makna.

Ketiga makna tersebut adalah:

1. Keyakinan yang kukuh

Ini berarti seorang muslim memiliki Iman yang kukuh.

Bahwa ada Allah SWT yang selalu terlibat dalam segala kegiatannya di dunia 

Kesadaran akan keberadaan Allah SWT begitu kuat dan mengakar dalam keseharian seorang kmuslim.

Atau sebagaimana hadist HR Muslim yang berbunyi  "Inilah yang disebut oleh Rasulullah sebagai ihsan yaitu, “Engkau menyembah Allah Seakan-akan sesungguhnya Dia melihatmu.”

2. Rendah hati atau Tawadhu

Manusia boleh berencana, tapi seorang muslim senantiasa percaya bahwa Allah SWT lah yang menentukan.

Insya Allah bermakna kerendahan hati seorang muslim bahwa ia bukan siapa-siapa tanpa kekuasaan Allah SWT.

3. Berserah diri

Dalam ucapan Insya Allah terkandung makna bagaiman seorang muslim berserah diri kepada Allah SWT.

Segala sesuatu di dunia adalah segala sesuatunya Allah SWT lah yang menentukan.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 18:

یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰہَ وَ لۡتَنۡظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ ۚ وَ اتَّقُوااللّٰہَ ؕ اِنَّ اللّٰہَ خَبِیۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ

Artinya:

“Hai orang-orang berimaan, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr ayat 18).

Berdasarkan ayat itu, makna yang benar dari kata insya Allah adalah sebuah “kepastian”, kecuali Allah berkehendak lain.

Jadi jangan artikan Insya Allah adalah bahasa halus dari mengatakan "tidak" jika kita mengucapkan janji kepada seseorang.

Lebih dari itu, insya Allah adalah suatu suatu jaminan akan sebuah kepastian bahwa kita akan datang, kita akan menghadiri, kita akan menepati janji.

Sebab, apabila ditinjau dari sisi kepastian kita selaku “manusia”, terkecuali bila Allah berkehendak lain, barulah hal itu tidak bisa terealisasi.

Baca juga: Nampak Sama Tapi Artinya Berbeda, Ini Arti Khusnul Khotimah dan Husnul Khotimah serta Keutamaannya

Mana Tulisan Latin yang Benar?

Acapkali jadi perdebatan dalam kehidupan kita sehari-hari, tulisan insya Allah mana yang benar?

Biasanya ada tiga tulisan latin yang biasa digunakan "Insya Allah", "Insha Allah", atau In shaa Allah"

Lantas mana yang benar?

Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Ustadz Abdul Hidayat pernah menjelaskan hal ini.

UAS mengatakan tulisan arab yang diubah ke latin disebut dengan istilah transliterasi

Ejaan Inggris menggunakan "SH:.

Sementara ejaan Indonesia "Sy".

"Saya kuliah di Malaysia dua semester, Malaysia dijajah inggris, mereka pakai SH, insha Allah. Sedangkan kita pakai Sy, insya Allah. Jadi jangan diperheboh masalah sy, sh, sh, sy, tergantung pakai transliterasi mana. Insya Allah," ujar Ustadz Abdul Somad

Simak video penjelasan Ustads Abdul Somad tersebut di video berikut:

Sementara itu, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan hal senada.

Dia menegaskan, terkait ini, umat muslim diharapkan tidak terjebak pada perdebatan yang tidak substansial.

Dalam kasus ini, menjadi penting memperhatikan bagaimana pengucapan Insya Allah.

"Sepanjang Anda mengucapkan benar, maka rumusan tulisan tidak mempengaruhi pada jenis ucapannya.

Dia menjelaskan, penulisan di Indonesia yang digunakan adalah Insya Allah dibaca benar.

Di Eropa terbiasa pakai Sh, dan jika tulisan Sy digunakan di Eropa maka pengucapannya bagi orang Eropa bisa salah.

"Sepanjang Anda bacanya benar tidak ada persoalan, kecuali kalau ejaan kita bisa keliru, ditulis begini anda baca insho, itu salah," ujarnya.

Kata Ustadz Adi Hidayat, sepanjang ada kesepahaman dalam bacaan pada alternatif tulisan yang dimunculkan, dan kalau hal itu dipahami sama, maka ini tidak menjadi masalah.

"Jangan diperdebatkan," ujarnya

Ai Hidayat mengatakan, tak perlu mendebatkan penulisan pakai 'sy' dan "sh".

Ini, menurut Adi Hidayat, terkait dengan penulisan dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Tulisan "Sy' untuk ejaan yang disempurnakan dan "Sh" untuk yang tidak disempurnakan.

"tidak harus ini salah ini keliru, yang benar terletak pada bacaanya. Dibaca dengan benar, benar. Dibaca dengan salah, bisa keliru," ucap Adi Hidayat.

Simak bagaimana pengucapan Insya Allah yang benar di video berikut:

(bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved